Pada saat upacara 3 bulanan yang kami selenggarakan di kampung halaman, di Bali. Kak Rasa sempat bermimpi melihat ada harimau besar yang masuk ke dalam kamarnya, namun ia anggap hal itu hanyalah bunga tidur.
Kak Rasa tidak menceritakan pada siapapun tentang mimpinya, namun ia terkejut bukan main ketika mendengat cerita Kak Tomi dan Kak Jeri yang memberitahu Ayah atas mimpi yang juga ia alami.
Ayah hanya mendengarkan dan memberikan tanggapan positif untuk menenangkan mereka semua.
Saat upacara dimulai, Ayah dan Ibu sudah bersiap-siap untuk mendengar ramalan mengenai kepekaan batin yang mungkin akan aku miliki juga. Tapi, mereka justru mendengar hal lain yang lebih mengejutkan.
"Ratu, becik niki panak ne, Tugek Fana dijagain sareng Tukak ne nggih (Tuan, bagus ini anaknya, Tugek Fana dijagain sama Kakenya ya)" Ucap Ida Peranda Agung sehabis berdoa.
Mendengar hal itu Ayah dan Ibu, kompak bertanya, "Sareng Tukak ne ring ije nggih? (Sama Kakeknya dari mana ya?)"
"Sareng Tukak ne ring dini, Tuajik ne Gung Ade (Sama Kakeknya yang dari sini, Ayahnya Gung Ade)" Sahut Ida Peranda Agung sembari tersenyum penuh ketulusan.
Ayah terkejut dan langsung menengok ke arah lukisan potret Ayahnya tepat didekat jam dinding rumah. Ayah bahkan tidak menyangka kalau Tukak akan menjaga ku.
Setelah upacara selesai, Kak Rasa tak sengaja melihat ada seseorang menumpahkan suatu cairan lengket ke atas beberapa sesaji bekas upacara 3 bulanan ku.
Karena penasaran, Kak Rasamelihat dari jarak dekat dan mengambil sesaji itu dan meletakkannya di luarrumah pondok kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts
AdventureHidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...