BAB 26: REWELNYA KAMA

35.6K 2.8K 70
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

Kama melambaikan tangannya ketika Kila baru keluar dari angkringan. Kila yang melihat hal tersebutpun langsung berjalan menghampiri Kama.

Laki-laki yang sudah empat hari ini tidak dia lihat karena katanya pergi ke Semarang. Dan sekarang tiba-tiba saja laki-laki itu sudah berdiri di depan angringan tempatnya bekerja. Entah kapan pulangnya dia.

"Kok sudah pulang?" Tanya Kila pada Kama.

"Nanti kamu kangen saya tinggal lama-lama." Jawab Kama sambil membukakan pintu mobilnya.

Dia juga memberikan segelas minuman thai tea hangat yang entah di beli dimana pada Kila.

"Enak?" tanya Kama pada Kila. Menanyakan rasa minuman yang dia berikan.

"Lumayan, tapi enak lagi kalau es."

"Sudah malam tidak usah minum es. Minum yang hangat saja." Sahut Kama sambil mulai menjalankan mobilnya entah mau kemana. Karena sepertinya mereka tidak menuju kos.

"Kangen tidak saya tinggal empat hari?" tanya Kama pada Kila. Kila yang di tanya seperti itu hanya menggeleng. Membuat Kama hanya mendengus kesal.

"Tidak sebenarnya." Jawab Kila santai.

"Kalau kamu bilang kangen sebenarnya saya senang lo Kil. Susah ya memang menyenangkan hati saya?" ucap Kama lagi yang langsung di jawab dengan kekehan dari Kila.

Kenapa dengan bapak kosnya itu sebegitu inginnya kah di rindukan.

"Pak Kama jam berapa tadi datang, kok sudah ada disini?" tanya Kila saat

"Mas Kil, Mas susahnya kalau di kasih tau."

"Belum terbiasa." Sahut Kila langsung.

"Ya bagaimana mau terbiasa orang kamu saja tidak pernah mencobanya."

"Ya nanti lah, saya coba. Pelan-pelan kan, sabar."

"Kamu apa-apa kok mintanya di paksa sih Kil sepertinya"

"Tidak juga sebenarnya. Pak Kama saja yang tidak sabar, nunggu saya melakukan semuanya dengan sukarela."

"Lama kalau nunggu sukarelanya kamu."

"Dasar tidak sabaran."

"Konsep hidup saya sih sat set ya, tidak seperti kamu lambat seperti keong."

"Alon-alon waton kelakon kan Pak," (Pelan-pelan asalkan sampai) Kekeh Kila lagi.

"Saya sukanya serba cepat." Sahut Kama langsung.

Tidak lama mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah warung makan lesahan yang cukup ramai padahal hari sudah malam. Apa mereka ingin makan, kenapa kesana batin Kila.

"Belum makan memangnya?" tanya Kila pada Kama yang sedang melepaskan seat belt nya.

"Kamu sudah makan?" Kama justru balik bertanya pada Kila. Yang tentu saja di jawab dengan gelengan oleh Kila. Kila memang belum makan malam, rencananya nanti saja dia beli nasi goreng sambil pulang.

"Yasudah ayo makan dulu." Ucap Kama. Kila langsung berfikir, apa Kama sengaja membawanya kesana bukan karena dia belum makan. Namun karena Kama tau jika Kila belum makan.

Kila tersenyum memikirkan semua itu, dia lalu turun dari mobil mengikuti Kama yang sudah lebih dulu turun.

***

"Saya tidak mau kangkungnya Kila," ucap Kama sambil menatap ngeri kearah sepiring tumis kangkung yang baru saja di antar oleh pelayan itu.

Kila langsung menatap Kama, apa maksudnya tidak mau. Bukannya tadi laki-laki itu sendiri yang memesan tumis kangkung. Kila tidak tau apa yang salah dengan tumis kangkungnya dia merasa tidak ada yang aneh. Dan sepertinya tumis kangkung itu kelihatan enak.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang