BAB 25: TITIPAN UNTUK CALON MANTU

32.2K 2.8K 98
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

"Kila ..."

Kila langsung menoleh saat mendengar seseorang yang memanggilnya. Betapa terkejutnya Kila melihat lagi-lagi Kama sudah duduk di depan toko tempatnya bekerja. Kenapa laki-laki itu sudah ada disana. Seingatnya pagi tadi dia mengatakan jika masih beberapa hari di rumah.

"Pak Kama," Ucap Kila.

Kama langsung menggandeng tangan Kila dan mengajaknya pulang.

"Saya mau kerja Pak," ucap Kila saat tangannya di tarik pelan oleh Kama.

"Iya tau." Jawab Kama santai.

"Saya mau ke angkringan, bukan pulang ke kos." Ucap Kila lagi karena Kama sepertinya ingin membawanya untuk pulang.

Kama tidak memperdulikan ucapan Kila, lagi pula ini baru jam lima. Gadis itu akan mulai kerja di angkringan jam setengah tujuh. Masih ada waktu sebenar untuk istirahat di kos.

"Istirahat di kos saja," ucap Kama lagi.

"Nanti jauh Pak kalau pulang dulu. Buang-buang waktu," tolak Kila lagi.

Dia biasanya langsung pergi ke angkringan. Istirahat dan sholat magrib di sana. Jadi lebih efisien waktunya.

"Nanti saya antarkan," ucap Kama lagi.

Akhirnya Kila sudah tidak punya alasan lagi. Dia hanya menurut mengikuti kemana Kama menariknya.

"Kamu sudah makan?" tanya Kama menoleh pada Kila.

"Kalau jam segini, yang Pak Kama tanyakan makan apa?" tanya Kila balik.

"Kemarin kan sudah mau panggil Mas, kok Pak lagi. Coba di biasakan." Protes Kama pada panggilan Kila.

Gadis itu hanya memanggilnya Mas kemarin saat telpon dengan ibunya. Setelah itu, Kila kembali memanggilnya Pak.

Kila hanya tersenyum polos, membuat Kama tidak tega memarahinya.

"Di panggil Yang saja mau tidak?" Kila justru menggoda Kama.

Kama menghentikan jalannya dan menoleh dengan serius pada Kila.

"Sayang?" tanya Kama pada Kila.

"Eyang." Jawab Kila langsung berlari lebih dulu menghindari Kama.

Tatapan mata Kama langsung berubah seperti mau menelannya hidup-hidup.

"Kila, awas kamu." Ucap Kama dengan kesalnya pada Kila.

Kila yang mendengar itu langsung tertawa dengan keras. Benar-benar puas mengerjai Kama. Siapa suruh rewel terus, kan hanya panggilan kenapa selalu protes.

Sedangkan Kama, dia hanya mendumen pelan sambil menatap Kila yang jauh di depan.

"Kamu jahat Kila, saya habis di bawa terbang langsung di jatuhkan."

Mereka terus saja berjalan sampai di kos, setibanya di halaman kos Kama langsung menarik tangan Kila untuk masuk kedalam rumah.

"Kamar saya disana Pak," ucap Kila langsung.

"Tau. Ada yang mau saya kasih ke kamu." Ucap Kama dia mendudukkan Kila di ruang tamu.

"Tunggu disini sebentar." Ucap Kama lalu meninggalkan Kila masuk kekamarnya.

Bu Marni yang melihat Kila ada di ruang tamu lalu tersenyum ramah.

"Baru pulang Mbak Kila?" tanya Bu Marni pada Kila.

"Iya Bu," jawab Kila sopan.

Kama keluar dari kamarnya sambil membawa bungkusan yang entah apa isinya.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang