BAB 47: PAWANG BARUNYA KAMA

38.1K 3.3K 139
                                    

SELAMAT MEMBACA
***
Kila mengamati kondisi kamar yang saat ini dia tempati. Baru saja dia selesai di bantu untuk membersihkan riasan dan berganti pakaian. Kila yakin jika kamar yang dia tempati saat ini adalah kamar milik Kama. Kila mengamati satu persatu barang-barang disana, dari mulai lemari pakaian, ranjang hingga meja rias. Kila merasa jika semua perabotannya baru, karena masih tercium aroma cat yang khas.

Kila tersenyum, apa karena ingin menikah Kama sampai mengatur ulang kamarnya. Agar apa, apa mungkin agar dia senang dan nyaman. Jika iya, apa boleh sekarang ini Kila berbangga hati karena di perlakukan sedemikian oleh Kama.

Larut dalam lamunannya, tiba-tiba Kila di kejutkan dengan kedatangan Kama yang tiba-tiba.

"Kamu ngapain kesini Mas?" tanya Kila saat melihat Kama membuka lemari entah mencari apa.

"Maksudmu apa. Ini kan kamar saya Kil, jadi kenapa memangnya kalau saya kesini." Tanya Kama dengan herannya. Heran sekali dengan pertanyaan Kila yang tidak tau apa maksudnya.

"Loh, memangnya iya. Terus kamarku dimana?" Tanya Kila dengan wajah pura-pura terkejutnya.

Pertanyaan Kila sontak saja langsung mengurungkan niat Kama yang awalnya ingin mengambil baju. Kama langsung berbalik menatap Kila dengan serius.

"Memangnya itu harus di jawab ya. Kalau saya tinggal di kamar ini, ya kamu ikut disini memangnya mau dimana?"

"Ooo aku kira kita bakal pisah kamar Mas."

"Pisah kamar bagaimana? Memangnya kamu fikir ini nikah paksa?" Tanya Kama langsung.

"Kaya di cerita-cerita memang begitu, nikah awal-awal pisah kamar. Terus lama-lama jadi suka betulan. Kan seru," kekeh Kila. Dia bukan tidak tau dia hanya sengaja ingin membuat Kama kesal. Karena ternyata wajah kesal Kama telah menjadi hiburan tersendiri untuk Kila.

"Pantas kamu tidak pintar-pintar, kebanyakaan baca cerita halu. Memangnya kamu fikir ini cerita yang sering kamu baca." Kama mulai terpancing, wajahnya kesal dan ucapannya terdengar sangat ketus.

"Ya tidak mungkin lah. Di cerita yang sering aku baca laki-lakinya kaya Mas, baik, ganteng, CEO begitu minimal kerjanya. Kalau kaya kamu di jadikan tokoh cerita, sudah jelas tidak akan ada yang baca." Jawab Kila dengan tawa renyahnya.

Kama merasa tidak terima dengan ucapan Kila. Hei, asal istrinya itu tau. Dia ini juragan kos, memang tidak punya perusahaan dan tidak berjas seperti CEO di novel fiksi tapi dia punya banyak kunci kos. Dia bukan orang miskin, asal tau saja. Dia juga termasuk tampan, meski wajahnya tidak menyerupai dewa yunani seperti yang selalu di gambarkan didalam cerita berwajah sempurna itu. Kalau masalah baik, memangnya dia kurang baik apa selama ini.

"Kamu kok perasaan saya dari tadi mancing emosi sih Kil. Kamu sengaja ya," ucap Kama dengan suara rendahnya. Jangan lupakan tatapan tajamnya yang seolah laki-laki itu siap menelan Kila bulat-bulat.

Kila buru-buru langsung tersenyum seperti tanpa dosa.

Cup ...

"Aku cuma bercanda Mas, aku keluar dulu. Mau makan," setelah mengatakan itu dan memberikan satu kecupan di pipi Kama. Kila langsung berlari keluar Kama. Takut Kama akan mengamuk, kan tidak lucu rumah mereka masih ramai dan Kama ngomel-ngomel.

"Dasar Kila," guman Kama pelan. Dia lalu tersenyum sambil mengusap pipinya yang bekas di cium oleh Kila.

Sebenarnya Kama lebih senang jika tadi Kila mencium bibirnya bukan pipinya.

***

"Makan dulu Nduk, belum makan kan dari tadi." Sri mengulurkan sepiring nasi untuk Kila saat melihat menantunya itu pergi kedapur.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang