Bab 57:Oboi Si Lanun

6 3 0
                                    

Pelabuhan Hawan,

"Kalian ingin ke tengah laut?Tak boleh,di sana tempat larangan nelayan."

"Maaf,cari orang lain saja."

"Tolong jangan paksa saya ke sana,ramai orang hilang ketika pergi ke sana."

Kami terus mencari orang yang boleh bawa kami ke sana di pelabuhan Hawan yang kebanyakkannya orang nelayan.Tapi langsung tiada orang yang mahu membawa mereka.Saat ini kami berada di dalam kedai untuk berehat.

"Haaa...kenapa tiada yang mahu membawa kita?"Tanya Fai yang kini menggunakan wujud aku.Dia suka bertukar rupa,jadi agak menjengkelkan sekarang.

"Katanya tengah laut di sana menjadi larangan nelayan dan kapal yang laut sebab di sana selalu kapal karam."Kata Frejya yang masih menutup wajahnya.Hanya bayang yang terlihat.

Mendengar itu aku teringat dengan mitos dari dunia aku,segi tiga bermuda.Mungkin ada persamaan dengan di dunia ini.Aku boleh saja beli kapal dengan duit keluarga Moriet,tapi saat ini aku bukanlah Leon,jadi tak boleh.

"Hm?Kenapa semua sedih?"Berbeza dengan kami,Lily terlihat berseronok dengan meminum jus buah.Mentalnya memang kekanak-kanakan.Bila difikirkan semula,Fai juga budak.

Pak!

Bunyi pintu dibuka dan semua orang dalam kedai melihat ke arah pintu.Kemudian muncul bayang besar dari balik pintu.

"Aku dengar ada orang mahu ke tengah laut dan mereka ada di sini.Aku,seorang lanun yang digeruni!Oboi!Aku akan membantu kalian ke tengah laut!"Kata orang itu dan muncul seorang budak kecil.Suaranya seakan ditekan biar terdengar gagah.Namanya saja terdengar kelakar.

"Haih,dia buat hal lagi."Kata seorang lelaki di meja sebelah kami.Aku mula bertanya mengenai sosok bayang itu.

"Hei,siapa dia?"Tanya aku.

"Ah,dia memang selalu macam tu.Dia dengan permainan lanun dia tu.Macam yang dia kata,nama dia Oboi dan ayah dia meninggal di tengah laut tahun lepas dan saat ini dia terus merayau di pelabuhan ini.Kami hanya melayan dengan memberi makan."Jelas lelaki itu.

Ho,kesian juga dengarnya.Tapi nampaknya dia mencari kami,sebaiknya jangan terlibat dengan orang mencurigakan seperti budak macam dia.

"Di sini!Kami yang cari kapal ke laut!"Lily melambaikan tangannya.Kami semua terkejut dan terus menghentikannya.Namun sudah terlambat.

"Hohoho!Jadi kalianlah...Wah...."Oboi datang ke arah kami dan ketika dia melihat Lily,mulutnya terbuka lebar dan wajahnya memerah.Lily hanya bingung dengan pandangan Oboi dan masih meminum jus dengan senyuman polos.Haih.

"Oi,sedarlah."Aku menjentik kepalanya dengan kuat.

"Ah,maafkan saya!Saya terpegun melihat keindahan ciptaan tuhan di depan mata.Cik adik,bisakah saya mengetahui nama anda?"Kata Oboi dengan lagak seperti putera dalam cerita dongeng.Kami hanya melihat dengan wajah bingung.

"Hm?Lily."Kata Lily dengan polosnya.Aku risau kalau biarkan dia sendirian kalau sikapnya seperti itu.

"Oh!Betapa menawannya nama anda!Nama saya Oboi,lanun yang digeruni di sini.Mahukah anda menaiki kapal bersama saya-PUH!"Aku terus memukul wajahnya dengan keras.Berani sekali dia menyentuh Lily kami.

"Frejya,jaga Lily,aku akan usir lanun ni.Fai,ikut aku belasah dia."Arah aku dan Frejya memeluk Lily dan mengangguk.Fai yang masih menyamar sebagai aku membunyikan tulang genggaman  kami.

"Ah!Tu-tunggu!Kalian mencari kapal ke tengah laut,bukan?Aku ada satu!"Kata Oboi dan ketika mendengar kapal,aku menghentikan ancaman aku.

"Betul ke tu kapal?Ke kapal perahu kecil?"Soal aku dan Oboi bangun.

"Itu kapal besar!Jangan remehkan kapal aku.Jom!Ikut aku ke rumah!"Kata Oboi dan dia berjalan pergi.Aku berpaling ke arah Frejya.

"Kita periksa dulu,lagipun tiada jalan untuk kita sekarang."Kata aku dan Frejya hanya mengeluh.

"Baiklah,lebih baik daripada tiada harapan langsung."Kata Frejya.

Kami mengikuti Oboi ke sebuah rumah di tepi pantai.Ia terlihat usang dan berhabuk,apalagi ada banyak serangga di sekeliling.Membuatkan rumah itu terlihat ditinggalkan untuk waktu yang cukup lama.

Aku terpaku pada gambar di dinding yang menunjukkan dua pasangan suami isteri dan seorang bayi.Pakaiannya terlihat lebih baik dan bukan orang biasa.Apa keluarga Oboi bukan rakyat biasa?

KAW!KAW!KAW!

Kami kemudian dikejutkan dengan suara gagak yang muncul dari tong sampah.Namun Oboi terlihat gembira dan menghampiri gagak itu dan meletakkannya di bahu seperti burung porrot lanun.

"Ini Kawa!Teman setia aku,Kawa,beri salam."Arah Oboi dan gagak itu mula bersuara.

"Kaw!Kaw!"Katanya.Yep,aku tak faham.Tapi nampaknya dia memang berteman dengan Oboi.

"Jadi,di mana kapal itu?"Tanya aku dan Oboi tersenyum dan membuka kain yang menutup jalan menuju ke bawah.Dia turun diikuti kami dari belakang dan tangga itu bersambung dengan gua yang laluan ke laut.

Di sana ada sebuah kapal yang walaupun terlihat tua,itu tetaplah kapal besar dengan ukiran dan kayu yang mahal.Di depan kapal juga ada patung seperti kuda bertanduk dua.

Di depan kapal juga ada patung seperti kuda bertanduk dua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Sekadar Contoh)

"Di mana kau rompak kapal ni?"Tanya aku.Mustahil anak tanpa harapan ini mempunyai kapal sebesar ini.

"Hah!?Apa kau kata?Ini kapal turun-temurun keluarga aku!Kalian orang luar pertama yang melihat kapal Pegasus!"Jerit Oboi yang tidak puas hati.

Pegasus?Entah kenapa aku merasa pernah dengar nama itu.Tapi rasanya bukan dari novel,rasanya pernah dengarnya di suatu tempat.Bodo amat,nanti aku fikirkan.Yang penting kita ada kapal.

"Jadi,apa yang kita buat sekarang?"Tanya aku kepada Frejya.Dia yang mengetuai kami,jadi ini keputusannya.

"Hmm,hari sudah lewat,kita akan bertolak besok."Kata Frejya.Itu pilihan yang tepat,terlalu bahaya mulakan perjalanan di waktu malam.Apalagi kami tidak berpengalaman di laut.

Kami perlukan bekalan minuman dan makanan.Tambahan dengan kompas jika kami tersesat.Oleh itu,kami mengambil pilihan untuk bermalam di sini terlebih dahulu.



Just a Dumb VillainWhere stories live. Discover now