BAB 49: MAS TUKANG SAYUR BUKAN MAS KAMA

35K 3.1K 71
                                    

SELAMAT MEMBACA
***

Kila yang baru selesai mandi dan ganti baju, ingin keluar dari kamar. Namun, saat ingin membuka pintu ternyata pintunya di kunci. Sedangkan Kama, setelah sholat subuh tadi laki-laki itu kembali tidur. Padahal seingat Kila, Kama akan rajin olahraga pagi kenapa sekarang justru malas-malasan.

"Mas, pintunya kamu kunci ya." Ucap Kila sambil menepuk pelan Kama.

"Heemm..." guman Kama dengan tidak jelasnya.

Kila langsung menghampiri Kama, dan ingin membangunkam suaminya itu. Minta di bukakan pintu. Kapan juga Kama mengunci pintu itu. Bukannya saat dia mandi, laki-laki itu tidur.

"Mas, kuncinya kamu taruh dimana?" Tanya Kila pada Kama. Namun, sedikitpun Kama tidak meresponnya.

Kila menatap lekat pada Kama, apa iya suaminya itu benar-benar tidur. Tangan Kila menyentuh kening Kama, takut-takut Kama sakit karena masih tidur tidak pergi olahraga seperti biasanya. Tapi nyatanya, suhu badan Kama normal. Sehat-sehat saja.

"Mas..." panggil Kila lagi.

Kama langsung manarik Kila untuk kembali tidur, namun tentu saja Kila menolak. Ini sudah pagi, dia sudah rapi dan ingin keluar tidak tidur lagi.

"Temani saya tidur ya Kil," guman Kama pelan. Dia memeluk tubuh Kila dengan erat. Tidak membiarkan Kila lolos.

"Sudah pagi Mas, bangun." Ucap Kila.

"Mata saya ngantuk Kil lengket tidak bisa di buka, mau tidur lebih lama lagi. ." Jawab Kama masih dengan mata terpejamnya.

Kama justru semakin mencari posisi tidur yang nyaman. Dia mendusel di leher Kila dan meletakkan kepalanya di  di dada Kila membuat Kila ingin memukul kepala Kama detik itu juga.

"Saya suka tidur disini. Empuk- empuk enak." Guman Kama dengan lirihnya.

Kila semakin melotot mendengar ucapan Kama. Tolong siapapun tahan tangannya agar tidak memukul kepala Kama. Karena Kila masih takut dosa.

"Kila, ciuman selamat pagi saya mana?" Guman Kama lagi.

"Tidak ada ciuman selamat pagi, sudah bangun jangan banyak drama." Jawab Kila dengan kesalnya pada Kama. Namun, laki-laki itu sama sekali tidak menghiraukan kekesalan Kila.

"Kalau tidak mau memberi ciuman selamat pagi, kamu tidak saya lepaskan." Ucap Kama, tetap dengan mata terpejamnya. Kila jadi berfikir suaminya ini benar-benar mengantuk atau hanya ingin membuatnya kesal pagi-pagi.

"Cium dimana ini?" Tanya Kila pada akhirnya. Baiklah, mengalah pada Kama adalah pilihan terbaik.

"Dimana-mana, terserah." Jawab Kama lagi.

Kila langsung menunguk, mengangkat sedikit wajah Kama agar mendongak.

Cup...

Kila mengecup kening Kama sekali.

Cup...

Kila kembali mengecup pipi Kama.

"Sudah sekarang buka pintunya. Mau keluar Mas, tidak enak sama Ibu. Matahari sudah tinggi, masa masih di kamar." Ucap Kila kembali membujuk Kama.

"Ibu paham itu, kalau kita pengantin baru."

"Kamu tidak mau olahraga pagi memangnya," ucapan Kila sepertinya mengundang minat Kama. Karena laki-laki itu langsung membuka matanya dengan semangat.

"Ayo sekarang, 5 ronde ya Kil." Ucap Kama dengan semangatnya.

Bughh ...

Kila yang sadar dengan maksud Kama langsung memukul bahu suaminya itu dengan gemas. Olahraga pagi yang dia maksud itu lari pagi, kenapa sepertinya Kama menangkapnya dengan arti lain.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang