Bab Sembilan

2.3K 117 1
                                        

Hari terus berganti, sudah tiga minggu pasangan itu membangun keluarga kecilnya. Sangat romantis, bahkan setiap pulang kerja Taehyung selalu membawa bunga berbeda untuk Jungkook membuat kekasih tersipu.

Kini pemuda Kim itu tengah memeriksa beberapa berkas di meja kerjanya, ia berada di kantornya. Seminggu setelah pernikahan Taehyung memutuskan untuk kembali bekerja, banyak pekerjaan yang menumpuk!

Seperti biasa, saat makan siang ia akan memakan bekal yang disiapkan Jungkook.

Omong omong, Jungkook sudah tidak dibiarkan bekerja lagi oleh Taehyung, dan hal tersebut disetujui oleh Seokjin, bukan apa— Taehyung kan sudah kaya? Buat apa kerja.

Kegiatan Jungkook dirumah akhir akhir ini hanya memasak, membersihkan rumah dan merajut! Saat hangout bersama Taehyung malam itu, mereka mampir ke tempat kursus merajut. Hanya date ala ala, namun Jungkook tertarik akan hal itu.

Cukup peka, Taehyung membelikan satu set alat dan bahan merajut. Sudah ada satu topi anak kecil yang tersimpan rapih di lemari. Hasil karya Jungkook merajut.

Taehyung mengeryit heran saat ponselnya berdering menampilkan nama sang Papa.

"Halo, Pa—"

"Taehyung! Kau memblokir nomor Papi ya! Dasar anak nakal, durhaka pada Papi ya!"

Taehyung meringis mendengar teriakan sang Papi, ya dia lupa semalam sang Papi menelfon malam malam, katanya rindu.

Menganggu Taehyung yang sedang mesra mesraan dengan Jungkook dan yang membuat jengkel, sang Papi meminta Jungkook dikirim ke rumahnya!

Memang kesayangannya paket?

Malas mendengar sang Papi mengoceh ia memblokir nomor sang Papi dan lupa membukanya tadi pagi, ya sudah dipastikan akan diomeli seperti ini.

"Iya iya maaf, lagian Papi menganggu ku sih" Balas Taehyung tak kalah jengkel.

"HEH! Jangan buat anak terus! Nanti saja saat honeymoon! Bagaimana kalau Papi belikan tiket bulan madu?" Tawar Baekhyun.

"Tentu, Papi belum memberikan kami hadiah", "Ya! Ya katakan saja ingin kemana nanti Papi suruh Papa mu pesan, kami yang tanggung semuanya, kau cukup jaga kookie"

"Baiklah Papi, aku menyayangi Papi! Mwah"

"Ya sudah cepat buka blokiran nomor Papi!"

"Iya iya bawel sekali sih"

"YAK—"

TUT!

Dasar anak kurang ajar!

×××

"Sayang, aku pulang!" Teriak Taehyung saat membuka pintu apartement. Membuat Jungkook yang sedang menyiapkan makan malam tersentak.

Ia segera bergegas menuju pintu apartement, "Malam hyungie," Tak lupa memberi kecupan singkat di pipi Taehyung.

Mengambil jas kantor Taehyung serta tas nya, ia pun memasukan jas kantor Taehyung ke ruang mencuci. Lalu meletakkan tas kerja Taehyung di ruang kerja milik Kim Taehyung.

"Hyung lelah? Aku sudah siapkan air hangat, sana mandi, selepas itu makan malam" Ujar Jungkook melihat Taehyung tengah bersandar malas di sofa ruang tengah.

"Iya sayang," Tanpa membantah, Taehyung langsung bergegas membersihkan diri.

Ini yang Jungkook syukuri, Taehyung selalu bersikap lembut. Selalu menuruti perkataannya walau terkadang menyebalkan juga sih.

Setelah selesai menata meja makan, Jungkook bergegas membuat teh hangat untuk Taehyung sembari menunggu lelaki itu hadir di meja makan, ia duduk di kursi.

"Malam sayang, maaf aku belum menyapa mu dengan benar malam ini. Aku lelah sekali" Adu Taehyung dan duduk di kursinya.

"Tidak apa hyung, apa ada masalah dikantor?" Tanya Jungkook seraya menyiapkan lauk untuk Taehyung.

"Tidak ada hanya saja aku harus menyelesaikan pekerjaan untuk beberapa waktu kedepan", " Loh, Kenapa begitu hyung"

Taehyung tersenyum lembut, "Papi memberikan kita tiket bulan madu"

Blush!

Pipi Jungkook merah mendengarnya.

Taehyung sendiri kini sibuk menyantap makanannya, "Oh iya, kamu ingin kita pergi kemana? Luar negeri atau di dalam negeri?"

"Memangnya Papi membeli tiket kemana?", " Tergantung kamu sayang, Papi akan pesan saat kita sudah menentukan tujuan"

"Eum— hyung, bagaimana kalau Busan?", " Busan?", "Iya hyung, aku ingin sekali ke Busan"

"Baiklah, apapun untukmu. Nanti aku kabari Papi, kau sudah selesai?"

"Sudah hyung! Apa masakkan ku enak?", " Tentu sayang!" Taehyung pun pergi ke ruang kerjanya. Ia harus kembali menyelesaikan pekerjaan sebelum pergi nanti.

"Hyung ingin kopi?" Tanya Jungkook mengintip di depan pintu ruang kerja Taehyung.

"Sini," Panggil Taehyung lalu menepuk pahanya, menyuruh Jungkook duduk di pangkuannya.

"Tidak perlu sayang, temani aku saja. Seperti ini" Setelah itu Taehyung kembali mengerjakan pekerjaanya dengan Jungkook dipangkuan, entah berapa lama.

Jungkook tertidur dipangkuan Taehyung membuat Taehyung menyudahi pekerjaannya dan membawa Jungkook kedalam kamar mereka.

×××

TBC

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang