Suara-suara ribut itu membangunkan sunoo dari tidurnya, manik biru laut itu pelan-pelan terbuka menoleh ke sumber suara hanya untuk menyaksikan apa yg sebenarnya terjadi. Ternyata disana, Cal sedang berkecak pinggang memandang ayahnya, anak dan ayah itu sepertinya sedang berdebat lagi.
"Cale...", Sunoo memangil anak itu
"Lihat, suaramu membangunkan bubumu...", Jay menyeruput kopinya dengan santai
Cal mendengus pelan, kemudian berjalan mendekati bubunya. Kembali naik ke ranjang.
"Maaf, apa suara cal membangunkan bubu?"Sunoo menggeleng dan tersenyum, tangannya kemudian terangkat untuk mengelus lembut pipi anak itu. "Memangnya ada apa hmm, Cal sepertinya sedang marah?"
"Anakmu itu bangun-bangun sudah menuduh kami", Sunghoon yg sedang duduk di sofa menjawab sambil berdecak
Cal mengerucutkan bibirnya dan memandang ayahnya dengan tajam. "Cal tidak sembarang menuduh, cal hanya tanya apa yg ayah lakukan pada bubu di kamar mandi! Hingga ketika cal bangun bubu sudah luka-luka seperti ini?"
Sunoo yg mendengar itu jelas langsung gelagapan. Bergerak ingin mendekati cal, namun hal itu sukses membuatnya meringis saat merasakan perih di bagian bawah sana.
"Lihat, bubu sakit. Cal bukannya tidak sadar, setiap kali bubu bersama ayah, pasti seperti ini. Sebelum masuk ke kamar mandi bubu baik-baik saja!", Cal memandang ayahnya dengan raut tidak terima.
"Cale...", Sunoo sebenarnya juga bingung mau bicara apa.
"Bibir bubu pasti sakit yaa, terus leher bubu juga lebam-lebam seperti itu", Cal memandang khawatir pada bubunya. Melihat bibir bubunya yg lecet dan leher bubunya yg di penuhi dengan lebam, bekas gigitan?
"Bubu baik-baik saja, cal tidak perlu khawatir." Sunoo tersenyum memandang anak itu, meyakinkan cal bahwa dia baik-baik saja
"Bubu tidak boleh dekat-dekat ayah lagi...", Setelah mengatakan itu cal masuk kedalam pelukan bubunya.
"Cale, mana boleh seperti itu. Kita sudah berdamai kan". Jake jelas langsung protes
"Mulai sekarang ayah jangan dekat-dekat bubu cal lagi. Setiap dekat ayah, bubu pasti luka-luka!", Cal masih memandang tajam ayahnya. Cal tidak mau bubunya terluka.
"Kami tidak melakukan apapun...", Kemudian suara heeseung terjeda, tiba-tiba kilasan balik yg mereka lakukan di kamar mandi memenuhi pikirannya. "Kami hanya..."
"Hanya apa?", Cal mendesak
"Kami hanya bermain...", Niki menjawab
"Main apa?", Cal kembali bertanya
Sunoo menelan Salivanya susah payah, tahu cal tidak akan berhenti bertanya-tanya. Sunoo memandang enam orang itu dengan penuh peringatan, untuk tidak mengatakan yg aneh-aneh pada cal. Namun seringai tipis enam orang itu yg kini memandangnya hanya membuat sunoo mengumpat dalam hati.
"Main kuda-kudaan...", Jungwon menjawab santai, dan mereka semua harus menahan untuk tidak tertawa meledak.
Masih dengan senyum gelinya, jay juga bersuara. "Jadi jangan salahkan ayah, bubumu yg kalah bermain. Makanya jadi seperti itu".
Seketika otak cal memproses. "Tapi kenapa ayah dan bubu main permainan itu, itukan mainan anak-anak... Cal saja sudah lama sekali tidak bermain kuda-kudaan, Emm jadi bubu kalah bermain, jadi ayah memberi hukuman seperti itu?".
"Ya, Kira-kira seperti itu", Mereka berenam kompak mengangguk, mengabaikan menjelaskan bahwa main kuda-kudaan yg mereka maksud jauh berbeda dengan yg ada dalam bayangan cal.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasiLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...