Malam ini rumah Taehyung ramai, rumahnya di hias sedemikian rupa guna memperingati hari kelahiran sang anak.
Ruang tengah itu di hias oleh karakter superhero kesukaan sang anak, Ironman.
Hadley kini tengah berdiri ditengah tengah, tersenyum lebar lalu meniup lilin saat diperintahkan. Umurnya sudah menginjak lima tahun. Artinya sudah tiga bulan.
Ia tak bertemu sang Dadda dan sang Adik. Hanya ada Daddy, Kakek Baek dan Kakek Chan. Bahkan kini Hadley di urus oleh bibi Shin.
"Eh? Keponakan paman sudah make a wish belum?" Tanya Jimin yang kini mensejajarkan wajah dengan Hadley.
"Sudah paman! Aku berdoa agar Dadda dan Adik segera kembali, aku rindu mereka. Hari ini juga ulang tahun adik-kan? Apa adik juga sudah tiup lilin?" Ocehan Hadley membuat suasana menjadi tak enak.
Yoongi dengan perhatian mengalihkan untuk segera memotong kue, setelahnya hanya ada acara kecil kecilan. Lalu mereka menginap di rumah Taehyung.
Karena hari sudah cukup larut.
×××
Kaki kecil itu melangkah pelan, berjalan hendak pergi ke ruang kerja sang Daddy. Setelah tak menemukan sang Daddy dikamarnya, ia tampak berhati hati sekali.
"Tolong cari Jungkook, Jim!"
"Ck! Kemana lagi kita harus mencarinya! Jungkook dan Hadleyia menghilang bak ditelan bumi! Itu semua karena ulahmu!"
Langkah Hadley terhenti, berdiam diri mendengarkan percakapan sang Daddy dan Paman Jiminnya, tidak bersuara sedikitpun.
"Jungkook mengirim surat cerai, aku menerimanya tadi siang"
"Hah! Bagaimana bisa? Lalu dimana suratnya"
Tak dijawab, Taehyung kembali meracau.
"Aku menyesal, tidak seharusnya aku mengusir Jungkook,"
"Kau memang bajingan,"
"Aku rindu putriku, Jungkook ku"
"Cih! Rindu rindu, kau sendiri kan yang bilang bahwa kau membenci Jungkook dan bilang anakmu cacat! Dasar tidak punya hati! Orang mabuk biasanya jujur, kau ada masalah apa sih sebenernya"
"Aku mencintai Jungkook, hanya Jungkook"
Hadley menunduk dalam, tidak ada kehadiran Daddanya selama tiga bulan terakhir cukup membuatnya menjadi lebih dewasa, ia dipaksa mengerti keadaan oleh semua anggota keluarga, tak diperbolehkan menangis walau ia ingin sekali menangis. Ia rindu Dadda dan adik kecilnya, Kim Hadleyia.
Kata Daddy, Daddanya ada urusan dan akan segera kembali. Namun apa yang ia dengar sekarang?
Jadi Daddy yang mengusir Dadda dan adik ya.
Berlari menuju kamarnya, menutup pelan pintu kamarnya, lalu menatap ranjang kosong disebelah ranjangnya.
Disana biasanya sang adik bermain, dengan sang Dadda mengawasi di tengah tengah karpet berbulu dikamar mereka.
Hadley menangis, menenggelamkan diri di bantal miliknya, berusaha meredam tangis.
Karena jika sang Daddy dengar, Daddynya akan bilang. "Anak laki-laki tidak boleh cengeng," Hal itu membuat Hadley kerap menahan emosinya.
Berbeda dengan sang Dadda yang selalu memvalidasi perasaannya, membiarkan dirinya menangis, tertawa, bahkan merasa kesal sampai marah. Sang Dadda hanya membiarkan itu. Membuat Hadley dapat mengekspresikan diri.
Tiga bulan terakhir cukup berat, ia rindu suara sang Dadda. Rindu mencium sang adik dan rindu tidur dipelukan Daddanya.
Apa adiknya mendapatkan itu semua, ia iri. Kenapa Dadda tidak membawanya juga?
Percakapan Taehyung dan Jimin seolah berputar di otak anak itu, sampai akhirnya ia tertidur. Lelah menangis, matanya sembab.
×××
"Ini Jung Hoseok, yang akan menjaga kalian" Ujar Appa Kim pada Jungkook, anaknya.
"Appa, apa tidak berlebihan?"
"Tidak sayang, Eomma yang meminta"
Jungkook mencebik kesal, lalu mengangguk saja. Sore ini Appa dan Eommanya akan kembali ke Korea, menjenguk Seokjin yang baru saja melahirkan putra kedua mereka.
Jungkook tidak ingin ikut, mereka semua mengerti. Namjoon juga melarang keras Jungkook kembali ke Korea.
Dan Jungkook juga tau bahwa hyungnya mengurus surat cerainya dengan Taehyung.
Walaupun ia masih cinta, namun hatinya juga sudah terlampau sakit. Ingin bebas.
"Eomma hanya sekitar satu minggu disana, hubungi Hoseok jika ingin sesuatu ya"
Jungkook mengangguk, ia cukup lelah karena kemarin sibuk seharian menyiapkan pesta kecil kecilan untuk putrinya yang ber-ulang tahun. Kata Seokjin, ulang tahun Hadley juga dirayakan. Jungkook sedikit tenang karena setidaknya kedua anaknya dapat perlakuan sama, walau terpisah jarak.
"Kalau begitu Appa dan Eomma berangkat dulu, kau baik biak. Hoseok jaga anakku" Perintah Appa Kim yang diangguki Hoseok.
Setelah kedua orang tuanya pergi Jungkook menatap Hoseok senang, "Panggil aku Jungkook saja! Dan aku akan memanggilmu hyung, bagaimana?" Tawar Jungkook.
Hoseok mengangguk, kata tuan Kim ia harus membuat Jungkook nyaman, seperti berteman boleh katanya.
Tinggal lah Jungkook kini berdua dengan sang Putri di Amerika.
×××
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fearless [ END ]
Short Story"Aku hanya ingin keluarga yang utuh," Jungkook berkata lirih, ia sedang berdoa. "Aku mencintai Jungkook! Hanya Jungkook!" Start : 22 May 2024. End : 07 Juni 2024. jjkthfm BxB! - Mpreg!
![The Fearless [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/369472005-64-k664670.jpg)