Kebun istana itu sangat luas, tak kurang delapan puluh hektare. Ada berbagai jenis buah, sayur, kacang-kacangan, umbi-umbian. Juga terhampar kandang-kandang sapi, kambing, bebek, apapun itu yg biasa di temukan di lahan pertanian. Memang sumber makanan yg ada di istana tidak di kirim dari luar tapi dari kebun sendiri. Sunoo dengan keranjang penuh stoberi berdiri memandang kebun luas itu. Bibirnya membentuk senyuman ketika melihat cal masih sibuk memetik buah stroberi.
"Sayang, kamu sungguhan sudah baik-baik saja kan?", Heeseung datang dan meletakan beberapa buah stroberi kedalam keranjang yg sunoo pegang.
Mendengar pertanyaan itu sunoo hanya mengangguk singkat. Tidak peduli sesering apapun itu, sunoo masih saja malu jika mereka menanyakan keadaannya pasca mereka bercinta dengan intensitas yg benar-benar gila.
"Apa kalian memang sengaja memelihara burung hantu?" Sunoo mendongak, menunjuk pada pohon besar, jelas sekali terlihat dahannya. Ada puluhan sangkar burung terpasang di dahan-dahan pohon, ratusan burung hantu bersembunyi di dalamnya bersiap tidur.
"Yeah...", Heeseung mengangguk
"Untuk apa?"
"Ada banyak hama tikus di lahan ini beberapa tahun lalu, Tikus-tikus itu hampir membuat lahan perkebunan ini hampir harus di tutup. Panennya gagal total. Tumbuhan mati, maka kami mulai memasang beberapa kotak sarang burung hantu. Burung-burung itu datang sendiri, jumlahnya banyak. Juga ada yg membuat sarang di pohon-pohon lain, tak kurang dari dua ratus burung. Efektif sekali mengatasi hama tikus, dalam setahun burung-burung itu memakan lebih dari 150.000 ekor tikus. Menjaga keseimbangan alamiah di lahan ini".
"Keseimbangan...", Sunoo menyetujui
Tangan heeseung terangkat untuk menyelipkan anak rambut sunoo ketelinga. "Pagi tadi, Noirland mengirim surat kemari. Isinya tentang perdamaian. Tidak akan ada lagi perang di negeri ini."
Sunoo tersenyum, memandang pria itu. "Harusnya memang seperti itu kan..."
"Seperti katamu memang harusnya seperti ini, harusnya sejak dulu. Negeri ini membutuhkan keseimbangan seperti keseimbangan alamiah yg terjadi di lahan perkebunan ini. Burung hantu memakan tikus, menyeimbangkan jumlah tikus. Apakah burung hantu bisa berkembang biak seperti tikus? Tidak juga. Burung hantu dewasa mungkin tidak memiliki predator, tapi telur burung hantu dimakan oleh rubah, kucing hutan, musang, rakun, gagak dan sebagainya. Tidak ada predator tunggal, di puncak hierarki piramida makanan yg bisa berkembang semaunya, bahkan jika itu adalah megalodon di lautan, atau dinosaurus paling buas di daratan, selalu ada faktor alamiah yg akan membuat keseimbangan terbentuk."
"Bubu...", Cal berlari kecil mendekati bubunya. Keranjang kecil berisi buah stroberi yg ada di tangannya itu sudah terlihat penuh.
"Kalau sudah selesai ayo kembali, yg lain pasti sudah menunggu", Heeseung meraih keranjang stroberi dari tangan sunoo
"Padahal aku bisa membawanya", Sunoo mengerucutkan bibirnya melihat pria itu
Heeseung mencuri satu kecupan di pipi sunoo. "Biar aku saja..."
"Ayah, Sudah cal bilang jangan cium-cium bubu cal lagi!", Cal mendorong ayahnya kemudian meraih tangan bubunya.
Heeseung hanya bisa menghela nafas melihat cal dan sunoo sudah berjalan lebih dulu untuk meninggalkan area perkebunan.
Sunoo menoleh ke belakang, kemudian terkekeh geli karena melihat wajah pasrah heeseung. Tangannya yg di pegang cal di goyangkan olehkan anak itu. Membuat sunoo replek menoleh.
"Bubu jangan mau lagi di cium ayah...", Cal bersungut-sungut saat mengatakan itu
"Kenapa, bubu kira Cal sudah damai dengan ayahmu...", Sunoo bertanya geli
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasyLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...