BAB 12: SAYA LANJUTKAN PENCARIAN JODOH SAYA

36.6K 2.9K 106
                                    

SELAMAT MEMBACA
***

Tidak menunggu lama, setelah pulang menemui Sarah sore tadi Kama langsung kembali ke Jogja dengan alasan pada Sri yaitu ada anak kosnya yang terlibat masalah. Meski Sri sudah mengatakan kembali besok saja, namun Kama tetap pergi. Dia menghindari semua orang termasuk ibunya sendiri. Belum ada yang ingin di katakan Kama dan dia juga sedang tidak ingin menjawab pertanyaan apapun tentang hubungannya dengan Sarah.

Jam di pergelangan tangannya, menunjukkan hampir pukul 12 malam. Dan Kama masih betah menghisap rokoknya sambil duduk di teras kosnya. Mengamati lalu lalang kendaraan yang masih banyak berseliweran meski waktu sudah sangat larut.

Udara malam ini sedikit panas, cuaca juga terlihat cerah. Tidak seperti beberapa hari ini jika malam cuaca akan mendung.

Tiba-tiba, ingatan Kama kembali pada obrolannya bersama Sarah sore tadi.

Flashback On

"Kalau Mas Kama serius sama saya. Bisa menerima semua kondisi saya. Dan saya ini calon istri yang di harapkan oleh Mas Kama. Apa bisa kalau kita segera menikah?"

Kama tidak langsung menyetujui permintaan Sarah karena ini menyangkut masa depannya.

Menikah itu gampang besok kalau dia mau juga bisa menikah tapi seumur hidup itu lama. Banyaknya kasus pernikahan yang tidak enak di dengar di luar sana membuat Kama benar-benar harus memikirkan semuanya dengan matang-matang. Meski di katakan kepepet saat ini, dia memang dalam kondisi kepepet yang harus segera menemukan calon istri. Namun, hal tersebut tidak serta merta membuat Kama tidak memikirkan semuanya dengan matang. Harapnnya menikah sekali untuk seumur hidup, dia tidak mau menghadapi drama-drama panjang setelah pernikahannya ini. Dia ingin hidup tenang dan bahagia setelah pernikahannya.

Namun, jika seperti ini bukankah dia seperti akan menghadang masalah kedepannya.

Kama menatap Sarah dengan lekat, dia benar-benar penasaran kenapa gadis di hadapannya itu ingin segera di nikahi. Bukankah kemarin mereka sepakat untuk saling mengenal dulu beberapa bulan. Kenapa sekarang berbeda lagi, padahal dia hanya pergi beberapa hari.

Fikiran negatif Kama langsung menuju pada apakah jangan-jangan gadis itu tengah mengandung makanya langsung minta di nikahi.

Tapi Kama langsung buru-buru menyingkirkan pikiran buruknya. Dia meminta maaf di dalam hati karena sempat memikirkan hal yang tidak beretika pada Sarah. Dia percaya jika gadis itu gadis baik-baik.

"Mas Kama jangan salah faham, saya tidak sedang hamil." Ucap Sarah dengan tegas.

Dia melihat mata Kama menatap kearah perutnya.

Kama yang mendengar itu langsung menggeleng.

"Maaf Sarah, kalau boleh tau kenapa kamu ingin kita segera menikah?" Ucap Kama setelah berhasil menguasai fikirannya dari hal-hal yang sempat mengganggunya.

Sarah terlihat gugup untuk menjawab.

"Apa Mas Kama sudah tau, kalau hubungan kita sudah di ketahui oleh banyak orang?" Tanya Sarah lagi pada Kama.

"Ya, saya tau." Jawab Kama santai.

"Saya ingin cepat menikah, karena saya ingin memastikan jika kita memang berjodoh. Jadi saya bisa dengan tenang melepaskan masa lalu saya tanpa sedikitpun penyesalan."

Kama semakin yakin, jika sebenarnya ada sesuatu yang di tutupi oleh gadis itu. Biar dia perjelas agar tidak membuatnya bingung.

"Saya tidak keberatan sebenarnya Sarah jika kita segera menikah. Namun, untuk kasus kita ini jujur saja saya masih ada yang mengganjal. Saya seperti merasa ada yang kamu tutupi dari saya. Apa boleh kalau saya meminta kamu untuk bicara yang sejujurnya, saya tidak mau membuat penyesalan sekecil apapun baik untuk saya ataupun kamu sendiri nantinya."

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang