Bab Empatpuluhdua

791 47 2
                                    

Tak ada yang berubah, Hadley masih membantengi diri dari sang Daddy. Masih bersikap dingin walaupun sudah seminggu ini Taehyung terlihat hangat coba mendekatinya.

Selama seminggu pula ia selalu bertukar kabar bahkan sesekali menelfon sang Dadda. Tentunya saat ia tak dirumah.

Jangan lupa bahwa Taehyung memasang kamera CCTV di semua sudut rumah. Kalau Hadley menelfon Jungkook saat berada di rumah sudah dapat ia pastikan ketahuan.

Menuruni tangga dengan tas terselampir di bahu kanannya, "Nak? Sarapan dulu" Ujar Taehyung saat melihat anaknya turun.

"Aku buru buru" Jawab Hadley.

"Ini masih satu jam dari jam sekolah mu dimulai? Makan dulu ya? Bibi sudah masak bento untuk Abang, makan dulu ya Nak?" Bujuk Taehyung tak sadar ia menyebut kata abang.

Berdecak namun ia tetap berjalan menuju meja makan, menaruh tasnya di kursi kosong disamping. Benar saja di meja makan semua terisi dengan makanan favorite Hadley.

Taehyung menarik kursinya, kini kedua laki-laki berbeda usia itu duduk berhadapan.

Sudah begitu lama meja makan tak digunakan sebagaimana mestinya. Sejak Jungkook meninggalkan rumah itu, sepi.

Hadley mengambil beberapa lauk, lalu ia makan tanpa menunggu Taehyung. Taehyung hanya menatap sang anak sendu.

"Kenapa ga makan?" Tanya Hadley datar saat melihat sang Daddy hanya menatapnya.

"Ah- ini Daddy juga makan" Tersenyum kala merasa sang putra memperhatikannya.

"Nak? Kau sudah kelas akhir kan? Kedepannya kau ingin lanjut di universitas mana? Coba katakan pada Daddy ya agar Daddy bisa bantu mengurusnya- Daddy-"

"Amerika. Aku akan coba daftar kuliah disana", Taehyung terhenyuh "Apa tidak terlalu jauh nak?", "Mau pergi dari rumah ini"

Taehyung mengangguk, mencoba mengerti.

"Jika sudah menemukan universitas yang kau inginkan, beri tahu Daddy secepatnya"

"Daddy- tak melarang?" Taehyung menggeleng.

"Pergilah nak, cari bahagia mu. Kau sudah dewasa Daddy yakin kau bisa jaga diri. Nak maaf jika selama ini Daddy membuatmu susah. Kedepannya Daddy tak akan mem-"

"Aku selesai!" Hadley menyela lalu sedikit berlari menuju pintu. Meninggalkan Taehyung yang sudah pasrah akan semua.

Sepertinya ia akan benar benar kehilangan semuanya. Ia hanya mencoba untuk tak egois, lagi pula ini terjadi karena salahnya.

Taehyung sudah menyerah,

×××

Hadley mengendarai mobilnya sedikit mengebut, suasana hatinya buruk.

Entah kenapa ia merasa kecewa atas izin dari Daddynya untuk berkuliah di Amerika.

Sebenarnya Hadley hanya memancing sang Daddy, namun siapa sangka sang Daddy malah mengizinkan.

Dapat Hadley lihat tatapan kosong sang Daddy saat bicara dengannya, apa Daddy sudah menyerah dengan keadaan?

Apa keluarganya tidak bisa utuh kembali?

Hembusan nafas itu terdengar berat, melihat jam masih ada lima belas menit sebelum masuk, kini ia sudah ada di sekolah. Masih di dalam mobil.

Mengeluarkan ponselnya lalu membaca chat dari Daddanya.

D

Nak? Sudah berangkat sekolah? Apa kau juga sudah sarapan disana? Ayo beri tau Dadda kau sarapan apa hari ini.

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang