Fajar sudah menyingsing di luar sana. Sunoo tidak bisa benar-benar tidur dari semalam, bagaimana bisa sunoo tidur ketika isi kepalanya begitu berisik. Sunoo menoleh ke samping memperhatikan wajah cal yg masih tertidur lelap. Sunoo tersenyum tipis, setidaknya wajah damai cal yg tertidur dapat menenangkan hati sunoo akibat kemelut resah yg disebabkan oleh ayahnya. Sunoo masih sibuk memperhatikan wajah cal ketika mendengar suara pintu di buka dan hal itu membuatnya menoleh. Sunoo langsung bangkit dari tidurnya ketika kini sunoo dapat melihat niki masuk dan sudah dengan pakaian rapi padahal ini masih sangat pagi. Sunoo masih diam ketika niki berjalan kesamping ranjang untuk mendekati cal.
Niki mengelus pelan pipi cal, "Cale... Sudah waktunya bangun...". Beberapa kali niki memanggil cal agar anak itu bangun
Cal mengusap pelan matanya dan melihat wajah ayahnya. "Ayah..."
"Bangun ya... Hari ini kita harus pulang cal", Niki pelan-pelan membangunkan cal
Sunoo yg mendengar hal itu tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Mulutnya masih bungkam meski otaknya bekerja dengan cepat saat mendengar kata pulang, jadi hari ini mereka akan pulang?, Pulang ke Nordania..
"Pulang?", Cal menguap pelan
Niki mengangguk, "Ya pulang ke rumah kita..."
Seakan tersadar cal langsung menoleh pada sunoo. "Bubu...", Cal langsung merangkak mendekati bubunya.
"Hey... Selamat pagi", Sunoo menyambut anak itu ketika cal sudah meringkuk dalam pelukannya.
Niki terdiam sejenak melihat hal itu, sesungguhnya sedari tadi rasanya sulit sekali mengabaikan pemandangan sunoo yg berbaring bersama cal di tempat tidur, alih-alih membangun cal tidur justru yg ingin niki lakukan adalah bergabung bersama mereka, memeluk sunoo berbagi hangat di bawah selimut yg sama.
"Ayah. Cal tidak mau pulang!!!"
Suara keras cal itu menyadarkan niki dari lamunannya, pandangan niki kembali tertuju pada sunoo setelah beberapa saat barulah kembali memandang anaknya. "Tidak, hari ini kita harus pulang..."
"Bubu, cal tidak mau pulang...", Cal menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sunoo.
Sunoo baru hendak membuka mulutnya ketika suara langkah kaki menghentikannya. Heeseung masuk ke kamar juga sudah dengan pakaian yg rapi.
"Cal... ", Mata heeseung langsung tertuju pada cal yg kini berada dalam pelukan sunoo.
"Ck, anak itu pasti tidak mau pulang lagi...", Jay yg menjawab dari arah pintu. Jay, jake dan sunghoon masuk secara bersamaan dan yg terakhir jungwon.
"Cale... Sudah. Kita pulang hari ini", jake mengatakan itu dengan kedua tangan yg di masukkan ke saku celananya
Melihat cal hanya bergeming dalam pelukan sunoo membuat heeseung mendudukkan dirinya di samping ranjang. "Kita sudah seminggu berada disini. Ayah tidak boleh lama-lama meninggalkan istana cal"
"Kemasi semua baju-bajunya...", Sunghoon memberi perintah pada pelayan yg baru saja masuk. Pelayan mengangguk patuh dan segera menuju lemari untuk mengemasi baju-baju dan barang-barang mereka.
"Sisakan untuk baju yg cal pakai nanti", jungwon menambahi bicara pada pelayan itu.
Sekarang sunoo dapat melihat para pelayan sudah sibuk berkemas memasukkan barang-barang mereka ke koper. Sepertinya hari ini mereka akan benar-benar pulang. Sunoo mengelus bahu cal. "Cale... Sayang, dengar tidak apa yg ayah cal katakan."
Cal menggeleng dengan kuat, "Tidak mau bubu, cal ingin disini saja bersama bubu". Tangannya kecilnya meremat kuat piyama sunoo seolah tak ingin di pisahkan dari sunoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasíaLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...