DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts

Eps 05 - Bagian 20

"Felix, kau asli mana?"

Aku asli Tionghoa, dan berasal dari Sulawesi, kalau kau dari mana?

"Oh jauh juga ya Sulawesi, aku dari Bogor, Ayah dan Ibu ku sudah bercerai, dan aku diurus oleh Opa ku, apa kau punya saudara kandung?"

Ah maaf aku tidak tau kalau kau anak broken home, aku tidak punya saudara kandung... aku anak Tunggal hehe

"Begitu, aku lupa, kau tinggalnya dimana ya disini? Kali saja aku bisa berkunjung menemui mu kan?"

Boleh saja hahaha... aku disini ngekos... alamatnya di...

Menjadi mediasi sungguh tidak enak aku harus berkali-kali mengulang perkataan Felix dengan benar dan tidak ada yang keliru, tentu saja dengan nada bicara yang sama.

Berkat memanfaatkan Ivy, aku berhasil mencatat banyak hal, mulai dari asal Felix, cerita tentang Mamanya, Pamannya yang merupakan dukun cina, hingga ia tinggal dimana.

Tapi tentu saja aku merasa itu masih kurang, beberapa informasi belum bisa ku dapatkan karena waktu yang terbatas.

Beberapa hari kemudian aku mulai mencari dan kalau sempat aku juga harus mengunjungi rumah kos tempat yang Felix tinggali. Sesegera mungkin aku bergegas ke tempat tinggalnya, saat menyetir mobil Brio milik ku, ku sempatkan menelpon Katrina dan mengajaknya ikut survey.

"Halo? Ada apa Fan?" Kata Katrina.

"Halo... Kat, kau mau ikut survey gak? Kalau mau, aku jemput sekarang"

"Survey apa? Kemana?" Tanya Katrina.

"Ke kosnya Felix"

Mendengar jawaban ku, ia mengiyakan penuh semangat lalu mengirimkan maps melalui share location agar aku bisa menjemputnya tanpa nyasar auk kemana nanti.

Sesampainya aku di depan apartemen tempat tinggal Katrina, ku lihat ia keluar dari lift dengan sangat heboh, pakaian macam apa itu? Memangnya kita mau menjadi detektif?

"Hai haiii aku sudah siap, yuk berangkat" Kata Katrina sembari masuk ke dalam mobil.

"Apa-apaan kau ini? Keluar dari mobil ku, ganti dulu pakaian mu, nanti yang ada kita diciduk polisi kalau kau berpakaian begini"

"Yah tapi kan seru, kita jadi detektif hari ini"

Aku menatapnya dengan tatapan tajam, seolah mengatakan 'cepat ganti pakaianmu, aku tunggu di basement' melihat ku berekspresi seperti itu, iamengerti ia memang harus mengganti outfitnya.