Sunoo dibangunkan oleh telapak tangan yg membelai punggungnya naik turun, Sunoo menggeliat pelan dan mendekatkan dirinya pada sumber hangat tersebut dan merasakan pria itu menariknya semakin merapat.
"Selamat pagi cintaku", Suara serak khas bangun tidur itu memasuki pendengaran sunoo disusul puncak kepalanya di kecupi.
Sunoo pelan-pelan membuka matanya dan menduselkan kepalanya beberapa saat di dada bidang itu barulah dia mendongakkan kepalanya tersenyum melihat wajah tampan pria yg di cintainya. Kemudian tangan sunoo tergerak untuk mengelus pipi pangeran dan terus naik untuk membelai rambut pria itu. "Pagi, Sudah jam berapa sekarang?"
Jungwon memejamkan matanya, merasakan tangan lembut sunoo yg kini membelai rahangnya. "Masih jam setengah lima pagi."
"Kapan kamu masuk kesini?, Aku tidak menyadarinya."
"Semalam, saat aku masuk kamar ini. Kamu sudah tertidur pulas", jungwon membuka matanya kemudian mengambil tangan sunoo untuk di kecupi. Menghirup dalam-dalam wangi tangan lembut itu. Hanya wangi sunoo yg dia butuhkan untuk memulai hari.
Untuk beberapa saat jungwon diam hanya untuk menikmati wajah cantik sunoo. Sang siren sangat cantik, jungwon rasanya bisa dalam posisi ini seharian mengagumi keindahan sunoo dan jungwon tahu dia tidak akan bosan. kemudian tanpa dapat di cegah wajahnya mendekat begitu saja ke wajah sunoo. Bibirnya dengan cepat menemukan bibir lembut itu, dan sunoo pun membuka bibirnya begitu saja. Membuat mereka terlena dengan ciuman selamat pagi yg amat manis.
Jungwon menarik dirinya, menatap sunoo melihat bibir ranum itu basah mengkilap. "Ini masih terlalu pagi. Mau aku pijit tidak?"
Sunoo yg mendengar itu tertawa pelan, "Kamu mau memijitku?"
"Yaa, kalau mau kita bisa pindah ke kamar sebelah..."
"Kenapa harus ke kamar sebelah. Kenapa tidak disini saja?"
"Yakin mau disini saja?", Jungwon memandang sunoo dengan seringai khasnya. Dan matanya sekarang berpindah ke gundukan kecil yg berbaring di belakang sunoo, Khodamnya sunoo. Cal, putranya yg masih tertidur. Sepertinya sudah menjadi peraturan tak tertulis bahwa jika ingin tidur di kamar ini mereka harus masuk ketika cal sudah tidur dan harus keluar kamar sebelum anak itu bangun. Begitulah yg harus dilakukan jika tidak ingin dapat tendangan maut dari anak itu. Benar-benar tendangan maut dan mereka berenam sudah pernah mendapatkannya karena berani bergelung di samping sunoo dan cal memergokinya.
Sunoo jelas ingat bahwa bukan hanya ada mereka berdua di ranjang itu. Belum sempat sunoo menjawab Jungwon dengan cepat membalikkan posisi mereka membuatnya sempurna di bawah kukungan pria itu. Jungwon menurunkan wajahnya dan mengecup leher sunoo. "Yakin mau disini?"
"Dasar pria mesum!", Sunoo menahan tangan pria itu yg kini sudah menjelajah ke dalam bajunya. membuat sunoo mengerang pelan karena jari-jari jungwon yg dengan mudah menemukan putingnya.
Jungwon hanya terkekeh geli, kemudian menarik dirinya turun dari ranjang. Setelah itu hanya dalam hitungan detik pria itu dengan mudah saja membawa sunoo kedalam gendongannya. "Aku akan memijitmu dan membuat badanmu rileks", jungwon berbisik dan melangkahkan kakinya keluar kamar.
"Tukang bohong, yg ada pagi-pagi begini kamu hanya akan meremukkan tubuhku", Setelah mengatakan itu sunoo mengigit bahu pria itu dengan geram dan kekehan jungwon lagi-lagi memenuhi pendengarannya.
Sunoo begitu cantik dan jungwon tak akan pernah bosan memandang sang siren, namun ada yg lebih menyenangkan dari sekedar memandanginya, ada yg lebih nikmat dari sekedar memuaskan indera penglihatannya. Ketika mereka sudah sampai di kamar sebelah, jungwon pelan-pelan menurunkan sunoo di ranjang... Sebuah senyuman kembali muncul di wajah jungwon saat dia menunduk dan menatap sunoo lebih dekat. Tangan jungwon, kulitnya, tubuhnya, jungwon ingin menempelkan dirinya pada sunoo, merasakan kelembutan halus sunoo di bawah kulitnya. Menghidu aroma sunoo yg memabukkan, lalu membelai kehalusan sunoo yg menawan, sambil mencecapi keseluruhan sunoo. Itulah yg jungwon maksud ada yg lebih menyenangkan daripada hanya sekedar melihat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasíaLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...