BAB 51: KILAAA SAYA MAUNYA SEKARANG

41.4K 3.2K 110
                                    

SELAMAT MEMBACA
***
Kama yang baru selesai mandi mencari Kila kemana-mana namun tidak mendapati istrinya. Kama lalu menarik kaos dengan asal dari lemarinya sampai membuat lemarinya berhamburan karena Kama menarik kaos yang ada di lipatan paling bawah.

Lihat saja pasti setelah ini, Kila akan marah.

Saat baru keluar dari rumah, Kama melihat Kila dan ibunya yang baru datang entah dari mana.

"Dari mana Kil?"

"Dari rumah Bude Jum Mas, kenapa?" Jawab Kila sambil menunjuk rumah yang ada di ujung jalan.

Kama menatap Kila dengan heran, sejak kapan Kila bergaul dengan bude-bude yang rumah di ujung jalan itu.

"Sejak kapan kamu bestian sama Bude Jum?" Tanya Kama dengan herannya.

Kila hanya terkekeh mendengar pertanyaan Kama. Apa katanya tadi, bestian, dari mana suaminya mendapatkan istilah gaul itu.

"Tadi temani Ibu minta sirih, di rumah Bude Jum. Ibu mau buat jamu katanya," Kama hanya mengangguk mendengar jawaban Kila.

"Mandi sana, sudah sore ini. Masa istri saya jam segini masih kucel, di sangka orang kamu hidup menderita sama saya," ucap Kama lagi.

Kila yang mendengar itu hanya menghela nafasnya dengan pelan. Hanya menyuruh mandi kenapa harus kemana-mana kalimatnya. Apa tidak bisa kalimatnya di ganti, sana mandi sudah sore. Itu sudah cukup, tidak usah membawa-bawa hidup menderita. Kenapa Kama itu tidak praktis sekali.

"Yasudah aku masuk mau mandi, bawakan ini kasih ke ibu di dapur." Kila menyerahkan bungkusan yang sejak tadi bawa. Saat Kama melihat isinya ternyata berisi kunyit.

"Katanya sirih, kok kunyit Kil." Tanya Kama.

"Sirihnya sudahnya di bawa ibu kedapur. Ini kunyitnya, kasih ke ibu juga." Setelah itu Kila berjalan masuk kedalam rumah. Begitupun dengan Kama, bedanya Kila masuk kekamar sedangkan Kama masuk kedapur.

"Taruh situ Le," ucap Sri saat melihat bungkusan yang di bawa putranya.

"Astagfirullah Mas Kamaaaa..." suara Kila terdengar keras sampai di dapur.

Kama yang ada di dapur hanya tertawa lirih, sudah pasti Kila melihat kelakuannya.

"Coba lihat istrimu itu kenapa," perintah Sri saat mendengar suara menantunya.

"Ahhh tidak mau Bu. Di omeli nanti," jawab Kama langsung.

Sri yang mendengar itu, langsung berjalan kearah kamar untuk melihat ada apa dengan Kila.

"Kenapa Nduk?" Tanya Sri sambil menoleh kedalam kamar yang kebetulan tidak tertutup dengan rapat.

"Anak Ibu ini, lihat kelakuannya." Ucap Kila sambil melipat kembali baju-baju milik Kama yang berserakan. Bahkan ada yang jatuh kelantai.

"Kamaaaaa ..." panggil Sri dengan keras pada Kama. Kama datang dengan santai dan wajah tidak berdosanya.

"Kenapa Bu?" Tanya Kama dengan santai. Dia sama sekali tidak merasa bersalah bahkan seolah tidak melakukan apa-apa.

"Kelakuanmu itu. Baju sudah di lipat rapi kamu hambur-hambur begitu," Sri menunjuk kearah lemari.

Kama hanya mengangguk dengan pelan. Tidak mengelak, karena memang dia pelakunya. Dia kan laki-laki sejati, kalau salah tentu saja mengaku salah.

"Memang, iya. Maaf," jawab Kama dengan santai.

"Bantu Kila bereskan baju-bajumu itu. Kalau tidak mau bereskan, masukkan karung terus buang sekalian." Ucap Sri langsung pergi begitu saja. Membiarkan Kama membereskan kekacauan yang dia buat.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang