Sejak kejadian satu minggu lalu, Taehyung selalu pergi ke taman yang ada di dekat apartemennya. Memang satu minggu ini ia tinggal di apartemen.
Tak kembali kerumah sejak satu minggu lalu, tak memberi kabar siapapun kecuali Jimin yang kini mengurus kantornya. Walaupun Jimin sempat memaki.
Taehyung duduk di kursi taman yang satu minggu lalu ia duduki bersama Yiya. Taehyung berharap ia dapat bertemu anak itu kembali.
Taehyung hanya duduk memandang taman, banyak orang orang yang sibuk dengan kegiatan mereka. Pandangnya jatuh pada sebuah keluarga yang nampaknya sangat bahagia itu.
Berandai jika dirinya tak bodoh, pasti ia juga dapat merasakan hal yang sama. Bahagia bersama Jungkook dan kedua anaknya.
Lama melamun, lamunannya di pecahkan oleh seseorang yang memanggilnya.
"PAMAN!" Teriak orang itu, Taehyung refleks tersenyum. Menyambut Yiya yang berlari ke arahnya.
Sedikit terhuyung karena pelukan anak itu.
"Paman! Rindu sekali!" Ujar Yiya dengan wajah senang.
"Wah, paman juga rindu. Kau kesini sama siapa nak?" Tanya Taehyung mengajak Yiya duduk di kursi taman dibelakang mereka.
"Yiya bersama-"
"YIYA!" Panggilan itu membuat keduanya menoleh, lalu setelahnya Taehyung terpaku. Menatap orang itu dengan tatapan rindu.
Yang ditatap juga sama, hanya diam. Tak bergerak dari tempatnya berdiri. Saling menatap satu sama lain.
"Dadda! Kemari!" Panggil Yiya. Mau tak mau Jungkook berjalan mendekat, berdiri di hadapan kedua orang itu.
"Jung- kau Jungkook, kan?" Lirih Taehyung.
Jungkook hanya diam, berbeda dengan Yiya yang tampak senang "Paman mengenal Dadda? Dadda! Ini loh paman yang aku maksud, aku sudah menemukannya!" Ujar Yiya.
Hati Taehyung terenyuh, jadi anak yang ia tolong dan ia tunggu satu minggu ini anaknya? Dan Jungkook ada di hadapannya.
"Yiya jangan berlari seperti itu ya, Dadda kesusahan menyusul Yiya tadi" Ujar Jungkook lembut.
"Maaf Dadda, Yiya hanya ingin cepat cepat bertemu paman. Rindu sekali rasanya, seperti jika Yiya merindukan Dadda jika Dadda bekerja" Oceh Yiya.
Jungkook hanya diam, tak menanggapi. Taehyung juga nampak diam sibuk dengan pikirannya. Hingga lagi lagi mereka tampak mendengar ocehan sang anak yang kini merengek meminta satu buah Ice Cream.
"Dadda! Ayo beli Ice Cream," Ujar Yiya masih memeluk lengan Taehyung.
"Iya ayo kita beli, Yiya ikut dengan Dadda juga ya?", "Tidak mau! Yiya mau disini, nanti paman pergi, Yiya mau makan Ice Cream bersama paman juga, beli tiga ya Dadda, ayo kita makan Ice Cream bersama sama!" Ujar Yiya membuat lidah Jungkook kelu rasanya.
"Dadda? Tidak mau belikan ya?" Rengek Yiya membuat Jungkook mengangguk. Mengelus pipi gembil anaknya lalu ia berkata.
"Dadda belikan, tapi Yiya jangan pergi ke mana pun ya? Tetap disini bersama- paman ini oke? Kalau menurut nanti Dadda bacakan dua dongeng saat Yiya tidur nanti, mengerti"
Yiya mengangguk, setelah merasa Yiya mengerti perkataannya, ia berlalu meninggalkan Taehyung dan Yiya disana.
Kepergian Jungkook membuat atensi Taehyung teralih pada Yiya.
Menatap anak itu intens, dari atas sampai bawah. Ia menangkup pipi gembil itu lalu mengusapnya. Setelahnya Taehyung membawa Yiya kepelukannya.
Yiya sebenarnya bingung, namun hanya diam kala merasa nyaman. Seperti pelukan Dadda pikirnya, jadi ia membiarkan itu.
Taehyung terisak, masih memeluk Yiya erat lalu bergumam kata maaf dan semakin terisak kala Yiya menepuk nepuk punggung nya seolah memberi ketenangan.
Maaf nak, maafkan Daddy
Jungkook menatap kedua orang itu dengan perasaan campur aduk. Ia tampak meremas kantung belanjanya. Lalu memutuskan untuk mendekat kala melihat hari sudah mulai sore.
"Yiya, ini Ice Cream untuk Yiya nak" Jungkook memberikan Ice Cream itu.
"Dadda duduk sini! Paman ayo bergeser sedikit," Yiya menepuk space kosong disampingnya. Jadilah Yiya kini duduk di antara Taehyung dan Jungkook.
Lalu Yiya memberikan Ice Cream pada Taehyung, begitu juga Jungkook. Yiya tampak senang memakan Ice Cream tersebut, sambil berceloteh.
"Paman! Dadda! Ayo makan Ice Creamnya, nanti cair loh? Apa Ice Creamnya untuk Yiya saja ya" Ujar Yiya polos.
"Eh? Tidak boleh, jika makan Ice Cream terlalu banyak Yiya bisa demam nanti" Balas Jungkook lalu mulai memakan Ice Cream.
Yiya mengerucutkan bibirnya namun tak melawan sang Dadda. Setelah selesai makan Ice Creamnya Yiya tampak lelah, lalu ia nampak menyenderkan kepala di lengan Taehyung. Jungkook hendak memindahkan posisi Taehyung hanya menatap sendu lalu menggeleng, bahkan Taehyung juga tampak membenarkan posisi Yiya agar ia nyaman.
Jungkook diam, kembali mengingat anaknya dan Taehyung saling memeluk. Akhirnya Yiya mendapat pelukan itu. Pelukan seorang Daddy.
"Hari sudah larut, sebaiknya kita— pulang" Ujar Taehyung memecah keheningan.
"Hyung— bisakah kau membawa Yiya ke mobilku?" Ujar Jungkook pelan.
Taehyung mengangguk, menggendong Yiya dan mengikuti Jungkook dibelakang. Namun saat Taehyung menaruh Yiya dikursi belakang, Yiya tampak bangun ia merengek tidak ingin ditinggal sang paman.
Akhirnya Jungkook mengalah, membawa mobil itu ke apartemennya yang dulu— saat baru menikah bersama Taehyung. Tak sadar bahwa taman tersebut begitu dekat dengan apartemen Taehyung dan dirinya dahulu.
Taehyung turun dari mobilnya, kembali membawa Yiya dalam gendongan. Jungkook mengikuti dari belakang, menahan nafas kala merasa tak asing.
Mereka naik, menaiki lantai demi lantai dengan lift hingga pintu lift terbuka, mereka keluar. Masih dengan Taehyung memimpin. Lalu saat sampai di depan pintu apartemen, Taehyung memberikan akses card pada Jungkook karena kesulitan membawa Yiya.
Pintu terbuka, Taehyung mempersilahkan Jungkook masuk, setelahnya Taehyung membawa Yiya ke kamar mereka dulu.
Apartemen tersebut masih sama, tak ada yang berubah. Jungkook nampak diam di belakang pintu. Menatap apartemen itu.
Pun ia terenyuh saat melihat foto pernikahan mereka masih ada di tempatnya.
"Jung? Silahkan duduk dulu, kau ingin minum apa?" Tanya Taehyung membuat Jungkook melangkah dan duduk di sofa.
"Apa saja" Jawab Jungkook.
"Baiklah tunggu sebentar ya, akan aku buatkan coklat panas" Ujar Taehyung dan berlalu ke dapur guna membuat minuman.
Jungkook menghela nafas, rasanya begitu sesak. Rindu dan kian mengingat kenangan manis mereka saat masih tinggal disini.
Mulai dari awal menjadi pengantin baru sampai Jungkook hamil dan melahirkan kedua anaknya.
Sejenak ia memejamkan mata, sampai Taehyung kembali. Membawa dua cangkir— yang dulu sering mereka pakai saat bersantai di ruang keluarga. Saling membagi kasih sayang satu sama lain, tapi itu dahulu.
×××
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fearless [ END ]
Short Story"Aku hanya ingin keluarga yang utuh," Jungkook berkata lirih, ia sedang berdoa. "Aku mencintai Jungkook! Hanya Jungkook!" Start : 22 May 2024. End : 07 Juni 2024. jjkthfm BxB! - Mpreg!
![The Fearless [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/369472005-64-k664670.jpg)