Bulan bersinar penuh di luar sana, sama seperti malam ketika mereka pertama kali bertemu sunoo. Mereka tidak akan melupakan perkataan nenek tua itu, meski sudah bertahun-tahun berlalu. Bahwa seseorang itu akan datang tepat saat rembulan bersinar penuh di atas kepala. Seseorang itu adalah sunoo, bayang-bayang samar yg memenuhi mimpi-mimpi mereka adalah sunoo. Sunoo adalah wujud nyata dari semua tanda tanya itu, sunoo adalah potongan puzzle yg hilang itu. Seseorang yg mereka lupakan itu adalah sunoo. Mereka merasakannya, senyata bagaimana rasanya mereka begitu hafal tiap lekuk tubuh sunoo. Bagaimana aroma sunoo yg begitu familiar dan sekarang semuanya menjadi nyata.
Sejak bertemu sunoo mereka tidak lagi bermimpi, sejak bertemu sunoo semua mimpi buruk itu menghilang. Mereka tidak lagi mencari-cari. Untuk apa lagi mencari ketika kini sunoo sudah berada tepat dihadapan mereka. Begitu nyata, cantik dan hidup. Manik biru laut itu warnanya sama persis seperti lautan Norda. Ntah bagaimana caranya sunoo bisa sampai di Artha. Manik biru laut itu begitu kontras dengan hutan hijau Artha. Bukan disini harusnya sunoo tinggal, tapi di Nordania. Mereka nyaris dapat membayangkan bagaimana sunoo berdiri di tebing istana dengan pemandangan biru laut, Sunoo dan laut seolah satu kesatuan yg tidak dapat dipisahkan mau sejauh apapun.
Mereka telah menemukan sunoo, namun pertanyaan lain masih memenuhi benak mereka, siapa sebenarnya sunoo?, Kenapa sunoo yg menjadi sosok yg memenuhi mimpi-mimpi mereka itu?, Kenapa mereka bisa melupakan sunoo?, Bagaimana bisa mereka melupakan sunoo?, Apa yg terjadi antara mereka dan sunoo?.
"Kalian sudah benar-benar yakin bahwa yg berada dalam mimpi kita adalah sunoo?", Jay bertanya memastikan sekali lagi. Menghela nafas ketika melihat yg lainnya mengangguk tanpa keraguan sedikitpun.
"Kita semua merasakannya jay. Saat pertama kali melihatnya aku sudah dapat merasakannya. Bagaimana setiap langkahku malam itu saat pertama kali melihatnya jantungku berdetak dengan kencang", jake mengatakan itu dan memegang dadanya.
"Bagaimana aromanya yg memasuki penciumanku seolah kenangan-kenangan itu membombardir kepalaku. Namun sialnya masih saja aku tidak bisa mengingat apapun". Sunghoon memijit pelipisnya. Mereka merasakan, namun masih saja tidak bisa mengingat apapun.
"Aku merindukannya, rasanya aku ingin membawanya kedalam pelukanku... Namun apa, bukakan itu terlihat aneh. Jika jelas-jelas itu pertemuan pertama kita", Niki mengatakan itu dengan frustasi dan mengusap kasar wajahnya. Sekarangpun dia merindukan sunoo. Mereka semua merindukan sunoo.
Heeseung menuang wine ke dalam gelasnya, meminumnya. merasakan anggur itu melewati tenggorakan yg kering. Haus. Namun air manapun tidak akan bisa melepaskan dahaganya. Yg heeseung butuhkan adalah sunoo, yg mereka butuhkan adalah sunoo. "Sesuatu telah terjadi antara kita dan dia. Lihat saja bagaimana sunoo bersikap bahwa kita memang tidak saling mengenal".
"Adakah seseorang yg bisa menghapus ingatan, how can?". Alis jay bertaut bingung, memandang jauh keluar jendela
"Tidak ada manusia yg bisa melakukan hal itu, bahkan teknologi belum secanggih itu." Jungwon menjawab cepat pertanyaan jay
"Lalu sunoo bukan manusia begitu?", Sunghoon menyaut cepat
"Jika bukan manusia lalu apa?, Astaga lihatlah... Dia jelas-jelas terlihat seperti manusia". Niki mengatakan itu seraya mengingat sunoo, "Atau mungkin memang bukan manusia. Bagaimana wujud cantiknya seolah perwujudan dari surga."
"Lebih dari itu. I wanna so fucking to taste him" jake memejamkan matanya, menutup wajahnya dengan telapak tangan.
"I know, aku hampir dapat membayangkannya setiap kali melihatnya". Heeseung menyandarkan badannya di sofa
"Oh shit!!! Bagaimana bisa hanya dengan memikirkan wajah cantiknya berhasil membuatku tegang sekeras batu". Jay mengatakan itu dan merasakan sesak di bagian celananya. Bukan hanya jay, mereka semua merasakan hal yg sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasyLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...