Sepertinya sunoo ketiduran di sofa, tapi ketika dia ingin bergerak ternyata tubuhnya sudah dalam pelukan erat seseorang. Heeseung tengah tertidur sambil memeluknya, pria itu menyembunyikan wajahnya di leher sunoo. Secara teori posisi mereka tetap duduk di sofa namun ntah kenapa posisi ini terasa sangat nyaman. Tangan sunoo terangkat begitu saja untuk mengelus lembut surai belakang heeseung, tidak ada yg bisa sunoo lakukan selain dari pada hanya diam merasakan deru nafas teratur sang pangeran di ceruk lehernya.
Pria yg tengah tertidur pulas seperti bayi dalam pelukannya ini... Semua yg heeseung lakukan terlalu lembut hingga sunoo tidak sadar ternyata belati tajam itu sudah menembus dirinya. Tubuhnya berdarah-darah dan sunoo tetap memeluk pria itu, tangannya tetap terangakat untuk mengelus sayang surai pria itu. Sunoo tetap mencintai pria itu meski tahu betul bahwa dia telah di tipu dan dimanfaatkan. Jika ada lomba orang terbodoh, maka sunoo akan keluar sebagai juara pertama.
Hampir satu jam mereka tetap diam dalam posisi itu, hingga sunoo dapat merasakan lehernya di kecup. Berarti heeseung sudah bangun.
"Hee...". Sunoo memanggil lembut
Heeseung tanpa sadar tersenyum mendengar nada lembut itu. Kembali mengecup leher sunoo. Menghirup wangi sunoo.
"Hmm...""Heeseung..."
"Iyaa, sayang..."
Suara serak khas bangun tidur heeseung memasuki pendengaran sunoo, memberikan perasaan menggelitik yg tidak bisa dijelaskan.
"Aku ingin ice cream"Heeseung mengangkat wajahnya mendengar itu, dan berhadapan langsung dengan wajah cantik sang siren. Melihat manik biru laut itu mengerjap polos kearahnya.
"Kamu tidak lihat cuaca di luar sana, ini sangat dingin sunoo", tangan heeseung terangkat mengelus lembut pipi kemerahan sunoo, pipi putih itu memerah karena dingin."Aku tau, tapi aku ingin... Boleh yaa... Yaaa." Sunoo memandang heeseung dengan tatapan memohon, bibirnya mengerucut tanpa sadar.
Heeseung memejamkan matanya sebentar, kalau sudah seperti ini mana tahan dia. Akhirnya sang pangeran mengangguk. Melihat heeseung mengangguk sunoo terpekik senang. Kemudian dengan cepat dia memberikan satu kecupan di rahang heeseung. Buat heeseung sedikit membeku di tempat karena perlakuan tiba-tiba sunoo. Heeseung tersenyum lalu mengecup bibir ranum sang siren.
Setelah memanggil pelayan untuk membawakan ice cream mintchoco kesukaan sunoo, heeseung kembali menyembunyikan tubuh besarnya dalam pelukan sunoo. Segala tentang sunoo menganggu heeseung, bagaimana tubuh lembut sunoo begitu nyaman untuk di peluk, bagaimana wangi sunoo begitu candu untuk di hirup. Segala tentang sunoo seolah memiliki magnet kuat yg menariknya untuk mendekat. Hal-hal tentang sunoo, heeseung menepis jauh-jauh pikirannya. Heeseung mencintai soha. Semua yg dia lakukan ini hanya sandiwara.. Semua ini sudah mereka atur sedari awal. Sedari jake menemukan fakta bahwa siren memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit apapun. Semua yg mereka lakukan ini untuk soha. Sedangkan sunoo hanya alat yg akan mereka buang setelah Soha-nya sembuh dan bangun.
Pelayan masuk dan membawakan satu cup sedang ice cream yg sunoo inginkan. Sunoo menerima itu dengan mata berbinar. Heeseung yg melihat itu lagi-lagi tanpa sadar tersenyum, tangannya terangkat untuk menyelipkan rambut sunoo ke telinga. Memperhatikan sunoo mulai ingin menyuap ice creamnya.
Sunoo menyendok ice cream itu. Menoleh pada heeseung.
"Mau?"Heeseung menggeleng sebagai jawaban.
"Ooh ayolah hee, ini enak.. sungguh... Aaaa" sunoo kekeh menyodorkan sesuap ice cream itu pada heeseung.
"Tidak, nanti saja. Aku akan memakannya di suapan terakhir".
"Hmm, baiklah..." Setelah mengatakan itu sunoo mulai menyuap ice creamnya. Menikmati rasa ice cream itu. Sunoo tersenyum tipis. Dia harus bahagia meski itu untuk hal-hal kecil, demi ice cream kesukaannya, demi salju-salju yg nampak indah di luar sana, demi aroma laut yg dia suka, demi suara debur ombak di tepi pantai, demi kicauan burung camar, demi warna langit ketika senja, demi bulan dan bintang. dia harus bahagia untuk hal-hal kecil. Harusnya sunoo juga bahagia demi cintanya. Tapi jika itu hal-hal besar seperti cintanya misalnya, cintanya yg besar itu justru menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasyLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...