Bab Limapuluhenam

722 44 0
                                    

Keluarga Kim kini tengah makan malam bersama, hanya ada Appa-Eomm Kim dan Jungkook di meja makan itu. Hadleyia kini tengah pergi bersama Hoseok— katanya Hoseok ingin membawa Hadleyia membeli sepatu baru untuk anak itu.

Namun yang tidak mereka tahu, bahwa Hoseok juga mengajak Taehyung pergi, memberi ayah dan anak itu ruang untuk saling mendekatkan diri.

"Sayang," Panggil Appa Kim pada sang istri.

"Ada apa?" Tanya Eomma Kim datar.

Appa Kim dan Jungkook nampak saling pandang, Appa Kim menghela nafasnya

"Jhonny membatalkan perjodohan itu" Ujar Appa Kim membuat Eomma Kim terkejut.

"Apa? Bagaimana bisa?" Tanya Eomma Kim, raut wajahnya cukup kecewa.

"Ia tidak ingin memaksa kehendak, Ia sadar bahwa cinta Jungkook hanya untuk Taehyung" Ujar Appa Kim.

Prang!

"Cukup! Jangan menyebut namanya" Ucap Eomma Kim, cukup sebal.

"Eomma—" Panggil Jungkook memelas.

"Ada apa Kie? Kau ingin bilang pada Eomma dia berubah? Omong kosong! Kau melupakan semua perlakuan dan perkataan dia padamu begitu saja?! Eomma tidak bisa membiarkan anak Eomma kembali pada orang yang menyakitinya! Tidak Jungkook!" Ucap Eomma Kim dengan nafas memburu.

"Eomma, aku—"

"Kau lupa? Sampai saat ini bahkan kau masih dapat proses menyembuhkan trauma mu! Apa perlu Eomma ingatkan malam itu kau mendegar telfon bahwa Taehyung menghamili seseorang? Kau lupa itu Kie!"

Ucapan Eomma Kim membuat Jungkook menunduk, memilin jari tangannya. Membuat Appa Kim bersuara.

"Cukup Hye! Jangan mengungkit hal itu di depan Jungkook!" Appa Kim kini sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Apa maksudmu! Aku tidak boleh mengungkitnya? Jangan kau pikir aku tidak tau bahwa kau dan Namjoon kini berpihak pada Taehyung! Tak ada yang mengerti Yoo"

"Tidak ada yang mengerti perasaanku, aku takut anakku kembali seperti dulu! Trauma nya cukup besar! Jangan menutup mata Jungkook bahkan hampir bunuh diri kala itu"

Jungkook kini menunduk, berujar maaf lalu masuk ke dalam kamarnya. Memikirkan semua perkataan sang Eomma.

Taehyung menghamili seseorang, telfon yang ia angkat malam itu. Kini kembali ia ingat setelah bertahun tahun lupa karena kondisi mentalnya yang kian membaik.

Lalu percobaan bunuh diri, ia mengingat jelas malam itu. Malam itu, setelah tiga bulan di Amerika ia tak bisa hidup tenang. Memikirkan sang anak sulung yang ia tinggal di Korea sana.

Hingga ia berfikir untuk menyerah akan keadaan, tak sanggup memisahkan kedua anak kembarnya— namun ia tak bisa juga untuk kembali pada Taehyung pada saat itu.

Terlalu menyesakkan. Semuanya terjadi begitu cepat, cutter itu sudah melukai pergelangan tangan Jungkook, bahkan Jungkook tampak sudah melemas.

Tak lama setelahnya Eomma Kim datang, berteriak kencang memanggil suami lalu membawa anaknya ke rumah sakit.

Untungnya mereka tak terlambat. Jungkook masih bisa diselamatkan, lalu dokter memvonis Jungkook mengalami depresi. Hingga setelah Jungkook pulih, Eomma Kim membujuk Jungkook untuk ke psikolog untuk menyembuhkan mental anaknya.

Pun tak ada yang tahu, hanya Eomma dan Appa Kim serta Jungkook yang mengetahui hal itu, bahkan Eomma Kim menyimpan itu rapat-rapat dari anak sulungnya, Namjoon.

Merasa gagal menjadi seorang Ibu. Mulai dari kehilangan anak bungsunya— Jungkook, bahkan setelah tiga bulan bersama ia malah menemukan sang anak melakukan percobaan bunuh diri atas kejadian hidup yang menimpanya itu, hal itu yang membuat Hye Kyo menentang keras Jungkook kembali dengan Taehyung.

Anaknya sudah terlalu banyak menyimpan luka, pun tak menutup kemungkinan bahwa Taehyung mengulang kesalahan yang sama.

Hye Kyo hanya ingin sang anak hidup dengan baik, seperti sebelum sebelumnya.

Hye Kyo lupa, ada salah satu cucunya yang juga sama menderita dari anaknya. Hanya itu yang ada di pikiran Gong Yoo, salah satu cucunya juga perlu perhatian Jungkook.

Malam itu rumah keluarga Kim nampak dingin. Semua sibuk dengan pikiran mereka.

Jungkook kini tertidur dengan wajah sembab karena menangis malam itu, bahkan ia menolak panggilan dari Taehyung dan anak sulungnya Hadley, lalu menghubungi Hoseok untuk membawa Yiya menginap di apartmen Hoseok. Tentu saja dengan alasan ia mempunyai banyak pekerjaan yang menumpuk, padahal Jungie hanya ingin memantapkan hatinya lagi.

Untung saja Hoseok tak curiga karena alasan yang diberikan Jungkook cukup jelas. Pekerjaan menumpuk, Hoseok tak heran karena Jungkook kink seorang sekretaris.

Jadi ia hanya setuju, Yiya juga nampak senang karena bisa tidur dengan sang Daddy. Kalian tak lupa kan kalau Taehyung tinggal di apartemen Hoseok sementara waktu ini.

Namun Taehyung kini tak tenang, perasaannya gelisah.

Malam itu terasa lama, bahkan Taehyung terjaga malam itu. Tak tidur sama sekali.

×××

Pagi harinya, Hoseok mengantar Yiya kembali ke rumah keluarga Kim. Namun yang Hoseok sadari bahwa rumah ini terasa dingin, tak ada kehangatan seperti biasanya.

Bahkan ketiga orang yang ada di rumah itu tampak saling diam, sebelum Yiya sedikit demi sedikit mencairkan suasana disana.

"Dadda, lihat deh. Aku dapat sepatu baru loh dari— papa..." Cicit Yiya melirik Hoseok.

"Wah? Iya? Mana coba Dadda lihat sepatunya," Ujar Jungkook dengan serak.

"Ini! Baguskan? Papa juga membelikan untuk abang loh, kembar Dadda— hihi" Pamer Yiya membuka kotak yang lain, berisikan sepatu untuk Hadley.

Jungkook terdiam, tak menjawab. Hatinya kembali meragu.

"Kie? Kau ingin Appa antar ke kantor?" Ujar Appa Kim.

"Ah, tidak perlu Appa. Jungkook akan membawa mobil sendiri nanti" Balas Jungkook.

"Yasudah kalau begitu, Appa berangkat dulu. Kakek berangkat dulu ya cucu Kakek yang cantik?" Ujar Appa Kim lalu bergegas keluar dari rumahnya.

Hye Kyo hanya diam, sejak semalam ia dan suami saling berdiam diri. Lebih tepatnya Hye Kyo menjaga jarak dengan suaminya.

"Yiya, Dadda berangkat kerja dulu ya? Hari ini Yiya tidak sekolah tidak masalah oke?"

Yiya mengangguk senang, lalu memamerkan sepatu barunya pada sang Oma, terlihat antusias menceritakan hari yang ia lewati kemarin bersama Hoseok.

Jungkook pun kini sudah berada di mobil, membuka ponselnya. Mengirimkan pesan pada Taehyung untuk bertemu di taman yang tak jauh dari kantor Jungkook.

Lalu setelahnya Jungkook benar benar menjalankan mobilnya, Jungkook pikir ia perlu bicara banyak dengan Taehyung.

Di sisi lain Taehyung yang menerima pesan ajakan Jungkook untuk bertemu menyetujuinya dengan senang. Ia segera bergegas merapihkan diri dan menuju lokasinya.

×××

TBC

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang