BAB 56: TOLONG JAGA SAYA KILA

42.9K 3.6K 240
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

"Nduk hari ini mau makan apa?" Tanya Sri pada Kila. Pagi itu sepasang mertua dan menantu baru itu tengah sibuk bersiap-siap untuk masak sarapan. Tapi keduanya bingung dengan menu yang mau di masak.

"Apa yang gampang ya Bu, pagi-pagi begini. Nasi goreng?" jawab Kila.

Sri lalu memeriksa nasi, apakah masih ada atau harus masak dulu.

"Kila, saya mau mandi." Ucap Kama dengan pelan saat memasuki dapur. Dia langsung mendekati Kila yang tengah berdiri di dekat kompor.

Mendengar ucapan Kama itu, Sri langsung menoleh.

"Mau mandi saja bilang sama Kila. Memangnya Kila suruh apa?" Tanya Sri dengan kesalnya.

Apa-apa an putranya itu. Mau mandi saja harus merengek pada istrinya. Memangnya mandi sendiri tidak bisa.

"Suruh mandikan lah Bu, masa suruh apa?" Jawab Kama dengan santainya.

Plak ...

Tangan Sri langsung melayang ke pundah Kama. Tidak peduli jika tindakannya akan di laporkan pada komnas perlindungan anak seperti ancaman Kama waktu itu. Sri benar-benar gemas campur kesal dengan sikap manja Kama.

"Kila itu istrimu apa pengasuhmu. Kok sikapmu ngalah-ngalahin bayi begitu," ucap Sri lagi dengan gemasnya.

Kama langsung kembali kekamarnya dengan wajah di tekuk. Tidak mengatakan apapun lagi baik pada Kila maupun pada Sri.

"Tak ambilkan baju dulu ya Bu, kalau tidak di ambilkan berantakan semua itu nanti." Pamit Kila pada Sri.

"Ya, sana bayi tuamu itu di urus dulu." Jawab Sri. Setelahnya Kila langsung menyusul Kama yang sepertinya kembali kekamar.

"Katanya mau mandi. Kok malah tiduran lagi Mas," ucap Kila saat masuk kekamar dan melihat suaminya kembali tidur di ranjang dengan posisi tengkurap.

Kama tidak menjawab, dia hanya diam. Kila mendekati Kama dan menepuk pelan pundak Kama.

"Mas," panggil Kila pelan.

Kila duduk di tepi ranjang. Membangunkankan Kama agar mandi.

"Kepala saya sakit Kil," keluh Kama pada Kila. Dia berpindah posisi, sekarang kepalanya dia rebahkan di pangkuan Kila. Kila sendiri belum tau, apakah ini betulan sakit atau hanya akal-akalan suaminya saja.

"Semalam pulang jam berapa dari pos ronda?" Tanya Kila sambil memijat pelipis Kama pelan.

"Jam 3," jawab Kama.

"Ngapain kamu disana, tidak pulang pagi sekalian?" Sahut Kila dengan santai.

"Nonton bola Kil sama bapak-bapak yang lain."

Kila memang tidak tau jam berapa suaminya pulang tadi malam. Karena Kila sudah tidur dan saat bangun sudah ada Kama di sebelahnya.

"Masuk angin kayanya saya Kil," keluh Kama lagi.

"Biasanya minum apa kalau masuk angin?"

"Kerokan."

"Aku mintakan minyak ke ibu dulu ya. Tak kerokin, habis ini nanti malam nongkrong lagi di pos ronda. Sampai pagi tidak usah pulang," ucap Kila sambil berjalan keluar kamar. Dia ingin mencari mertuanya.

"Ibu ada minyak angin Bu?" tanya Kila pada Sri di dapur.

"Cari di belakang TV. Untuk apa Nduk?"

"Bayinya Ibu itu, ngeluh sakit kepala. Katanya masuk angin. Minta kerokan," jawab Kila dengan terkekeh.

"Oalah, kok ya ada-ada saja."

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang