27 : life after married

818 138 117
                                    

Kamar itu beraroma khas percintaan, sedikit warna merah menodai sprai putih itu pertanda malam pertama mereka. Seperti pengantin baru pada umumnya malam itu mereka melakukannya, Soha memberikan keperawanannya untuk suaminya. Untuk pertama kalinya mereka melakukannya di malam pertama pernikahan mereka.

"Tidurlah kamu pasti lelah..."

Soha mengangguk dan memejamkan matanya, tersenyum kecil ketika merasakan keningnya di cium dan sebuah selimut menutupi tubuh telanjangnya. Rasanya seumur hidup soha tidak pernah merasa sesempurna ini. "Aku mencintai kalian", suaranya terdengar pelan dan serak.

"Kami juga mencintaimu tentu saja", mereka mengecup sekali lagi pelipis istri mereka.

Aku mencintai kalian... Untuk sejenak tadi mereka sempat tertegun mendengar itu. Merasa Dejavu. rasanya mereka pernah mendengar kalimat yg sama namun itu bukan dari Soha. Terjadi lagi... Ingatan-ingatan samar itu kembali memborbardir kepala mereka. Mereka memegang kepala masing-masing ketika rasa pening itu kembali datang. Setelah mengenakan kembali pakaian masing-masing dan memastikan soha benar-benar sudah tidur mereka melangkahkan kaki berjalan menuju sofa. Hal gila terjadi saat mereka melakukannya dengan soha, bagaimana mungkin di tengah hujaman itu yg mereka lihat justru bayangan orang lain?, Bayangan bahwa yg di bawah kukungan lengan mereka itu samar-samar berubah menjadi orang lain. Memikirkan bayangan siapa yg melintas dalam benak mereka justru hanya membuat Kapala mereka semakin pening.

Sunghoon melangkah kakinya menuju pintu keluar, membuka pintu itu melihat pengawal yg selalu siap berjaga di depan pintu.
"Suruh pelayan membawakan beberapa botol minuman"

Setelah pengawal itu mengangguk sunghoon kembali masuk ke kamar dan menutup pintu. Melangkah kakinya menuju sofa bergabung dengan yg lainnya.

Niki mengambil sesuatu di saku bajunya dan mengeluarkan, rokok. Dengan cepat dia menyelipkan sebatang rokok itu di bibirnya dan menyalakannya. Yg lain melihat hal itu langsung menaikan alisnya.

"Sejak kapan kamu merokok lagi?", Jake bertanya, mau bagaimanapun niki tetaplah adik bungsu mereka tentu mereka awas tentang kesehatan si bungsu.

"Niki... ", Heeseung juga bersuara

"Akhir-akhir ini...", Niki menjawab pelan, menghembuskan asap rokoknya memandang kosong ke arah lain

Jay menghela nafas pelan "Jangan terlalu sering, itu tidak baik untuk kesehatanmu"

Niki tidak menjawab, justru dengan cepat mengambil lagi batang rokok kedua. Pintu terbuka dan pelayan datang membawakan beberapa botol minuman. Mereka mulai menuangkan minuman itu ke gelas masing-masing.

"Aku mendapat laporan dari akademi, nilai kalian menjadi memburuk", heeseung meneguk gelas minumannya

Mereka yg mendengar itu hanya diam, untuk sekarang siapa pula yg memikirkan tentang akademi ketika kepala mereka setiap harinya terasa ingin meledak. Heeseung melihat keterdiam adik-adiknya hanya bisa menghela nafas lelah. Heeseung pun lelah, bahkan rasanya dia ingin melarikan diri dari tugas istana. Jangankan mengurus negara untuk sekarang ini rasanya untuk mengurus diri saja dia tidak becus.

"Sudah...", Sunghoon mengambil cepat kotak rokok niki, ketika melihat niki ingin mengambil satu batang rokok lagi.

"Jangan melarangku untuk apapun yg ingin aku lakukan", niki memandang tajam ke arah sunghoon

Sunghoon menaikan alisnya melihat adiknya nampak ingin membangkang.
"Tidak, berhenti merokok. Itu tidak sehat"

Niki justru tertawa mengejek mendengar hal itu. "Lucu sekali, jika kalian melarangku merokok. Lalu apa yg kalian lakukan beberapa bulan terakhir ini ha?, Kalian berada di medan perang seperti orang gila yg melakukan bunuh diri! Kamu dan jay, kalian berdua melukai diri kalian sendiri! Lihat berapa banyak bekas luka di tubuh kalian sekarang, kalian sengaja membiarkan prajurit bodoh itu melukai kalian. Itu lebih buruk dari sekedar merokok! Mempertahankan perbatasan itu hanyalah alibi..  katakan saja ntah sejak kapan kalian lebih suka melukai tubuh kalian sendiri!".  Setelah mengatakan itu niki berdiri dari duduknya, tanpa mengatakan apapun lagi niki melangkah kakinya keluar dari kamar

L'océan || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang