Di dalam novel, dan lirik lagu yg tak terhitung jumlahnya, ada sisa-sisa hati yg patah dan hancur.. disana melambangkan perpisahan dan kisah cinta yg klise. Hari itu, ketika pangeran menikah dengan princess soha... Dunia sunoo benar-benar hancur. bertahun-tahun setelahnya sunoo jadi bingung apa batasan antara bernyawa dan hidup. Sunoo seperti jantung yg berdegup di dalam tulang belulang rapuh yg akan hancur dalam satu kali hentak. Sesungguhnya luka itu masih sunoo simpan dan dia bawa sampai hari ini. setelah kejadian hari ini... Apakah semua akan terulang lagi, apakah sunoo akan merasa bias lagi antara batasan hidup dan bernyawa. Apakah sunoo akan jadi tak sepenting debu yg disapu. Apakah sunoo akan kembali melewati masa-masa gelap itu. Perpisahan lagi?.
Patah hati itu berserak di tengah badai curau. Asmara yg terluka akan menganga untuk meratapi banyak hati pilu. Mengapa bentuk cinta yg diberi utuh seringnya dikembalikan dengan bermacam-macam belenggu?, Seolah setiap memberi cinta yg menjangkau sia-sia adalah sesuatu yg mesti terus dibawa pulang meski tak pernah setuju. Sampai patah hati itu mengajak sunoo meratap mulai merasa dicintai penuh tak pernah mengantongi restu. Manik biru laut itu menatap kosong pada pemandangan laut senja. Sekarang sunoo sedang duduk di kursi yg ada di balkon kamarnya. Menekuk kedua kakinya, meringkuk dalam diam disana. Hari ini berlalu begitu saja, waktu terus berjalan. Orang-orang memang tidak punya tenggat waktu untuk mengakhiri kesedihan, tapi dunia juga tidak pernah mau menolerir meski jiwa orang-orang sudah berbentuk pecah belah. Orang-orang yg bersedih di paksa berdiri, beberapa orang bahkan perlahan melupakan proses dukanya pagi tadi.
Lama sunoo tenggelam dalam sunyinya sendiri, sampai kesadarannya di tarik kembali ketika sunoo dikejutkan dengan tangan kecil yg tiba-tiba menutup matanya dari arah belakang. Sunoo tanpa sadar tersenyum, "Cale..."
Cal tertawa pelan, kemudian melepaskan tangannya yg menutupi mata bubunya.
Ketika sunoo membuka matanya, pupil matanya melebar beberapa saat ketika kini dia di hadapkan dengan cal yg tengah tersenyum amat manis padanya. Anak itu ternyata datang dengan setangkai bunga
"Ini cal ambil bunga untuk bubu", Katanya seraya menyodorkan setangkai bunga itu
Sunoo mengambil bunga itu dengan senyumnya yg merekah, "Poeny blosoom...". Peony memiliki filosofi yg dalam, terutama dalam budaya Yunani. Nama peony berasal dari Paeon, seorang tabib yg menggunakan bunga ini untuk mengobati luka Zeus. Dalam budaya Yunani, peony melambangkan penyembuhan, cinta, dan keberuntungan dalam pernikahan. "Terimakasih cale..."
Cal mengangguk, senang melihat bubunya sekarang bisa tersenyum seperti itu. Cal bukannya tak menyadari bahwa ntah kenapa sejak siang bubunya jadi lebih banyak diam, murung, dan juga banyak melamun. "Cal mengambil bunga itu dari rumah kaca. Cal sudah berusaha memilih bunga yg paling cantik, tapi sepertinya sia-sia saja..."
Sunoo menaikan alisnya. "Kenapa sia-sia?"
"Karena semua bunga-bunga itu akan tetap kalah dengan kecantikan bubu...", Setelahnya cal dengan cepat mencuri satu kecupan di pipi bubunya.
Sunoo langsung tertawa mendengar kalimat rayuan anak itu, tangannya terangkat untuk mencubit gemas pipi cal. "Masih kecil begini sudah pintar menggombal hmm..."
Cal ikut tertawa bersama bubunya, kemudian mendudukan dirinya di kursi samping bubunya. "Bubu..."
Sunoo menoleh,"Yaa?". Ternyata cal meraih tangannya untuk di genggam. Sunoo balas menggenggam tangan kecil itu,
Dari balkon kamar itu mereka berdua menyaksikan matahari tenggelam. Langit sudah berganti menjadi langit malam dan lampu-lampu istana menyala serentak.
Mata cal tertuju pada lampu taman di bawah sana. "Thomas Alva Edison, dia penemu bola lampu kan bubu,? Ayah pernah bilang begitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasyLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...