Bab Duapuluh

1.4K 67 0
                                    

Taehyung berlari terseok-seok memasuki rumah sakit. Jam menunjukkan pukul 07.00 artinya sudah tujuh jam berlalu sejak ia mendapat kabar bahwa Jungkook masuk rumah sakit.

Bergegas mencari tiket pesawat dan memesannya. Tentu saja bersama Jimin.

Mereka berdua tampak berlari menuju ruangan yang dikatakan seorang resepsionis.

Ruang ICU. Dada Taehyung bergemuruh, kenapa ruangan ICU pikirnya, apa Jungkook dan anaknya tidak baik baik saja, kalut.

Sesampainya disana ia melihat sang Papa dan Papi tidur bersisihan, dengan sang Papi menyender pada bahu sang Papa dikursi.

Lalu Namjoon yang tengah menyuapi Seokjin makan, serta Yoongi yang tengah memakan sarapannya. Ia menghampiri mereka. Dengan nafas terengah-engah.

"Hyung! Kenapa disini? Kenapa di ICU? Mereka baik baik saja kan?" Desak Taehyung pada Seokjin yang menatap sendu Taehyung

Lalu dengan cepat memeluk Taehyung sayang membuat tangis Taehyung yang ia tahan sejak semalam pecah, menangis di pelukan Seokjin. Bagaimanapun ia cemas.

Mendengar isak tangis, kedua orangtuanya bangun lalu menatap sendu sang putra yang tengah berada di pelukan Seokjin, nampak Seokjin berusaha menenangkan Taehyung.

"Shht- jangan menangis hum? Anak kalian baik baik saja" Bisik Seokjin sambil mengelus punggung sang adik.

"Lalu Jungkook bagaimana hyung? Jungkook baik baik saja kan?"

Sejujurnya ia hanya memikirkan Jungkook, hanya Jungkook. Ia lega, anaknya baik baik saja. Tapi kenapa hyung nya hanya berkata anaknya yang baik baik saja? Jungkook bagaimana? Kenapa merka di depan ICU?

"Jungkook-,"

"Jungkook kritis Tae, ia masih di dalam. Dengan pemantauan khusus" Jawab Namjoon. Bagaimanapun Taehyung harus tau kondisi sang suami.

Tubuh Taehyung melemas, Seokjin membawa sang adik duduk dan Baekhyun menghampiri anaknya. Memeluk sayang.

Taehyung menangis, merengek tampak bergumam menyesal pergi ke Singapura. Harusnya ia menemani Jungkooknya disini.

"Tidak boleh begitu, ini sudah takdir. Papi yakin Jungkook akan segera membaik, lebih baik kau lihat anak anakmu terlebih dahulu" Bujuk Baekhyun, membuat Taehyung mengangguk dalam peluknya. Baekhyun pun mengantar sang anak keruangan bayi.

Di depan ruang ICU, Chanyeol menyuruh anak anaknya pulang. Setidaknya istirahat sebentar dan berganti baju. Lalu memperbolehkan mereka kembali sore nanti agar dapat menjaga pasangan Taekook itu bergantian.

Mereka menyetujui, lalu setelahnya di depan ruangan ICU itu hanya ada Chanyeol. Ia juga menghawatirkan menantunya. Anaknya.

Kini di depan ruangan bayi, Baekhyun menatap Taehyung dari kaca besar yang ada disana. Nampak Taehyung tengah menangis haru saat menggendong sang anak bergantian. Kedua bayinya sehat, walau salah satu diantara mereka sempat tak menangis saat dilahirkan, namun dengan segala usaha dokter akhirnya bayi kecil tersebut menangis kencang, mengalahkan sang kakak.

Setelah dirasa puas, Taehyung keluar dari ruangan bayi. Ia juga nampak ditanyai suster, mungkin menanyakan nama sang anak.

Baekhyun kembali memeluk Taehyung.

"Kim Hadley dan Kim Hadleyia" Lirih Taehyung di pelukan sang Papi.

Baekhyun mengangguk mengerti, "Nama yang indah, Jungkook pasti senang mendengarnya" Elus Baekhyun.

"Papi, aku ingin bertemu Jungkook" Lirih Taehyung.

Setelahnya mereka kembali ke ruang ICU. Pas sekali dengan Hyunsik yang akan memantau keadaan Jungkook, membiarkan dokter Hyunsik memantau Jungkook. Lalu setelahnya dokter tersebut mengizinkan Taehyung masuk menjenguk Jungkook, dengan catatan harus memakai pakaian ICU khusus.

Kini Taehyung tengah memandang kekasihnya sendu, jejak air mata dapat Taehyung lihat di sisi mata sang kekasih.

Mengelus pelan jejak itu lalu mengecup punggung tangan sang kekasih lembut.

"Sayang maafkan aku, aku tidak ada saat kau butuh aku. Maafkan aku sayang, aku Daddy dan suami yang buruk"

Tidak ada jawaban, hanya suara mesin serta kesunyian setelahnya.

"Aku sudah memberi nama mereka, mereka sangat tampan dan cantik. Katanya yang lahir duluan itu laki-laki, aku menamainya Kim Hadley. Lalu di susul adik, Kim Hadleyia" Jelas Taehyung, walaupun Jungkook masih setia dalam tidurnya.

"Kau harus cepat bangun, mereka merindukanmu. Aku juga! Sangat rindu, maaf kemarin aku tidak ada, sekarang aku disini dan akan terus disini bersamamu ya"

Taehyung terus mengoceh sampai seorang suster menyuruhnya keluar, karena ia sudah terlalu lama di dalam sana.

Hari itu terasa berat, Taehyung rutin mengunjungi sang anak. Dan setelah mengunjungi sang anak ia kembali menunggu Jungkook di depan ruang ICU.

Hari yang berat, semua orang berdoa semoga besok ada kabar baik.

×××

TBC

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang