Mungkin hal yg paling sunoo benci di dunia ini adalah tubuhnya sendiri. Bagaimana suara itu dengan ajaib bisa membuat tubuhnya berbalik tanpa dia sadar. Sekarang setelah dia berbalik sosok itu tengah berjalan ke arahnya. Rasanya percuma saja dia melarikan diri, lihatlah... Disinilah mereka sekarang. Kembali berhadapan-hadapan. Terakhir kali mereka bertemu, sunoo berusaha menatap wajah itu dengan benar. Terekam jelas di memorinya, siluet wajah pria yg di cintainya. Pangeran terlihat baik-baik saja, hanya saja wajah itu nampak lebih tegas lagi. Tentu saja karena sekarang pangeran sudah menjadi seorang ayah. Sunoo merapalkan banyak keyakinan dalam kepalanya, untuk bersikap biasa saja. Tujuh tahun berlalu, sudah lama sekali. Pangeran pasti sudah benar-benar melupakannya. Dan sunoo harap dia bisa bernafas dengan benar. Saat Jake berdiri tepat di hadapannya, sunoo harap setidaknya matanya berkedip. Sunoo harap dia tidak memasang wajah bodoh. Sial, rasanya sunoo ingin berlari dan kabur.
"Cal...", Jake kembali memanggil cal setelah jaraknya tinggal beberapa langkah
"Ayah...", Cal menyembulkan kepalanya dari ceruk leher sunoo
"Jake... Sudah ketemu anak itu?..", sunghoon tiba-tiba muncul dari arah belakang.
"Tidak salah lagi itu cal, bisa-bisanya dia lepas dari pengawasan penjaga", heeseung berdecak dan berjalan di samping sunghoon.
Perut sunoo rasanya bergejolak hebat ketika waktu seolah berhenti, bagaimana osidian hitam itu mengunci tepat di manik biru lautnya. Bagaimana mata tajam itu seolah menelanjanginya. Bagaimana bisa mata tajam itu tetap menatapnya dengan begitu intens. Sunoo yakin sekali mereka sudah melupakannya. Di bawah temaram lampu mereka kembali berhadapan-hadapan.
Tidak lama setelah itu jungwon, niki, dan jay juga muncul secara bersamaan. Sama seperti sebelumnya, sunoo dapat mendengar mereka juga menggerutu pelan mencari keberadaan cal. Dan hanya dalam beberapa detik, sekarang enam pria itu telah berdiri di hadapan sunoo. Sunoo merasakannya bagaimana kulitnya bergelenyar panas di bawah tatapan osidian gelap itu. Sunoo butuh pegangan sebelum tubuhnya benar-benar luruh ke lantai.
"Anak nakal, kemari... Kamu sudah membuat kami berkeliling mencari mu kemana-mana...", Niki lebih dulu bersuara, mengalihkan pandangannya pada cal.
"Tidak mau!!", Cal mengeratkan pelukannya di leher sunoo
"Cale.." Jay memanggil nama anaknya
"Tidak mau ayah... Cal ingin dengan bubu saja", cal mengerucutkan bibirnya memandang ayahnya
"Bubu?", Jungwon manaikan alisnya begitu pun dengan yg lain. Melihat cal mengangguk dan menunjuk seseorang yg kini tengah menggendongnya. Sekarang mereka mengerti bahwa Cal memanggil seseorang itu dengan panggilan bubu.
Diam-diam sunoo menghela nafas pelan, mereka masih melupakannya. Sihirnya masih bekerja dengan baik. Sunoo berdehem pelan. "Prajurit menemukannya tepat di depan pintu kamarku", Sunoo harap suaranya tidak terdengar bergetar.
"Baiklah terimakasih sudah menjaganya sebentar," Heeseung bersuara, Kemudian kembali memandang cal. "Sekarang pindah ke gelondongan ayah cal"
Namun lagi-lagi cal menggeleng, Sunoo mengusap lembut punggung anak itu. "Cal anak pintar, itu ayah cal...", Sunoo juga mencoba membujuk cal agar anak itu kembali pada ayahnya.
Cal menggeleng dengan kuat, "Cal tidak mau bubu", matanya mulai berkaca-kaca saat mengatakan itu. Sunoo yg melihatnya langsung tidak tega, tangan sunoo bergerak begitu saja terus mengelus lembut bahu cal.
Sunghoon menghela nafas pelan, "Cal, jangan memanggil seorang sembarangan..." Sunghoon kembali menatap seseorang yg tengah menggendong cal "Maaf jika cal membuat panggilan seperti itu... Anak ini pasti merepotkanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasyLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...