BAB 16: YANG DI TUNGGU JODOH, YANG DATANG KILA

32.7K 2.7K 83
                                    

SELAMAT MEMBACA
***

Kila turun dari bus dan dia melihat seorang pemuda yang duduk di atas motornya di pinggir jalan.

Laki-laki itu langsung melambaikan tangannya pada Kila. Kila langsung menghampirinya.

"Sudah lama Mas?" tanya Kila pada Lanang, putra dari bude Yuli yang menjemputnya siang itu. Jadi termasuk kakak sepupu Kila meski usianya lebih muda dari Kila.

"Belum Mbak, ayo cepat naik. Ibu sudah nunggu di rumah." Jawab Lanang pada Kila.

Kila pun naik ke boncengan motor Lanang. Setelahnya Lanang pun menjalankan motornya menuju rumah. Rumah Bude Yuli memang berada di dalam kampung, sedikit jauh dari jalan raya. Berbeda dengan rumah Bulik Yanti yang ada di pinggir jalan raya dan turun dari bus bisa berjalan sampai di rumah.

Sampai di rumah budenya, Kila langsung turun dan di sambut oleh Bude Yuli dengan senang hari.

"Nduk, Nduk kalau tidak di paksa pulang kok tidak mau pulang." Ucap Bude Yuli pada Kila.

Kila pun hanya tersenyum sambil menyalami tangan budenya.

"Iya soalnya kan kerja Bude," jawab Kila.

"Ayo masuk, sudah ada Pakde Sarno di dalam." Ajak Bulik Yuli pada Kila.

Kila yang mendengar jika ada pakdenya di dalam rumah budenya, dia merasa semakin cemas. Ada apa sebenarnya, kenapa pakdenya juga ada disana. Pakde Sarno ada adalah kakak ke dua dari ibu Kila. Rumahnya tidak jauh dari rumah Bude Yuli.

Pakde Sarno ini ayah dari Lingga, sepupu Kila yang waktu itu menjenguknya di Jogja sebelum berangkat kerja.

Sampai di dalam rumah, Pakde Sarno ternyata sudah duduk di ruang tamu terlihat menunggunya.

"Pakde, apa kabar?" tanya Kila langsung menyalami pakdenya.

"Baik Nduk, kamu bagaimana?" tanya Pakde Sarno pada Kila.

"Alhamdulillah baik juga Pakde. Belum lama itu Kila ketemu sama Mbak Lingga, dia mampir sebelum pergi kerja." Ucap Kila lagi pada pakdenya.

Sebenarnya Kila lumayan canggung, namun dia berusaha bersikap santai.

"Iya, Mbak mu juga cerita sama Pakde." Ucap Pakde Sarno lagi.

Kila akhirnya hanya mengangguk, terlalu bingung harus menanggapi bagaimana.

Merekapun akhirnya berbincang santai siang itu, ada Pakde Sarno, Bude Yuli dan Lanang serta Kila. Mereka berempat mengobrol banyak hal termasuk kehidupan mereka salama ini.

"Kila nanti lama kan di rumah?" tanya Bude Yuli pada Kila.

"Tidak Bude, besok siang sudah kembali. Soalnya senin sudah masuk kerja lagi, cuti Kila sudah habis Bude." Bohong Kila pada budenya.

Bude Yuli lalu menatap kearah Pakde Sarno, seperti ada yang mereka katakan namun Kila tidak faham. Tapi yang tidak bisa di bohongi adalah hatinya, dia mulai merasa cemas.

"Kata Bulik Yanti, Kila mau menikah ya." Ucap Pakde Sarno langsung.

Kila langsung terkejut, sama sekali tidak menyangka jika pakdenya akan menanyakan masalah itu.

Saat mengatakan ingin menikah, Kila sama sekali tidak berfikir kemungkinan buliknya itu menyampaikan pada saudara yang lain. Tau sendiri jika tujuan Kila mengatakan ingin menikah adalah agar buliknya mengurungkan niatannya mengambil angsuran bank lagi.

Tapi sekarang justru pakdenya sudah menanyakan hal tersebut pada Kila. Kila jadi bingung sendiri harus mengatakan yang sebenarnya atau melanjutkan kebohongannya.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang