"Hahh kalau segabut ini, mending kita nonton film horror saja pakai layer tancep kelas" Ucap Katrina blak-blakan.
"Kau ini hobi sekali ya nonton film serem begitu?" Kata ku heran.
"Yah aku kan penasaran ingin lihat hantu, karena tidak bisa ya sudah nonton film horror saja"
Aku tak menjawab apapun, rasanya masih sangat tidak nyaman, tentu saja aku masih dikuntit oleh pria celana dalam itu.
Sesekali ku lihat ada garis bercahaya seperti petir yang mengarah ke tubuh ku, warnanya abu-abu, namun garis itu tidak menempel secara spesifik ditubuh ku.
Apa ini?
Sejak kapan ada garis seperti ini? Ini pertama kalinya ku lihat hal sejenis itu. Tanpa berpikir panjang, aku mencoba untuk lari kembali ke ruang kelas penitipan barang panitia.
Baru saja ingin berlari, aku melihat seorang pria dengan celana dalam berdiri tepat dihadapan ku.
Aku tidak bisa bergerak, sedikitpun, hanya bola mata ku saja yang mampu gerak.
Perlahan, semuanya berubah menjadi gelap.
Ku lihat sekeliling ku secara perlahan, ini dimana? Mengapa sepertinya aku berada didalam kamar seseorang?
Ruang tidur yang sangat mungil layaknya kamar kos, yang berisikan Kasur single dengan bed cover maroon polos, dilengkapi dengan bantal, guling, dan beberapa lemari plastic warna biru muda memenuhi kamarnya.
"Kenapa aku ada dikamar?Kau ini mesum atau gimana?" Tanya ku spontan sambil tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts
AventuraHidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...
