Setelah sarapan pagi itu mereka mengantar princess soha kembali ke kamarnya. Senyum tidak luntur dari wajah mereka ketika melihat soha benar-benar sudah pulih.
"Masuklah, kamu harus banyak istirahat". Sunghoon membukakan pintu kamar
"Kalian akan ke akademi?". Soha bertanya dan dia berdiri didepan pintu kamarnya
Mereka menganguk sebagai jawaban. Soha mengerucutkan bibirnya mendengar hal itu.
"Ada apa hmm?" Heeseung mendekati soha lalu tangannya terangkat mengelus lembut pipi sang putri
"Aku akan kesepian..." Soha berkatar pelan
"Kami akan pulang lebih cepat dan akan segera menemuimu". Jake terkekeh pelan setelah mengatakan itu
"Benarkah?" Soha mendongak melihat mereka
"Of course my princess". Jay menjawab
"Kalau begitu aku mau jalan-jalan keluar". Soha mengambil tangan heeseung untuk di pegang
"Kamu masih dalam waktu pemulihan". Jungwon bersuara
"Jangan kemana-mana dulu ya cantik". Niki menambahi
"Aku sudah sembuh, harus berapa kali lagi aku bilang pada kalian bahwa aku sudah sembuh..." Soha memandang mereka dengan wajah memelas
"Oke, jangan cemberut seperti itu. Kemana kamu ingin pergi hmm?" Mereka mana tahan melihat wajah sang putri itu memelas
Wajah sang putri langsung cerah mendengar hal itu.
"Terserah kalian mau membawaku kemana, yg penting kita jalan-jalan""Baiklah tuan putri, kami akan segera merencanakan jalan-jalan yg menyenangkan untukmu". Jungwon mengusap surai soha
"Aku tidak sabar". Soha tersenyum senang.
Melihat mata cantik sang putri nampak berbinar mereka tidak dapat menahan senyumnya. Kemudian satu persatu dari mereka mendekati princess soha. Membawa sang putri untuk di peluk. Juga mengecup kening sang putri. Soha membalas pelukan itu tak kalah erat juga memberikan satu kecupan di pipi sang pangeran. Sedari dulu mereka memang sudah sering melakukan hal ini. Mereka sudah bersama sejak kecil, cinta itu tumbuh sejak pertama kali mereka bertemu.
"Sampai bertemu nanti my lord". Soha tertawa pelan lalu masuk kedalam kamarnya.
Setelah pintu kamar itu di tutup senyum diwajah mereka langsung menghilang. Mereka berbalik mulai berjalan menjauh meninggalkan kamar itu.
"Sunoo semalam mencoba untuk kabur". Niki bersuara di sela-sela langkah kaki mereka
Demi mendengar apa yg niki katakan langkah kaki mereka langsung terhenti. Memandang niki memastikan sekali lagi bahwa mereka tidak salah dengar. Kemudian mengepalkan tangan saat melihat niki mengangguk serius.
"Aku akan menemuinya". Heeseung berbicara lebih dulu karena tahu adik-adiknya harus pergi ke akademi pagi ini
Yg lain mendengar itu mengangguk singkat, lalu setelahnya mereka berpisah di lorong. Heeseung melangkahkan kakinya menuju kamar sunoo, di sepanjang perjalanan wajahnya tanpa ekspresi. Bahkan heeseung tidak menghiraukan prajurit yg menyapa hormat padanya. Mendengar kabar bahwa sunoo mencoba untuk kabur ntah kenapa hal itu berhasil membuat heeseung marah. Ntah kenapa hal seperti ini mudah sekali menyulut amarahnya. Ketika dia sudah sampai di depan kamar sunoo, heeseung memandang tajam puluhan prajurit yg berjaga di depan kamar itu
"Dengar, jika kalian semua teledor sekali lagi.. siap-siap kepala kalian detik itu juga harus berada di tiang gantung" heeseung mengatakan itu tidak main-main
"Baik Yang mulia..." Prajurit langsung membungkuk sembilan puluh derajat.
Matanya tetep fokus dengan buku yg ada di tangannya, sunoo tidak menoleh ketika mendengar suara pintu di buka. Tidak, sunoo tidak mau melihat siapapun itu yg datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
ФэнтезиLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...