Eps 02 - Bagian 7

9 0 0
                                    

"Kami kembaliiii!" Teriak Ivy, dengan wajah sumringah. Bibirnya merah merona seolah baru saja memakai liptint.

Bersamaan dengan kembalinya Ivy, ada Nathan dan beberapa alumni kami yang baru saja sampai. Namun, dengan mobil berbeda.

Sesampainya mereka ke villa, seluruh panitia menyuguhkan mereka makanan dan minuman yang telah kami sisihkan sebelumnya. Zuka kembali mendekati ku dan mengatakn sesuatu hal yang tidak ku perhatikan sama sekali.

"She looks so messed up Kak, kaya habis... duh gak boleh nethink" Ucap Zuka, sambil membuat teh manis hangat untuk ia minum bersama ku.

"We better shut up aja Zuka, we don't know what happen while they're gone to the station" Sahut ku padanya, sambil berbisik.

Sementara kami meminum teh manis hangat kami bersama di meja makan dekat dapur, 4 panitia laki-laki berlarian dari luar, sambil menahan teriakan yang akan membuat suasana ricuh.

Zuka dan aku tidak begitu mempedulikan hal tersebut, dan sibuk merapikan kotak obat yang sejak tadi berantakan.

"Ada apa sih? Kok lari-larian? Kalian itu badannya besar-besar tahuuu!" Ucap Ivy.

"Aku tidak besar tuh, tubuh ku kecil, jadi wajar aku berlari ketakutan" Ucap salah satu junior lelaki yang juga menjadi teman dekat ku, namanya Ivan.

"Ya kecuali kau! Ada apa sih?" Sahut Ivy, lagi.

Ivy kemudian memeriksa keadaan diluar, ia lalu merinding dan berlari ke arah Nathan yang baru saja sampai didapur. Berteriak sangat kencang dan memeluk Nathan tanpa ragu.

Melihatnya bereaksi seperti itu, Zuka menatap sinis ke arah Ivy yang pelukannya langsung ia lepaskan itu. Sementara aku justru sibuk memeriksa keadaan di luar karena penasaran dengan apa yang dilihat oleh Ivy?

Setelah keluar memeriksa keadaan, ternyata ada sekumpulan koloni kecoa berterbangan juga hingga di ban mobil yang dikendarai oleh Nathan pagi tadi.

"Hanya kecoa terbang, kalian ini kukira ada hantu atau semacamnya" Ucap ku santai.

"Apa maksud Kak Fana dengan bilang 'HANYA'?" Sahut Ivan, bulu tangannya hingga berdiri dengan hanya membayangkan monster itu berterbangan.

"Sudahlah, kecoa saja kalian ributkan, lebih baik kita tidur, besok pagi kan ada kegiatan yang lebih menyibukkan lagi" Jawab Zuka, sambil menutup pintu dapur agar kecoa tersebut tidak menghancurkan bahan masakan mereka.

Malam itu, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, aku memikirkan perkataan Ciko mengenai Wanita Belanda yang ia dan juga aku lihat sejak awal kami datang ke villa ini.

Sementara memikirkan haltersebut, Ivan mendatangi ku yang tengah terduduk di sofa penuh dengan pikiranyang berantakan. Ia menyampaikan kekhawatirannya pada ku, tapi lagi-lagi akujustru menghimbaunya untuk tidur, aku tidak ingin mendengar cerita apapuntentang Nathan maupun Ivy yang bertindak aneh.

DUNIA FANA: The Adventure Ft. GhostsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang