Eps 01 - Bagian 7

10 0 0
                                    

Melihat ku yang sedang kesal, Katrina berjalan-jalan menyusuri ruangan Gudang tersebut, berharap mendapatkan clue atau jawaban untuk hal ini, yah layaknya di film horror yang biasanya akan memberikan sebuah Solusi disetiap masalahnya.

Sampai dimana, aku memiliki ide gila saking buntunya pikiran ini mencari jawaban. Bagaimana kalau aku bakar saja semua sesaji asal-asalan ini, setidaknya ada dua kemungkinan yang akan muncul.

1 – Kekhawatiran Anggun segera sirna, sehingga aku dan Katrina tidak perlu repot-repot melakukan ini semua di pagi buta.

2 – Jika memang akan menjadi masalah, aku lah yang akan meninju hantu sialan yang membuat aku dan Katrina terjebak di labirin ini.

Tanpa pikir panjang, aku mantikkan api dan membakar sesaji asal-asalan yang sedang berpasrah didalam mangkuk tanah liat tepat dihadapan ku. Setelah setengah terbakar, Anggun tertawa cekikikan seolah ada sesuatu yang menggelitik pinggulnya.

Katrina kemudian teriak histeris, diruang belakang Gudang, yang membuat ku segera berlarian kesana dan meninggalkan Anggun yang terus tertawa.

"Hei kau kenapa teriak? Ada apa?" Tanya ku panik.

"Hihihi, beraninya kau mengganggu tidur ku yang nyenyak ini dengan membakar sesaji milik ku" Kata Katrina dengan bola mata memutih, dan suaranya yang seperti nenek tua renta.

"Hihihi, beraninya kau mengganggu tidur ku yang nyenyak ini dengan membakar sesaji milik ku" Kata Katrina dengan bola mata memutih, dan suaranya yang seperti nenek tua renta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karakter: Nenek Jelek

(Gambar ini dibuat dengan AI Image Generator Gencraft)

Mendengar suaranya yang berubah itu, aku justru tertawa dan mengejeknya, "sejak kapan kau menjadi nenek tua renta jelek ini?"

Katrina kemudian menengokan kepalanya ke arah ku, dan menunjukkan wajah marah, sepertinya tidak terima kalau ku ejek dia sebagai nenek jelek. Ia berjalan mendekati aku yang masih sibuk tertawa dan mengejeknya dengan kalimat yang sama.

"Aaaaakkkk dasar anak sialaaan!! Sangat tidak sopan!" Ucap Katrina dengan suara serak nenek jelek itu, sembari tangan kirinya menjewer telinga ku.

"Kau ini sudah jelek, suka main tangan lagi, memang tidak layak hidup" Kata ku spontan setelah telinga ku ditarik olehnya, ku layangkan tangan kanan kiri ku untuk setidaknya juga menarik telinga Katrina.

Tak lama kemudian, Katrina berteriak kencang dengan suara nenek tua itu, dan terjatuh ke lantai, sepertinya sih pingsan. Aku langsung jongkok sambil memeriksa suhu tubuh Katrina yang sebelumnya dingin menjadi kembali hangat.

"Sadar, sadar, yuk bangun, petualangan kita belum selesai" Kata ku spontan saja saat melihat Katrina sudah mulai menggerakkan jari-jarinya perlahan.

Hihihi... hihihi... hihihi....

"Diam kau Anggun, berisik!" Teriak ku kepada Anggun yang terus menerus tertawa dengan nada suara yang cukup melengking.

Mendengar hal itu, Anggun datang pada ku dan menatap ku dengan tatapan yang berkata, "serius kau menyuruh ku berhenti tertawa karena berisik? Aku kan hantu"

Katrina terbangun perlahan, matanya merah seperti habis begadang 5 bulan. Ia melihat kearah ku langsung, dan berkata, "apa kita sudah selesai membantu Anggun?"

Aku melirik ke Anggun dan meminta jawabannya, agar aku bisa memberitahu Katrina jika memang kita sudah selesai menolongnya. Tatapan tajam ku sepertinya menusuk hati dan perasaan Anggun sangat dalam, sehingga ia mengakui sesuatu yang sejak awal sudah menjadi kekhawatiran ku.

"Sebenarnya, aku hanyaingin ditemani, kebetulan saja kita menemukan sesaji asal-asalan tadi danmengungkap keberadaan nenek tua jelek tadi, maaf" Ucap Anggun, ia menundukkankepalanya seolah menyesali perbuatannya.

DUNIA FANA: The Adventure Ft. GhostsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang