Bab Empat

2.4K 135 2
                                    

Menutup pintu perlahan, pemuda Jeon itu menghela nafas saat ia mendudukan dirinya di karpet berbulu— yang dibelikan Seokjin untuknya.

Menatap satu kantong berisi makanan cepat saji yang ia dapatkan, ingin menangis rasanya, ia membuka bungkus makanan itu dan menghela nafas.

Ayam cepat saji, yang dibelikan pemuda Kim untuknya. Sederhana, tapi berharga untuk Jungkook, ia selama ini selalu menahan seleranya. Tidak pernah membeli makanan cepat saji ini, cukup terkenal ia juga penasaran dengan rasanya. Tapi saat kerap ingin membeli makanan, teringat adik adik panti. Ya! Jungkook memang terlalu perasa.

Memakan Ayam, Kentang Goreng serta Nugget begitu lahap! Terlalu lengkap! Pemuda Kim itu bahkan memesan Ice Cream juga. Dalam hati berujar terima kasih.

Setelah selesai ia membereskan sisa bungkusnya lalu bergegas membersihkan diri. Lalu memutuskan untuk tidur dikasurny.

Selamat malam Jeon Jungkook!

×××

Pagi pagi sekali Jungkook sudah bangun, ia membuat bekal seadanya. Nasi goreng, untuk makan siangnya.

Setiap hari ia berangkat pukul 08.40, cafe Seokjin buka tepat pukul 09.00 dan perjalanan dari flat ke cafe memerlukan waktu lima belas menit.

Saat ingin memakan sarapannya, ia mendengar suara pintu flatnya diketuk.

Siapa Pikirnya, namun tak urung dengan cepat ia membuka pintu flatnya itu.

"Selamat pagi!" Cukup kaget, sedikit tersentak melihat kini di hadapannya ada pemuda Kim yang sudah rapih dengan jas kantornya.

"Selamat pagi Taehyung hyung" Balas Jungkook. "Eh, aku tidak di izinkan masuk?" Tanya Taehyung, tidak tau diri! Dia kan tamu.

Jungkook tersenyum canggung lalu membuka pintu flatnya lebar dan memberi jalan pemuda Kim itu masuk, harum.

"Kau sudah sarapan hyung?" Tanya Jungkook dibelakang Taehyung, yang ditanya hanya menggelengkan kepala.

Memang ia belum sarapan!

"Kalau begitu mari sarapan denganku, tapi menu sarapanku hanya nasi goreng, tidak apa?" Ujar Jungkook sedikit tak enak. Ia tahu pemuda Kim ini orang kaya, Takut tidak level.

"Wah! Kau bisa memasak? Ayo aku mau coba masakanmu!" Ujar Taehyung semangat.

Setelahnya mereka berdua sarapan dengan tenang, walaupun Taehyung tak bisa menghilangkan senyumannya, ia senang!

Niat mengajak Jungkook sarapan bersama diluar, malah ia sarapan dengan masakan Jungkook! Aduh jadi salting sendiri.

×××

"Terima kasih hyung—" Ujar Jungkook, ya! Lagi lagi Jungkook pergi diantar Taehyung.

Jungkook dipaksa! Setelah menghabiskan sarapannya, Jungkook segera bergegas merapihkan sisa sarapan tadi, lalu membawa bekalnya dan izin untuk bersiap.

Taehyung angguk angguk saja, ia duduk di karpet berbulu di ruang tengah, flat Jungkook itu kecil. Namun nyaman.

Setelah sepuluh menit, Jungkook keluar dari kamarnya, Taehyung terpaku sesaat, sepertinya Jungkook memakai lips sedikit. Tidak terlalu ketara, tapi begitu ketara oleh Taehyung karena ia begitu memperhatikan Jungkook.

"Hyung? Ayo, nanti bus ku terlewat" Ujar Jungkook mengajak Taehyung pergi dari flatnya! Bahkan Taehyung tidak sadar kapan Jungkook memakai sepatunya? Kok sudah rapih saja pemuda Jeon itu di hadapannya.

"Loh? Kok naik bus! Bareng aku!" Ujar Taehyung cepat saat menyadari perkataan Jungkook, "Tidak hyung, merepotkan! Kau kan ingin bekerja juga, sudah rapih pula!" Balas Jungkook.

"Tidak ada bantahan Kookie, Ayo aku antar" Lagi lagi Taehyung menarik lembut Jungkook keluar dari flatnya.

Mereka pun terjebak di dalam hening kembali.

"Aku minta nomor teleponmu, boleh?" Tanya Taehyung, ia harus ngegas! Kata Seokjin hyung banyak pelanggan yang naksir pemuda Jeon ini.

Berfikir sejenak, Jungkook mengangguk lalu mengeluarkan notes kecil serta bolpoin dari tasnya, lalu menulis angka angka berisikan nomornya.

Dan memberikannya kepada Taehyung yang sudah tersenyum manis, "Terima kasih Jungkook, aku akan menghubungimu nanti" Jungkook mengangguk saja, lalu kembali menatap jalanan kota Seoul yang ramai pagi ini.

Jujur, Jungkook sebenarnya tersipu! Siapa yang tidak tersipu jika berduaan dengan manusia se tampan Taehyung! Tuan muda.

"Kita sudah sampai" Ujar Taehyung, Jungkook mengangguk, ia melepas seatbelt nya lalu berpamitan dengan pemuda Kim ini.

Di akhir terima kasih, lalu berakhir Taehyung yang memperhatikan Jungkook masuk ke dalam cafe, setelah beberapa saat ia melakukan mobilnya ke kantornya.

Pagi yang indah.

×××

TBC

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang