Hidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...
"Lalu bagaimana kau bisa terluka separah ini?" Tanya ku penasaran.
"Maria hanya ingat sedikit, Maria hanya ingin melindungi kakak-kakak" Jawabnya polos.
Maria diam-diam mengisyratkan aku untuk maju melewati garis bercahaya terang itu. Aku yang hampir saja maju karena penasaran, ditarik paksa oleh seseorang.
"Jangan ikuti dia Fana, Tukak bersama mu" Ucap seseorang yang suaranya sering ku dengar.
Aku terbangun perlahan, memperhatikan sekeliling ku, ku lihat Melinda, Axel, Al, Bara, Guntur, dan Desi mengelilingi ku. Melinda menenangkan Guntur dengan segelas air, Desi dan Axel memeluk ku, terdengar isak tangis dari Desi.
Terbangun lemah, aku meminta minum dengan menggunakan Bahasa Isyarat, mereka mengerti dan segera membuatkan teh manis hangat untuk mengembalikan tenaga dan energi ku.
"Apa ada plastik?" Kata ku gemetar.
"Ada, ini... ini plastiknya" Jawab Axel dengan cepat memberikan ku plastik.
Aku muntah sejadi-jadinya, semua yang entah sejak kapan masuk ke tubuh tanpa persetujuan ku keluar secara utuh, permen dan sebagainya keluar habis-habisan.
Bara dan Al memberikan ku teh manis hangat, perlahan Desi menyuapi ku teh manis itu secara bertahap. Ku lihat Aksara masuk kedalam ruangan kelas, dan memperhatikan ku penuh khawatir.
Aku hanya diam dan terus meminum teh manis hangat yang sudah diberikan pada ku perlahan. Lalu berusaha keras melanjutkan acara pengukuhan dengan baik.
Episode Selanjutnya
Eps 04 - Guardian Angel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.