Kilas balik tentang Kim Taehyung,
Kim Taehyung, kini tengah merenung seorang diri di kamarnya dan Jungkook dulu. Hanya diam memandang foto foto pernikahannya serta beberapa foto anaknya.
Menghembuskan asap rokok yang kini tengah ia hisap, tak ada yang tau. Selama ini bahwa ia sudah mencicipi rokok begitu aktif.
Menenggak alkohol begitu banyak, sudah mulai merasa pusing. Karena memang alkohol yang ia minum sudah beberapa botol.
Tak perduli lagi, ia tak pernah perduli dengan tubuhnya sendiri sejak ditinggalkan Jungkook dan anaknya.
Sebagai bentuk penyesalan, ia melampiaskan ke hal hal yang bisa dibilang buruk. Mabuk, rokok dan bekerja overtime.
Tak ada yang mengingatkannya, semua orang tak peduli. Mengecap Taehyung begitu buruk, ia dipandang rendah oleh orang orang di sekitarnya.
Termasuk anaknya, anak satu satunya yang masih tinggal dengannya. Walaupun satu rumah Taehyung merasa jauh, bahkan sudah tak mengenal anaknya lagi.
Hanya ada tatapan dingin, atau mungkin benci? Saat menatapnya, hanya ada perkataan tajam yang membuatnya sakit.
Tapi semua ini karena ulahnya kan?
Coba saja dulu ia tak bodoh. Tidak memendam semua sendiri, berbagi cerita dengan Jungkooknya. Saling menguatkan.
Pasti cerita mereka akan berakhir indahkan?
Terkekeh saat sadar bahwa dirinya orang paling bodoh. Bahkan suaminya bertahan selama dua tahun akan sikapnya yang bajingan itu. Walau sampai akhirnya suaminya menyerah, bahkan mengirim perceraian.
Taehyung terlalu berlarut dalam rasa bersalahnya. Saat itu— saat putrinya divonis dokter menderita Autisme dunianya hancur.
Merasa bahwa ia Daddy dan suami yang buruk. Menyalahkan diri karena terlalu sibuk mengurus perusahaannya saat kedua anak nya butuh perhatian, saat anaknya sedang aktif aktifnya. Membiarkan sang suami— Jungkook mengurus anak mereka sendirian.
Jujur ia tak pernah menyalahkan Jungkook atas apa yang terjadi pada putrinya, sikapnya pada Jungkook itu karena ia merasa malu, merasa gagal dan merasa tak pantas bila ia bersama Jungkook yang terlalu sempurna.
Bahkan suaminya tak pernah mengeluh saat dirinya sibuk di kantor, walaupun pernah sesekali memicu perdebatan. Lagi dan lagi suaminya yang mengalah— mencoba mengerti bahwa Taehyung sibuk bekerja untuk menghidupi anak anaknya.
Bahkan dua bulan sebelum Jungkook pergi, hari dimana sejak saat itu mereka semakin terasa Jauh. Taehyung hanya bisa menghindar dan menghindar.
Malam itu, dua bulan sebelum Jungkook pergi.
Taehyung berjalan gontai memasuki rumah. Masih dengan Jungkook yang menyambutnya. Namun dapat Taehyung lihat jejak air mata di pipi Jungkook.
Apa Jungkooknya menangis?
"Hyung" Panggil Jungkook saat Taehyung melewatinya begitu saja setelah memberi jas serta jas kerjanya pada sang suami Jungkook
Langkah Taehyung terhenti, menatap Jungkook penuh tanya, Jungkook mendekat.
Menatap Taehyung teduh, "Hyung— bisakah aku meminta satu hal padamu?" Tanya Jungkook.
"Ada apa," Hanya itu— tanpa di akhiri kata sayang. Seperti sebelum sebelumnya.
Ku ingatkan, Taehyung terlampau merasa tak pantas menjadi pasangan Jungkook kala itu.
"Apa aku boleh meminta hyung tetap memperhatikan Hadleyia? Adik juga perlu perhatianmu, terkadang ia menyebut dy dy saat kau membawa Abang pergi dari kamar"
"Apa maksudmu?" Taehyung nampak mulai tersulut.
"Tidak hyung, maksudku— apa boleh aku meminta waktumu sebentar saja, setiap hari untuk bermain dengan Adik? Meskipun adik tak mengerti, tapi ia juga perlu kasih sayang dari Daddynya, akhir akhir ini kau berubah-"
"Tutup mulutmu Jung! Aku sibuk, aku hanya bisa membagi waktu untuk Hadley, kau kan bisa urus Hadleyia sendiri. Urus masing masing anak saja mulai sekarang!" Taehyung berujar dengan nafas terdengar gusar, tak sadar nada bicaranya membentak Jungkook.
Jungkook menatap Taehyung tak percaya, matanya memancarkan tatapan kecewa, Taehyung mengalihkan pandangannya.
Ia berkata seperti itu agar Jungkooknya tak kerepotan mengurus kedua anaknya, fokus pada satu anak— sepertinya hal yang baik.
Sejak malam itu semua semakin berubah, Jungkook menjaga jarak darinya. Sejak saat itu Jungkook tak pernah membahas Adik didepannya.
Ia tak pernah lagi tau perkembangan Adik, Jungkook yang tadinya selalu memberi tahu lewat pesan singkat kini tak lagi memberi tahu.
Hingga Taehyung pun memasang CCTV tambahan di semua sudut rumah. Guna memantau keadaan rumah, terutama Hadleyia.
Ia juga menghubungi sang dokter anak agar selalu memberi tau Taehyung bagaimana kondisi Adik sehabis checkup.
Taehyung menyimpannya sendiri, ia tak pernah membagi ceritanya pada siapapun.
Sejak saat itu Jungkook tak pernah lagi menyambutnya sepulang kerja, tak pernah menunggunya di ruang tengah saat ia lembur.
Tak pernah mengetuk pintu ruang kerjanya, menyuruhnya istirahat karena terlalu asik bekerja.
Tak pernah lagi tidur menghadapnya, Jungkook memunggunginya saat tidur.
Bahkan yang paling parah, Jungkook sering kali tidur di kamar anak anaknya, tidur dengan kepala bertumpu pada kasur anaknya, baik itu Abang ataupun Adik. Serta tubuh Jungkook di biarkan duduk di lantai yang telah terlapisi dg karpet berbulu.
Arggh!
Berdecak frustasi menjatuhkan barang barang di meja membuat botol botol alkohol yang kosong jatuh berserakan bahkan pecah
Maafkan aku Jungkook maafkan aku.
Tidak pernah ada yang tau dirinya serapuh ini, kecuali bibi Shin. Yang kerap memergoki tuannya itu saat sedang seperti ini, tak banyak tanya atau bicara hanya mengurus sang tuan dengan telaten.
Hanya bibi Shin yang tau seberapa hancur Taehyung, bibi Shin juga tau bahwa tuannya sangat mencintai keluarganya— sangat memperhatikan keluarga. Tuannya memikul beban itu sendirian.
Namun bibi Shin tau, semua orang di keluarga ini memiliki luka masing masing.
Sebab itu, ia hanya diam. Tak pernah menghakimi atau membela siapapun.
×××
TBC
HAYO? Masih kesel ga sama Taehyung, maafin ak yah membuat cerita ini ruwet.
Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fearless [ END ]
Kurzgeschichten"Aku hanya ingin keluarga yang utuh," Jungkook berkata lirih, ia sedang berdoa. "Aku mencintai Jungkook! Hanya Jungkook!" Start : 22 May 2024. End : 07 Juni 2024. jjkthfm BxB! - Mpreg!
![The Fearless [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/369472005-64-k664670.jpg)