28 : its been long time

931 159 72
                                    

Rasanya seperti seluruh nafasnya di tarik habis. Sunoo membuka matanya dengan nafas menderu. Mimpi buruk yg menghantuinya selama bertahun-tahun, itu masih sama. Sunoo menatap ke sekelilingnya, panik menyerangnya ketika dia dapati ternyata dia terbaring di sebuah kamar, rasa takut itu merayapinya dan ntah sejak kapan tangannya mulai bergetar. Dia berada di darat, kenyataan itu seolah menghantarkannya pada tiang gantung. Sunoo memegang dadanya... Rasanya sulit bernafas, sunoo memejamkan matanya... Kemudian dia menangis. Air mata sialan itu seakan tidak pernah habis. Sunoo menangis dengan keras, ingatannya tentang darat terlalu menyakitkan... Sunoo mencoba turun dari ranjang, dia ingin kembali ke laut. Namun ketika kakinya baru menyentuh lantai tubuhnya seolah tak memiliki tenaga, sunoo jatuh di lantai dengan tubuh yg gemetar begitu hebat, air matanya mengalir dengan daras. Manik biru laut itu terlihat linglung.

Pintu kamar terbuka, langkah kaki tergesa mendekati sunoo. Sebuah lengan dengan cepat membantu sunoo kembali naik keranjangnya. Sunoo tidak sempat menolak, ntah kenapa tubuhnya terasa begitu lemas.

"Hey, kamu menangis?, Apa sakit?... Tunggu sebentar aku akan panggil dokter", kemudian orang itu dengan cepat meninggalkan kamar sunoo.

Beberapa menit setelah itu pintu kamar sunoo kembali terbuka, seorang dokter masuk dan memeriksa tubuh sunoo dengan cepat. Jika di tanya sunoo hanya mengangguk dan menggeleng pelan. Dokter itu keluar dari kamar, sayup-sayup sunoo mendengar sang dokter bicara dengan seseorang yg membantu sunoo tadi. Sunoo meremat kuat selimut yg menutupi setengah tubuhnya, perasaan awas kembali menguasainya ketika seseorang yg tadi kembali melangkah masuk ke kamarnya. Seorang pria, dan untuk sekarang sunoo tidak mau mendeskripsikan perawakan pria itu seperti apa.

"Aku ingin pergi dari sini...", Sunoo berkata pelan nyaris seperti cicitan

Pria itu menarik sebuah kursi, lalu mendudukan dirinya di samping ranjang sunoo, menatap sejenak ke wajah sunoo kemudian menghela nafas pelan. "Kamu sudah tidak sadarkan diri selama satu Minggu"

Mendengar hal itu sunoo mengerjap, ohh tiba-tiba ingatan terakhirnya berkelabat begitu saja. Sunoo ingat penyebabnya kenapa dia bisa tidak sadarkan diri, gerombolan hiu ganas menyerangnya hingga sunoo pikir dia menjadi sekarat dan mati.

"Kamu tidak bisa langsung kembali ke laut, Kita sangat jauh dari laut, kebetulan hari itu kapalku sedang berlayar kemudian awak kapalku menemukanmu mengambang di tengah laut dengan tubuh penuh luka", pria itu menjelaskan dan masih menatap sunoo.

Jika sunoo ditemukan di laut, itu artinya dia di temukan dalam wujud sirennya. Menyadari hal itu sunoo langsung memundurkan badannya memandang dengan tatapan waspada seolah terancam.

"Hey.. tenang lah. Aku tidak akan macam-macam meski tahu siapa kamu. Sungguh aku bukan orang jahat", pria itu langsung memandang sunoo dengan sorot mata agar sunoo mempercayainya

Sunoo akhirnya mengangguk pelan.
"Terimakasih sudah menolongku"

"Hojin, namaku Hojin Domain Arthur"

Sunoo mengerjap sekali lagi, apakah pria yg di hadapannya sekarang adalah orang yg sama yg telah menggagalkannya melompat ke tebing beberapa tahun yg lalu?.

Seakan dapat membaca pikiran sunoo, pria itu kembali bersuara.
"Kalau tidak salah sebelum ini kita pernah bertemu, ingat malam itu aku menangkapmu sebelum kamu ingin melompat dari tebing. Aku pikir kamu ingin bunuh diri", hojin mengusap kikuk sebelah lehernya.

Ternyata benar, sunoo lagi-lagi hanya mengangguk singkat.

"Meskipun itu sudah bertahun-tahun yg lalu, aku tidak akan mungkin lupa dengan warna kedua bola matamu itu... Warna biru, persis sekali dengan warna biru laut". Hojin menatap lekat kedua manik biru laut sang siren

L'océan || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang