Eps 04 - Bagian 12

3 0 0
                                    

Melihat Tindakan Kak Rasa, Kak Tomi dan Kak Jeri menanyakan hal tersebut padanya.

"Mengapa kakak letakkan ini diluar pondok?" Ucap Kak Tomi penasaran.

"Entah kenapa, perasaan ku tidak enak, tadi sesaji ini kejatuhan minyak lengket gitu" Sahut Kak Rasa, jelas.

"Kan bisa dibersihkan kak, kenapa harus ditaruh luar begini?" Tanya Kak Jeri, bingung.

"Sudahlah, yuk masuk saja, biarkan ini diluar" Tegas Kak Rasa.

Malam harinya, Kak Rasa demam tinggi, aku yang masih bayi juga mengalami hal yang sama, kami sama-sama mengalami demam tinggi.

Ayah dan Ibu yang panik memeriksa keadaan kami menggunakan thermometer yang mereka sudah siapkan sebelumnya, anehnya thermometer menunjukan suhu tubuh yang sama 38 serajat.

Kak Rasa tidur dengan penuh keringat, aku juga saat itu menangis terus, mendengar tangisan ku, Kak Tomi dan Kak Jeri mendatangi kami. Ibu memeriksa keadaan kami secara bertahap sembari Ayah menelpon Ida Perande Agung untuk memeriksa kami.

30 menit kemudian, Ida Perande Agung datang dan memeriksa keadaan kami, lalu beliau berkeliling seolah sedang mencari sesuatu.

Sampai akhirnya, beliau berhenti di suatu tempat, tentu saja tepat di sesaji yang diletakkan diluar pondok sebelumnya oleh Kak Rasa.

"Tabik Ida Perande Agung, niki banten ne ditaruh luar karena—" Kata Kak Tomi.

"Nggih, nggih, Gung Tomi, ke dalam malu nggih (Ya, ya Gung Tomi ke dalam dulu ya)" Potong Ida Perande Agung, spontan.

Mendengar hal itu, Kak Tomi bergegas masuk ke dalam pondok, belum sampai dikamar, Kak Tomi mendengar suara harimau dengan sangat jelas. Sesegera mungkin Kak Tomi berlari masuk kekamar dan menutup pintu rapat-rapat.

"Ada apa Tomi?" Tanya Ibu, terkejut.

"Ibu tidak dengar? Ada suara harimau" Sahut Kak Tomi, ketakutan.

"Kau juga dengar kak?"Tanya Kak Jeri, spontan, karena ia juga mendengar hal yang sama.

DUNIA FANA: The Adventure Ft. GhostsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang