08 : teori multiverse

1.1K 157 25
                                    

Istana Nordania berdiri di ketinggian tebing, bendera-bendera lambang kerajaan yg berwarna merah lalu ada bentuk matahari di tengahnya, bendera kerajaan itu berkibar terkena angin malam, sunoo sedang di taman sekarang, berdiri di atas tebing jika dia loncat kebawah sana niscaya dia akan langsung kembali ke laut. Namun ntah kenapa kakinya tidak bergerak sedikitpun, sunoo memejamkan mata membiarkan angin malam membelai wajahnya juga menerbangkan surainya, hidungnya dengan jelas dapat mencium aroma laut. Rasanya sungguh tenang.

"Sedang apa disini hmm?". Suara berat itu menyapanya lalu sebuah lengan melingkar apik di pinggangnya. Rasa dingin angin malam dengan cepat di gantikan kehangatan lain.

Manik biru laut itu terbuka,
"Harusnya aku yg bertanya, apa yg kamu lakukan?".

"Memelukmu, bukankah sudah jelas". Sunghoon mengatakan itu seraya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher samping sunoo. Menghirup wangi sunoo.

Sunoo hanya bisa menghela nafas pelan, ketika sunghoon merapatkan tubuhnya sehingga dari punggung belakangnya sunoo dapat merasakan dada sang pangeran yg kukuh. Kaki mereka merapat satu sama lain tak ada jarak sedikitpun. Sunoo dapat merasakan deru nafas hangat sang pangeran di ceruk lehernya.

Beberapa menit mereka hanya diam dalam posisi itu, sang pangeran terlalu nyaman memeluk tubuh mungil itu dari belakang. Rasanya pas sekali. Kemudian sunghoon mendongak melihat ke atas.
"Langitnya terlihat cerah".

Mendengar itu sunoo juga reflek mendongak, benar saja langit malam terlihat bersih tanpa tertutup awan sedikitpun. Manik biru laut itu mencari rasi bintang Biduk besar dan berhasil menemukannya,
"Lihat..." tunjukkan menujuk ke langit malam.
"Itu venus?, Atau Jupiter aku tidak pernah bisa membedakannya". Bibirnya tanpa sadar sedikit mengerucut.

Sunghoon terkekeh, kemudian mengecup puncak kepala sunoo.
"Itu Jupiter dan yg disebelah sana Ursa minor".

Sang siren dapat merasakan dagu sang pangeran di puncak kepalanya,
"Mungkin bagimu dan orang lain itu terlihat seperti rasi bintang beruang besar, tapi bagiku rasi bintang itu hanya mirip kumpulan bintang-bintang yg tersebar dimana-mana. Dimusim semi aku bisa menemukan Cassiopeia, tapi bukan karena bagiku terlihat seperti singa. Dimusim gugur, aku bisa menemukan Artcurus, tapi bagaimana orang-orang bisa melihat bintang-bintang yg bertebaran di langit itu tampak mirip panah?. Aku sama sekali tidak paham. Menurutmu apa ada orang di atas sana?"

Sunghoon lagi-lagi terkekeh geli.
"Menurutku ada. Sebenarnya, kupikir agak sombong jika beranggapan bahwa dari ribuan bintang dan planet di atas sana, hanya kita yg ada di dunia. Seperti sama sombongnya dengan kepercayaan kuno bahwa bumi ini pusat alam semesta dan semua berputar mengelilingi kita. Walau orang-orang tidak betul-betul berterima kasih kepada Galileo yg sudah membuktikan hal itu salah, bukan? Bayangkan jika diseret ke hadapan Inkuisisi dan dipaksa mengingkari sesuatu yg memang benar- benar kita ketahui dan bisa membuktikannya benar."
"Bagaimana menurutmu adakah selain orang lain diatas sana?"

"Yaa, aku juga berpikir ada. Seperti katamu terlalu sombong jika berpikir hanya ada kita. Semesta ini terlalu luas, jika di bandingkan dengan kita, seperti pasir-pasir di lautan... Semesta yg berbeda". Sunoo berkata pelan suaranya seolah terbawa oleh desau angin. "Menurutmu teori multiverse itu apakah benar adanya?".

Sunghoon mengeratkan pelukannya.
"Berawal dari Big Bang bahwa alam semesta ini lahir sekitar 14 miliar tahun lalu dari dentuman besar, dari situlah tak hanya materi, tapi ruang dan waktu juga lahir.
Ada dua teori multiverse yg terkenal yakni mekanika kuantum dan bubble universe. Interpretasi dunia paralel dari mekanika kuantum, merupakan teori yg secara matematis menggambarkan perilaku materi. Pendapat ini dicetuskan oleh fisikawan Hugh Everett pada tahun 1957. Teori mekanika kuantum memprediksi kehadiran garis waktu bercabang, atau realitas alternatif di mana keputusan kita menghasilkan hasil yg sangat berbeda. Sedangkan untuk bubble universe, dipercaya kejadian Big Bang tidak melahirkan hanya satu semesta, melainkan banyak sekali. Beberapa area ruang berhenti menggembung seperti Big Bang menggembungkan alam semesta. Namun, yg lain akan terus bertambah besar menjadi gelembung-gelembung semesta. Yg menarik tentang teori ini adalah, alam semesta lain dapat memiliki hukum fisika yang sangat berbeda dari kita, karena mereka tidak terkait"
"Menurutku Multiverse bisa saja ada, sebagaimana Bumi yg tidak menjadi satu-satu planet di semesta ini".

L'océan || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang