Bab Enampuluh

3.1K 89 6
                                        

Keesokan harinya, tepatnya pada pukul satu siang Taehyung datang, menjemput ketiga orang tersayangnya. Menunggu di lobby sekitar lima menit, lalu setelahnya bergegas menuju mall terbesar di Seoul.

Tentu saja dengan alasan, pasti lebih lengkap.

Kini keempat orang itu sudah memasuki sebuah butik. Pun pegawai sana langsung menyambut Taehyung saat ia datang. Simple saja karena ia anak Baekhyun— salah satu pengunjung tetap di butik ini.

Jungkook nampak membenahi Hadley terlebih dahulu, karena tak lama pikirnya. Hanya satu setelas jas baru berwarna hitam.

Sekitar tiga puluh menit memilih akhirnya baju untuk Hadley sudah selesai dibeli.

Kini beralih pada Yiya, mencocokkan beberapa dress formal namun tetap anggun dan sopan. Jungkook tak ingin anaknya jadi pusat perhatian karena baju kurang bahan.

Setelah dirasa pas, Taehyung membayar semua itu. Sempat berdebat dengan Jungkook sebenarnya, karena Jungkook juga ingin membayar belanjaan.

Namun dengan cepat kasir mengambil kartu yang Taehyung sodorkan, karena ia tahu bahwa sepertinya Taehyung lah dominannya.

Merasa kalah, Jungkook nampak cemberut namun dengan segala bujukan, akhirnya mereka— Taehyung dan Jungkook membeli satu stel pakaian baru, dengan design bisa dibilang couple. Karena itu memang untuk pasangan.

Tak memusingkan hal tersebut, mereka berdua merasa cocok akan design jas tersebut jadi memutuskan untuk membeli. Tentu dengan Jungkook membayar kali ini.

Saat hendak memasuki area time zone— karena si bungsu meminta. Jungkook dikejutkan dengan tepukan dibahu.

"Yoongi hyung!" Pekik Jungkook lalu memeluk hyungnya.

Yoongi membalas pelukan itu erat, mereka nampak saling memeluk satu sama lain.

Pun Taehyung memutuskan untuk membawa kedua anaknya bermain.

Ingin memberi waktu pada Jungkook untuk mengobrol dengan Hyungnya itu.

Lalu Yoongi membawa Jungkook ke sebuah cafe, tak jauh dari time zone. Mereka nampak mengobrol saling melepas rindu, tak lama setelahnya seseorang datang, seseorang yang dikenal oleh Jungkook ia Jihoon. Teman pantinya dulu.

Mereka saling memeluk, berbagi cerita. Ketiga orang itu sibuk dengan dunia mereka sendiri. Pun Jungkook kini murung karena ia baru tahu bahwa bibi Kang sudah tak ada. Dan Jihoon di angkat menjadi anak angkat kini meneruskan panti tersebut.

"Panti sekarang cukup ramai, banyak anak anak yang ditinggal oleh orang tua mereka. Untungnya remaja disana membantuku" Ujar Jihoon kala Jungkook menanyakan keadaan panti.

"Aku akan mengunjungi panti secepatnya, rasanya rindu sekali" Gumam Jungkook.

Yoongi nampak menatap ponselnya malas, melihat panggilan dari Jimin, suaminya.

"Sepertinya aku harus pulang, sebelum itu ayo bertukar kontak lebih dulu Kie" Ujar Yoongi yang dianggurin Jungkook. Jungkook juga menukar nomornya dengan Jihoon.

Setelah Yoongi pamit pulang, Jihoon pun pamit ia harus segera kembali ke panti.

Meninggalkan Jungkook di cafe sendiri, entah memikirkan apa.

"Dadda!" Panggil seseorang, Jungkook menoleh melihat atensi si sulung menghampirinya.

"Dadda kemana saja," Keluh Hadley.

"Dadda disini sejak awal, maaf tak memberi tahu ya? Daddy dan adikmu dimana?" Tanya Jungkook heran.

"Sedang makan, Yiya hampir menangis mencari Dadda, untungnya bisa aku dan Daddy atasi, hufttt hampir saja aku dan Daddy di seret satpam karena membuat seorang wanita menangis" Adu Hadley.

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang