02 : ocean blue eyes

1.7K 250 51
                                    

Air kolam itu beriak karena dia menggerakkan ekornya. Angin malam mulai berhembus, sebenarnya suhu malam semakin dingin, sedang di penghujung musim gugur sekarang. Tapi meski suhu menggigit sekalipun dia tak merasakan dingin. Belaian air dan angin tak ubah suaka baginya, dia mengenal air sebagaimana dia mengenal wajahnya sendiri, dia bisa merasakan air jauh lebih terlampau dari yg bisa di raba oleh ekornya, dia bisa merasakan riak gelombang terlemah, riak terkecil dari sungai yg bermuara dari terusan, dan dari terusan ke danau. Pantulan rembulan menyapu permukaan kolam nan halus, berkat ketenangan itu dia melupakan sedikit dimana dia sekarang. Sore tadi dia di pindahkan ke kolam ini, kolam yg berada di salah satu bangunan istana, kolam yg di kelilingi oleh bunga-bunga yg tidak dia tahu apa namanya, semua hal yg ada di darat terasa asing baginya. Untuknya yg sepanjang hidupnya dia hanya mengenal tentang laut.

Perhatiannya tertuju ke cakrawala selatan, dia mengadah melihat ke lampu-lampu menara yg berkelap-kelip di balik kabut, seperti bintang-bintang yg bergelayut rendah. Sementara kabut terhanyut karena tiupan angin dari laut, dia dapat melihat dengan jelas lambang kerajaan berupa bendera itu berkibar terkena angin malam. Dia menghela nafas ketika pendengarannya sayup-sayup mendengar suara dentuman ombak yg menabrak terumbu karang. Laut, dia ingin pulang, harusnya bukan disini tempatnya.


Sedangkan di sisi lain. Setelah makan malam itu ke enam pangeran langsung berjalan menuju kolam, kolam tempat sang siren itu berada. Tidak dapat di katakan dengan apapun, tatkala manik hitam sang pangeran dapat melihat langsung pada sosok yg tengah duduk di samping kolam, melihat sang siren menoleh pada mereka ntah bagaimana caranya iris biru laut itu mengerlap indah memandang mereka yg kini berjalan semakin mendekat. Ekornya yg putih itu memanjang penuh pada air kolam bawahnya, membuat sang pangeran ingin sekali mengusap lembut disana, sosok yg membuat mereka meluluh kagum dalam bayangan setiap mereka berada di alam naungan terpana tidak nyata. Keindahan sang siren, apakah semua itu nyata, apakah semua itu hanya ilusi?.

Langit berwarna biru karena partikel-partikelnya yg sangat kecil membaurkan cahaya biru. Karena udara murni tidak berwarna, sehingga semua cahaya yang panjang gelombangnya dalam spektrum cahaya tampak dapat melewatinya tanpa penyerapan. Hal tersebut menyebabkan udara yg mengandung molekul-molekul dan bahkan tersuspensi dengan debu yg partikel-partikelnya lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya yg nampak, bisa membuat sebagian cahaya terbaur. Cahaya biru terbaurkan lebih banyak dibanding warna-warna lain, sehingga langit terlihat berwarna biru. Secara sederhana dapat diketahui bahwa langit berwarna biru juga terjadi akibat spektrum cahaya yg dihasilkan oleh mata saat melihatnya. Saat memandang langit, kita melihat semua warna dalam cahaya matahari yg datang ke arah kita. Kita juga mendapatkan cahaya biru yg dibaurkan oleh udara dari berbagai arah. Situasi ini membuat kita mendapatkan cahaya biru lebih banyak dari yg dikirimkan oleh matahari, sehingga langit tampak lebih biru dari pada cahaya matahari itu sendiri. Inilah alasan kenapa langit berwarna biru.

Dan laut berwarna biru itu karena hanya cahaya biru kehijauan yg dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan, dan ditransmisikan kembali ke luar dari air tanpa diserap. Kadar garam yg terkandung dalam laut juga mempengaruhi tingkat kebiruan laut. Semakin tinggi kadar garam dalam laut, semakin biru warna laut. Pantulan warna langit juga mempengaruhi warna laut, tetapi kecil sekali. Lautan mengandung banyak sekali mulai dari ikan, karang, plankton, dan sebagainya. Materi- materi inilah yg menyebabkan penyerapan cahaya matahari sehingga hanya menyisakan warna biru gelap bagi lautan.

Cahaya adalah nama yg diberikan manusia pada radiasi yg dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal. Cahaya merambat lurus dan tidak berbelok. Cahaya menurut jenisnya dibedakan menjadi cahaya yg tampak dan cahaya yg tidak tampak. Cahaya tampak dibagi lagi menjadi monokromatik dan polikromatik. Monokromatik adalah satu cahaya yg terdiri dari satu warna, contohnya merah. Sedangkan Polikromatik adalah satu cahaya yg terdiri dari beberapa warna. Contohnya ungu, merupakan gabungan antara merah dan biru.

L'océan || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang