Sudah satu minggu sejak kepulangan Taehyung dan Jungkook dari Busan. Kini Jungkook tengah sibuk menyiapkan makan.
Untuk sang suami, ia setiap hari rutin membawakan bekal dan Taehyung dengan senang hati menerima, ia tak perlu repot lagi mencari restoran untuk makan siang. Atau makan dikantin perusahaan bahkan delivery.
"Hyung, ini bekalmu" Memberikan tas kerja serta tas berisikan makan siang pada Taehyung yang sedang memakai sepatu.
"Terima kasih sayang, tapi kau benar tidak apa aku tinggal?" Cemas, Jungkooknya terlihat pucat sejak tadi pagi. Bahkan ia mendengar Jungkook muntah muntah.
"Aku oke hyung, tenang saja" Balas Jungkook dengan senyum mengembang. Walau sebenarnya ia merasa pening kepala.
"Yasudah kalau begitu aku berangkat, kalau ada apa apa cepat hubungi aku ya? Janji?"
Menjulurkan tangannya, "Janji, suamiku yang tampan" Balas Jungkook lalu mendorong pelan suaminya keluar dari apartement.
"I love you sayang" Teriak Taehyung saat hendak memasuki lift.
Setelah memastikan Taehyung masuk lift Jungkook segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan sesuatu.
Huek!
Setelah beberapa kali mencoba memuntahkan isi perutnya, ia bergegas mengambil ponsel. Mengabari Jin Hyungnya bahwa ia tidak jadi ke cafe, badannya tidak memungkinkan untuk berpergian dan tanpa diminta Seokjin pun berkata bahwa ia akan ke apartemen. Hendak memastikan keadaan Jungkook.
×××
Di kantor Taehyung tampak sibuk, ia mendapat kabar dari perusahaan cabang di Singapura bahwa keadaan perusahaan disana cukup kacau karena ada kasur korup.
"Yasudah kalian handle dulu, minggu depan saya akan kesana", Tanpa menunggu balasan Taehyung mematikan panggilan.
Cukup pusing, karena kerugian cabang perusahaannya tidak main main.
"Jim, keruanganku sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan" Ujar Taehyung pada interkom miliknya.
×××
Malam ini Taehyung lembur, ia baru pulang jam 21.00 malam. Ia sudah mengabari Jungkook, katanya kekasihnya ditemani Seokjin sejak tadi ia berangkat dan Seokjin sudah pulang sejak satu jam lalu. Dengan langkah gontai ia memasuki apartemen.
"Malam sayang—" Langsung memeluk Jungkook saat pria manisnya menghampiri.
Dengan telaten Jungkook mengelus surai sang suami, lalu membawa sang suami untuk duduk di sofa ruang tengah.
Membuka jas, menyimpan tas kerja dan tas bekalnya diatas meja, lalu kembali memeluk Taehyung yang kini sudah ndusel dilehernya.
"Ada apa hyung? Apa ada masalah?" Tanya Jungkook yang diangguki Taehyung.
"Kantor cabangku rugi besar, yang di Singapura. Ada koruptor disana"
"Ah begitu, lalu apa hyungie akan kesana?"
"Sepertinya, tapi aku tidak bisa meninggalkanmu. Kau sedang tidak vit kan"
"Hei? Jangan cemaskan aku hyungie, kau selesaikan saja pekerjaanmu", hanya gelengan yang Jungkook dapat setelahnya.
Ia memilih bungkam, tau bahwa Taehyung tidak baik baik saja.
"Ingin makan?", "Tidak selera, aku mau susu saja boleh kan" Rengek Taehyung.
"Eh? Tumben sekali— iya iya aku buatkan. Hyung mandi dulu, nanti aku bawa susunya ke kamar ya? Sekalian hyungie istirahat"
Taehyung mengangguk dan mulai berjalan memasuki kamarnya dan Jungkook. Serta Jungkook yang mulai membereskan barang barang Taehyung terlebih dahulu, lalu mulai membuat susu untuk Taehyung.
Malam itu pun, mereka tidur sambil saling memeluk, Jungkook berusaha menenangkan Taehyung.
×××
Huek! Huek! Hiks!
Taehyung terbangun, telinga yang masih berfungsi dengan baik itu cukup terganggu dengan suara tangisan— di pagi hari ini.
Meraba kasur disampingnya, langsung terduduk kala merasakan bahwa sang kekasih tak ada disampingnya.
Dan benar saja, Jungkooknya tak ada disana.
Masih mendengar suara isak tangis, dengan cepat ia berlari ke arah kamar mandi dikamarnya. Dan membuka pintu lalu menemukan Jungkook sedang menangis sambil memeluk lututnya.
Panik!
Ia memeluk Jungkook dan berbisik pelan, "Ada apa sayang, kenapa disini? Kenapa menangis?" Namun bukannya jawaban malah isakan itu berubah menjadi tangisan.
Hiks! "Hyungie lihat" Mengambil benda yang diberikan lalu membola saat melihat benda itu, tanpa banyak bicara ia memeluk sang kekasih erat, mengecup surai kekasihnya sayang.
Setelah puas, ia membawa Jungkook ke kamarnya. Tentu saja digendong, Jungkook memeluk dirinya sangat erat sambil terisak.
"Hei? Sudah jangan menangis, malu loh" Bujuk Taehyung yang kini berjongkok di depan sang kekasih.
"T-tapi a—aku, hiks! Aku senang sekali" Berusaha menghentikan tangisnya, terlihat sangat lucu di mata Taehyung, ia memeluk sang kekasih, pelukan tepat di pinggang.
"Selamat datang sayang!"
×××
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fearless [ END ]
Short Story"Aku hanya ingin keluarga yang utuh," Jungkook berkata lirih, ia sedang berdoa. "Aku mencintai Jungkook! Hanya Jungkook!" Start : 22 May 2024. End : 07 Juni 2024. jjkthfm BxB! - Mpreg!
![The Fearless [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/369472005-64-k664670.jpg)