48 : sebelum berpisah

688 139 118
                                    

Sebelum tubuh sunoo benar-benar jatuh ke lantai, jungwon lebih dulu menangkap tubuh itu. Kepanikan tak terkira melanda mereka semua. Melihat sunoo yg tiba-tiba sudah tak sadarkan diri dengan wajah yg pucat.

"Sunoo... Sayang", Dengan panik jungwon menepuk pelan pipi sunoo

"Hiks... Bubu... Ayah, bubu kenapa?", Cal langsung menangis melihat bubunya tiba-tiba tak sadarkan diri seperti itu.

Mereka semua mendekati sunoo dengan wajah pias, jake memeriksa sunoo cepat. "Segera bawa ke kamar, dia pingsan"

Setelahnya tanpa menunggu apapun lagi jungwon mengendong sunoo ke kamar, dan di ikuti oleh yg lainnya.

Heeseung yg terakhir kali menyusul, sebelum itu dia harus menyelesaikan urusan dengan chleo. Heeseung menatap gadis itu dingin. "Kamu harus pulang ke kerajaanmu, aku tidak mau tau. Segera angkat kaki dari istana ku."

Chloe mengepalkan tangannya, "Aku akan pergi. Tapi ingat hee, kalian tidak akan bisa tenang karena sudah menghinaku seperti ini. Menurutmu apa rakyatmu ingin berperang untuk kalian, jika tahu alasannya kalian membela sang siren itu?"

Heeseung menatap murka gadis itu, setelahnya tanpa mengatakan apapun heeseung pergi begitu saja. Memang tidak ada gunanya meladeni gadis itu. Seharusnya memang sedari awal mereka tidak perlu terkecoh dengan ucapan Chloe. Lihat sekarang akibatnya. Semuanya berantakan.


Sesampainya di kamar, jungwon pelan-pelan membaringkan sunoo di ranjang. Ketegangan terasa mencekam mereka semua. Jake segera mengambil alat medisnya. Segera memeriksa sunoo, apapun itu memastikan sunoo baik-baik saja.

Jay berjalan mondar-mandir, tidak tenang sama sekali. Ratusan kali mengumpati dirinya sendiri, lagi-lagi ini adalah salahnya. Sedangkan niki berdiri mematung sambil mengigit kukunya, panik.

"Ayah... Hikss bubu kenapa?", Cal menangis dalam gendongan sunghoon

Sunghoon tidak bisa mengatakan apapun, karena dia tak kalah panik seperti cal. Melihat sunoo yg kini terbaring tak sadarkan diri seperti ini membuatnya tak bisa lagi berpikir dengan jernih.

"Ini pasti salah cal. Hikss bubu seperti ini pasti karena cal...", Cal menangis dengan keras menyalahkan dirinya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher ayahnya.

"Ini bukan salah cal. Ini semua salah ayah". Jake menjawab dengan suara tercekat, tangannya bergetar menyentuh sisi wajah sunoo, yg kini mata cantik itu terpejam.

"Bagaimana keadaannya?", Heeseung masuk dan segera menanyakan keadaan sunoo. Ekspresi panik tercetak jelas di wajahnya.

"Jake, dia baik-baik saja kan?", Jungwon bertanya dan mendesak

"Jake!", Jay harus menepuk bahu Jake, karena jake sepertinya tak fokus

"Dia hanya pingsan. Tapi... Harusnya sunoo tidak seperti ini, ini semua salah kita", Jake berkata lirih. Mengusap kasar wajahnya.

"Ayah, cal mau dekat bubu..." Cal minta turun dari gendongan ayahnya.

Sunghoon menurunkan anak itu, setelahnya cal dengan cepat naik ke atas ranjang. Meskipun bubunya masih belum sadar, cal segera berbaring dan memeluk bubunya. Menangis sambil memeluk bubunya.

Mereka berenam berdiri di sisi ranjang sunoo. Berbagai macam emosi berkecamuk melingkupi mereka. Kalau sudah seperti ini, memang tidak ada lagi yg bisa disalahkan selain dari pada mereka. Mereka menyumpah serapahi diri sendiri karena sempat menghardik sunoo. Sunoo pingsan seperti ini saja rasanya mereka bisa gila apalagi sunoo mati seperti yg tadi sunoo katakan. Sungguh, mereka tidak tahu bahwa selama ini sunoo kesakitan dalam usahanya menyembuhkan soha, kenapa mereka baru tahu bahwa sunoo banyak mengeluarkan darah dan sering tiba-tiba pingsan, bahwa menyembuhkan soha ternyata membuat sunoo melemah . Sekarang, melihat wajah cantik itu yg kini nampak pucak dengan mata terpejam juga ada jejak air mata di sana, semua ini benar-benar membuat mereka seperti pria bodoh. Bodoh, brengsek dan bajingan.

L'océan || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang