Istana Norda, Nordania...
"Welcome home Sun...", Kalimat itu adalah yg mereka ucapkan pada sunoo ketika mereka semua sudah sampai di depan istana Norda.
Sunoo yg mendengar hal itu hanya memutar malas bola matanya, turun dari kereta dan mengabaikan enam orang itu. Suara debur ombak sayup-sayup terdengar dari arah laut, dengan cal yg tertidur di gendongannya sunoo mendongak melihat istana Norda telah berdiri megah di hadapannya.
"Biar aku yg bawa cal... Anak itu badannya sudah terlalu besar untuk kamu gendong", Jungwon mengulurkan tangannya pada sunoo.
Tanpa mengatakan apapun sunoo menyerahkan cal ke gendongan ayahnya.
"Ayo masuk...", Heeseung mengatakan itu mempersilahkan sunoo untuk masuk.
Masih dengan diam sunoo melangkahkan kakinya memasuki istana. Mereka yg melihat punggung sunoo hanya bisa menghela nafas pelan. Sunoo memang memutuskan untuk ikut dengan mereka, tapi itu demi cal. Semalam sunoo menegaskan hal itu pada mereka, bahwa ini semua demi cal. Dan sunoo memberikan mereka peringatan jelas agar jangan coba-coba melewati batas. Dengan wajah cantik nan dingin itu sunoo masih saja mengabaikan dan mendiamkan mereka. Tidak apa-apa setidaknya mereka berhasil membawa sunoo kembali dan sekarang sunoo sudah bersama mereka lagi.
Setiap langkah kakinya memasuki istana Norda, perasaan familiar memenuhi sunoo. Ternyata beberapa bagian istana sedikit berubah, dan sunoo paham soal itu. Tujuh tahun sudah berlalu, waktu memang bisa mengubah apapun. Jangankan bangunan bahkan waktu bisa mengubah manusia dan perasannya. Ini kali kedua sunoo kembali ke istana ini... Akankah kali ini ceritanya akan memiliki alur yg berbeda?.
"Kamu bisa menggunakan kamarmu yg dulu... Kamar itu tidak pernah ada yg menempatinya semenjak kamu pergi", jake berujar pelan, menyamai langkah kakinya dengan sunoo
"Bagaimana menurutmu, atau kamu ingin kamar yg lain saja?", Jay bertanya karena sunoo tidak menjawab
Karena tidak mau di tanya-tanya lagi akhirnya sunoo menjawab. "Tidak perlu, aku tidak keberatan jika memakai kamar itu lagi".
Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan kamar sunoo, sunghoon mengulurkan tangannya untuk membukan pintu. "Masuklah... Kamu pasti lelah".
Sebelum benar-benar masuk sunoo memandang cal yg tertidur dalam gendongan jungwon. "Bawa juga cal ke dalam..."
"Apa tidak apa-apa?, Kami pikir kamu butuh waktu sendiri untuk istirahat tanpa cal". Mereka memandang sunoo
Sunoo menggeleng pelan. "Tidak, nanti jika bangun cal juga pasti akan mencariku", Sunoo mengatakan itu seraya tangannya membuka pintu kamarnya lebar-lebar
Setelah diam beberapa saat akhirnya jungwon melangkahkan kakinya masuk ke kamar itu di ikuti yg lain. Jungwon berjalan menuju ranjang lalu pelan-pelan membaringkan cal disana. Sunoo dengan segera mengambil selimut untuk menutupi tubuh cal, memastikan anak itu tetap hangat.
Mereka memperhatikan sunoo dalam diam, akhirnya setelah bertahun-tahun mereka menemukan siapa pemilik kamar ini. Seolah semuanya sudah kembali pada tempatnya, sunoo disini adalah tempat yg paling pas untuk sunoo. Manik biru laut itu serasi sekali di sandingkan dengan laut biru di luar sana. Sunoo sudah berada disini, tidak akan mereka biarkan sunoo pergi lagi. Tidak akan.
Sunoo menoleh pada enam itu ketika menyadari ternyata mereka tidak kunjung keluar dari kamarnya. "Tunggu apa lagi, aku pikir kalian tidak berkepentingan lagi. Keluar sana", sunoo mengusir mereka terus terang
"Sunoo, kita baru saja kembali... Tidakkah kamu ingin kita sedikit bernostalgia",
Sunoo buru-buru menggeleng dan berdecak, "Tidak sama sekali, tidak ada gunanya. Itu sama saja seperti memutar kaset lama"
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasiLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...