34 : bills

915 146 88
                                    

Sunoo baru bisa menghela nafas lega ketika dia dan cal sudah berjalan memasuki istana, baru bisa bernafas lega ketika sunoo sudah berada di luar jangkauan enam orang itu. Mereka berdua bergandengan tangan berjalan di koridor istana.

Cal mendongak pada bubunya, "Bubu ingin menunjukkan cal apa?"

Mendengar hal itu sunoo menghentikan langkahnya, sekarang sunoo baru tersadar akan apa yg tadi dia katakan pada cal sebagai alibi agar suboo bisa menjauhi ayahnya. Otak sunoo berpikir dengan cepat. "Ada sesuatu, di kamar bubu"

Mendengar hal itu cal langsung bersemangat. sunoo tersenyum melihat hal itu, dia tidak bohong. Sunoo memang memiliki sesuatu yg ingin dia berikan pada cal. Mereka sudah hendak melanjutkan langkah ketika suara hojin membuat sunoo mendongak.

"Sunoo...", Hojin berjalan kearah sunoo dan cal, sebenarnya sedari tadi hojin mencari keberadaan sunoo

"Hojin...", Kini pria itu sudah berdiri di hadapannya.

Hojin menyerngitkan keningnya melihat sunoo, tangannya terangkat begitu saja untuk mengusap pipi sunoo. "Kamu sakit?, Mukamu merah dan berkeringat..."

Mendengar hal itu sunoo memegang pipinya sendiri, tidak menduga bahwa mukanya yg memerah bertahan sampai sekarang. Sunoo tanpa sadar menepuk pelan pipinya agar tersadar dari bayang-bayang yg melintas di kepalanya. Sunoo kembali menatap hojin, "Tidak aku baik-baik saja... Ini pasti karena cuaca di luar cukup panas"

Sedangkan di sisi lain, enam orang itu lagi-lagi harus melihat hojin dan sunoo. Beberapa saat tadi setelah cal dan sunoo masuk ke dalam istana mereka juga memutuskan untuk kembali ke istana. Dan sekarang mereka harus di suguhi pemandangan hojin yg mengelus pipi sunoo. Pemandangan yg benar-benar sungguh menguji kesabaran mereka.

"Aku ingin mengajak mu makan siang bersama...", Hojin memegang tangan sunoo, sudut matanya dapat melihat enam orang itu berjalan dari arah belakang sunoo.

Mereka berenam mendengar apa yg hojin katakan, melihat bagaimana hojin memegang tangan sunoo. Dan mereka harus mengatur ekspresi untuk terlihat biasa saja.

"Cal...", Mereka memanggil anak mereka

"Ayah...", Cal melihat ayahnya sudah berjalan semakin mendekat ke arah mereka.

Sunoo yg mendengar suara mereka lagi membalikkan badan. Kemudian tangannya reflek saja memegang lengan hojin seolah meminta perlindungan. Hojin tahu maksud sunoo, maka dia dengan lembut mengelus tangan sunoo yg kini memeluk lengannya.

"Cal, ayo ikut ayah...", Jay mengulurkan tangannya pada cal

Cal menggeleng, "Tidak, cal mau ikut bubu"

"Cale... Ikut ayah... Bubumu sepertinya sedang butuh privasi", Sunghoon bersuara memandang tangan sunoo yg masih memeluk lengan hojin.

"Cal, dengar ayah... Biarkan bubumu berduaan dengan paman hojin. Mereka sepertinya ingin bermesraan", Heeseung mengatakan itu dengan suara tenang

Sunoo membolakan matanya mendengar hal itu, ingin protes tapi suara jake lebih dulu menghentikannya.

"Ayo cale, cal pasti juga tidak mau kan mengganggu bubumu", jake memegang tangan cal. Meski tidak mau akhirnya cal menerima uluran tangan ayahnya. Benar, cal juga tidak mau di anggap pengganggu.

"Anak pintar...", Niki mengusap kepala cal

"Sekarang, selamat menikmati waktu kalian berdua...", Jungwon tersenyum mengatakan itu pada sunoo dan hojin.

"Cal ikut ayah saja bubu...", Cal mengatakan itu dan mengikuti langkah kaki ayahnya. Dan enam orang itu berbalik berjalan menjauh dengan raut wajah yg begitu dingin.

L'océan || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang