BAB 43: UNDANGAN UNTUK ANAK KOS

34.6K 2.9K 154
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

"Mbak Kila nanti kalau menikah jangan lupa undangannya ya untuk kami," ucap Aul pada Kila.

Sore itu mereka berempat duduk bersama di depan Kila sambil memakan jajan yang baru di beli oleh Aul sepulangnya dari kampus tadi.

"Awas ya Mbak kalau nanti kami tidak dapat undangan," sahut Ema yang langsung di angguki oleh Intan. Ketiga menatap Kila dengan serius.

"Iya-iya nanti minta undangannya sama Pak Kama." Ucap Kila sambil menunjuk Kama yang terlihat tengah berjalan menauju arah mereka.

"Sore Pak Kama," ucap Aul, Intan dan Ema bersamaan saat melihat Kama sudah berdiri di dekat mereka.

"Sore. Sedang apa kalian?" jawab Kama.

"Duduk-duduk Pak. Pak Kama, ini memangnya tidak ada undangan ya untuk kami?" tanya Aul sambil melirik kearah Kila.

"Ada nanti, masih lama." Jawab Kama lagi.

Aul, Intan dan Ema bersorak senang karena mereka akan menghadiri pernikahan bapak kos mereka. Dan yang lebih uniknya, pengantin wanitanya tak lain adalah teman kos mereka sendiri.

"Teman-teman yang lain sudah pulang semua?" tanya Kama sambil mengamati kondisi kos miliknya yang sebagian besar pintunya masih tertutup rapat.

"Sudah sebagian, sebagian belum. Kenapa Pak?" jawab Aul lagi.

"Suruh teman-teman yang lain segera pulang. Nanti habis isya jangan ada yang makan malam dulu. Kita makan malam sama-sama."

Aul lumayan heran dengan ucapan Kama, tidak pernah Kama mengadakan acara makan-makan. Kenapa tiba-tiba.

"Semua Pak?" tanya Ema lagi memastikan.

"Iya semua."

"Pak Kama traktir?"

"Iya."

"Makan dimana Pak?" kali ini Intan yang bertanya.

"Disini. Nanti makanannya di bawa kesini, sudah pokoknya teman-teman suruh pulang cepat."

"Siap Pak!!!" jawab Aul langsung.

Wajahnya langsung sumringah, mendengar akan ada acara makan malam bersama di kosnya. Dan yang lebih penting lagi, pasti gratis kan.

Setelah mengatakan itu, Kama langsung kembali masuk kedalam rumah. Meninggalkan Kila bersama teman-temannya yang masih betah duduk di depan teras kamar.

"Pak Kama serius kan Mbak mau traktik kita semua makan?"

Setelah Kama pergi, Aul kembali bertanya pada Kila. Kila hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau, Kama tidak mengatakan apapun sebelumnya.

"Masa iya bohong. Kalau bohong pukul saja, nanti." Jawab Kila lagi.

"Yang ada kita langsung di tendang dari sini Mbak," kekeh Ema mendengar ucapan Kila.

"Ehhh Mbak Kila ingat tidak waktu itu aku bilang apa?" ucap Intan tiba-tiba.

Kila mengingat-ingat kira-kira apa yang di ucapkan Intan.

"Kapan?"

"Waktu kita bersih-bersih terus Pak Kama datang. Waktu Mbak Kila kenalan itu," ucap Intan lagi mengingatkan Kila pada awal pertemuannya dengan Kama.

Kila ingat, kalau tidak salah itu kejadian dimana Kama yang mengingatkan uang kosnya yang sering nunggak di depan teman-temannya. Saat itu Kila benar-benar mengutuk sikap menyebalkan dari Kama.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang