BAB 31: PERGI KE UNDANGAN MANTAN

35.5K 3K 268
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

Kama melihat jam di pergelaangan tangannya dengan bosan, sejak tadi dia menunggu Kila yang tengah bersiap. Lama sekali, gadis itu entah apa yang tengah di lakukan.

"Kilaaaa, Kila ayo berangkat." Ucap Kama sambil mengetuk pintu kamar Kila. Waktu semakin siang, dan perjalanan mereka akan memakan waktu dua jam. Jadi pasti sudah siang nanti sampai di Wonogiri.

Hari ini Kama dan Kila akan menghadiri pernikahan Sarah seperti yang di katakan Kama waktu itu. Dan sejak pagi Kama sudah mengingatkan Kila agar gadis itu segera bersiap. Namun sampai matahari hampir tinggi, Kila tidak keluar-keluar dari kamarnya. Kama sudah bosan menunggu.

Ceklek ...

Kila keluar dengan wajah kesalnya pada Kama, apa laki-laki itu tidak bisa menunggu sebentar lagi. Apa perlu menggedor pintu kamarnya dengan keras sampai membuat heboh di pesan grub kos mereka.

Kila di ledek habis-habisan oleh penghuni kos yang lain karena teriakan Kama berkali-kali memanggil Kila.

"Sana berangkat sendiri kalau tidak sabar," ucap Kila dengan ketusnya. Sambil mengenakan sepatunya di depan kamar.

Kama yang melihat penampilan cantik Kila langsung tersenyum sumringah, jarang sekali dia melihat Kila berdandan secantik itu. Biasanya gadis itu memakai jilbabnya saja asal-asalan karena terburu-buru dan sekarang lihatlah Kila berubah sangat cantik.

Apalagi Kila mengenakan baju yang kemarin dia berikan, sepasang dengan miliknya yang di kenakan hari ini. Kama semakin tersenyum dengan senang.

"Kamu kok ternyata bisa dandan juga sih Kil, saya fikir tidak bisa. Selama ini kucel, kok hari ini cantik." Tanya Kama sambil terus menatap Kila.

"Mbuh, karepmu." (Tidak tau terserahmu) sahut Kila dengan ketusnya.

Setelah memasang sepatunya, Kila langsung berdiri. Mengamati sekali lagi penampilannya di kaca jendela. Setelah merasa semuanya sudah siap, dia lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Kama yang masih berdiri dengan bodohnya di depan kamarnya.

Kama yang sadar jika dia di tinggalkan, langsung bergegas menyusul Kila.

***

Sampai di tempat acara, sesuai dengan rencana Kama mereka datang saat tamu undangan sedang ramai-ramainya. Tempat acara padat dengan tamu dan tetangganya.

Kama menggandeng Kila masuk dengan senyum lebarnya, seolah mengatakan pada semua orang jika dia sudah punya pacar. Tidak merana datang ke nikahan mantan sendirian.

"Mas Kama gandeng siapa ini, kok cantik sekali?" salah seorang tetangga menyapa Kama.

"Calon istri saya Bude," jawab Kama memperkenalkan Kila. Kila yang di kenalkan seperti itu hanya tersenyum sopan.

Andai boleh, Kama ingin meminjam mic penyanyi dan mengatakan pada semua orang disana kalau dia datang memabawa calon istri. Hei, kalian harus melihatnya seperti itulah kira-kira.

"Ramai ya Mas," bisik Kila pada Kama.

"Nanti pernikahan Kita, saya buatkan yang lebih ramai." Jawab Kama langsung.

"Untuk apa? Pamer?" tanya Kila lagi.

Kama hanya terkekeh pelan, apa sudah terbaca rencananya oleh Kila.

"Pengantinnya cantik lo Mas, tidak menyesal cuma datang sebagai tamu undangan?" tanya Kila lagi.

"Aslinya masih cantikan kamu, ngapain menyesal."

"Halah bohong, aslinya kamu bayangin berdiri disana pasti."

"Mana ada, sok tau kamu." Jawab Kama langsung.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang