Bab Tigapuluhsembilan

1.8K 114 11
                                        

Pagi ini hari pertama acara Jambore Internasional itu akan dilaksanakan.

Hadley pun kini sudah berada di lokasi acara tersebut, bergabung dengan empat perwakilan dari Korea— kota yang berbeda.

Pun kini Hadley menjadi ketua regu dari Korea. Alasannya tak masuk akal, karena Hadley dari sekolah yang ada di Seoul.

Setelah sedikit membaur diri, Hadley tau bahwa keempat teman barunya berasal dari kota kota di Korea. Bukan dari ibukota Seoul.

"Ley? Lo beneran dari Seoul?" Ujar pemuda bername-tag Kim Mingyu.

"Si goblok! Ya iya lah, pertanyaan lu aneh" Ujar Bambam.

"Lah? Gua nanya doang, mang kenapa si"

"Berisik malika, ga liat noh yang lu ajak ngomong lagi dengerin earphone" Ujar Jaehyun membuat mereka menatap Hadley.

Merasa diperhatikan Hadley menatap balik, lalu dengan santai bertanya "Ada apa?", "Ga ada apa apa Ley, cuma si malika yang banyak tanya" Itu Cha Eunwoo.

Hadley mengangguk saja, melepas earphone-nya setelahnya. Lalu kembali fokus memperhatikan acara, mereka berlima pun kini sudah cukup akrab, Hadley juga sudah mulai banyak merespon ocehan ke empat teman barunya itu. Tak ada canggung lagi.

Hingga malam menjemput hari, kelima pemuda itu tentu saja satu tenda. Karena memang tenda dibagi sesuai dengan negara dan perwakilan dari negara berpartisipasi.

Jam sudah menunjukan pukul sembilan malam, namun di tenda itu semua penghuninya masih terjaga. Bahkan mereka tengah mabar salah satu game.

"Ley? Lu mau kemana?" Ujar Mingyu saat melihat Hadley hendak keluar dari tenda.

Ah belum aku jelasan, tenda mereka itu cukup besar. Seperti tenda para tentara, ya pokoknya seperti itulah— ada kasur single juga disana yang berjejer - berjumlah lima.

"Nyari angin bentar, lu semua lanjut aja" Ujar Hadley lalu pergi ke setelahnya, mengundang gedikan bahu keempat pemuda yang sibuk itu.

Kini Hadley berjalan cukup jauh, dengan tangan ia masukkan pada kantong Hoodienya.

Udara cukup dingin.

Menaiki bukit buatan dan bersandar di salah satu pohon besar, mengeluarkan ponselnya lalu mengecek pesan yang masuk

Ada dari sang Kakek— Baekhyun dan Chanyeol yang menanyakan apakah kegiatannya berjalan baik.

Lalu chat dari grup sahabatnya, yang mengeluh merindukan Hadley.

Serta bibi Shin yang berpesan bahwa jangan lupa untuk makan dan istirahat yang cukup.

Menghela nafas sejenak menelan kecewa kala tak menemukan satu pesan pun dari sang Daddy.

Mungkin sibuk dengan wanita itu.

Hadley memasukan kembali ponselnya ke dalam saku, memejamkan mata menikmati kesunyian dan hawa dingin menerpa wajah.

Tak berselang lama, ia merasakan seseorang duduk di sampingnya.

Membuka mata, mendapati gadis yang ia lihat akhir akhir ini. Lalu menatap datar.

Yang ditatap mengedikan bahu, masih duduk berdampingan, lalu gadis itu mengeluarkan tablet dari tasnya.

Mulai sibuk dengan dunianya, menggambar di tabletnya. Entah menggambar apa Hadley tak ingin perduli, lalu kembali memejamkan mata.

Keduanya kembali hening, selang sepuluh menit ia merasakan berat di bahunya. Lalu hanya geleng geleng kepala saat melihat gadis di sampingnya tertidur menyender di bahunya.

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang