Bab Empatpuluhlima

824 55 6
                                    

Di apartemen, Jungkook nampak risau karena sejak semalam Hadley tak ada mengabarinya.

Sudah melakukan spam chat juga spam call sang anak tak kunjung ada kabar juga. Sebenarnya kemana anaknya? Tak biasanya.

Tapi berusaha berfikir positif, mengajak si bungsu untuk ia ajak ke supermarket. Membeli bahan belanjaan yang habis.

Sudah membreafing Hadleyia agar tak menjauh darinya saat di supermarket. Dan sudah disetujui oleh Hadleyia yang senang karena sang Dadda bilang ia akan dibelikan Ice Cream jika menurut, untuk tidak kabur.

Jungkook membawa Hadleyia pergi, tanpa Hoseok karena Hoseok tengah ada pekerjaan dari Namjoon entah apa.

"Yiya, dengar Dadda. Pegang sweater Dadda erat erat. Jangan kabur ya, Dadda akan memilih belanjaan. Kalau menurut akan Dadda belikan Ice Cream cup besar" Yiya mengangguk, bersemangat untuk mendapatkan Ice Cream.

Lalu setelahnya Jungkook sibuk memilih barang di supermarket. Dengan Yiya setia mengikuti, namun itu tak bertahan lama kala Jungkook yang hendak meminta pendapat Hadleyia mengenai susu yang akan ia beli anaknya sudah tak ada. Sudah tak mengikuti nya lagi.

Dengan panik ia mencari Yiya ke seluruh supermarket, membuat sedikit kehebohan karena Jungkook mendesak pihak supermarket untuk mengecek CCTV.

Lalu semakin cemas kala melihat rekaman CCTV tersebut memperlihatkan Yiya keluar dari area supermarket. Entah kemana.

Jungkook berlari ke luar supermarket, melupakan belanjaannya dan memanggil Yiya disekitaran sana. Menanyakan ke beberapa orang yang lewat dan tak ada yang melihat anaknya. Cemas, lututnya melemas.

×××

"Paman?"

"Ya?"

"Paman bisakah paman menolongku?"

"Hm?"

"Aku ingin makan, tapi aku tak ada uang"

"Lalu?"

"Paman belikan aku ya? Satu saja janji"

Taehyung menatap anak gadis di depannya heran, ini penipuan? Tapi ia tak melihat gerak gerik mencurigakan. Malah hatinya berkata bahwa ia harus menolongnya.

"Namamu siapa?"

"Aku Yiya!"

"Yiya? Nama panjangmu?"

"Tidak ingat"

Taehyung menghela nafas, ia sedang duduk di taman tadi. Taman dekat apartemennya dulu dengan Jungkook saat awal menikah.

Kryuukk!

Kembali menatap gadis itu, yang sudah hendak menangis.

"Baiklah ayo, kau mau makan apa?"

"BENTO!"

Taehyung sedikit tersentak, kala mengingat Hadley yang suka akan bento.

"Kau suka bento?"

"Sangat suka paman! Bento sangat enak! Bahkan abangku juga menyukainya loh!"

Taehyung mengangguk saja, menggandeng lembut tangan anak itu menuju sebrang, sebuah restoran bento. Lalu memesan makanan yang diinginkan gadis itu.

"Paman tidak makan?"

"Paman masih kenyang"

"Yiya suapi ya? Satu suap saja, tidak sopan jika Yiya hanya makan sendiri, kata—"

"Ayo suap, kau bawel sekali rupanyaaa ya"

Yiya menyuapi bento tersebut pada Taehyung. Jika orang lain lihat mereka tampak seperti seorang ayah dan anaknya.

"Rasanya seperti tak asing" Gumam Taehyung memperhatikan wajah gadis itu.

Taehyung cukup terhibur, ia melupakan sejenak masalahnya setelah bertemu Yiya.

Kini keduanya tengah makan Ice Cream, bukan Yiya yang meminta. Tapi Taehyung yang menawarkan, ya walaupun itu juga karena Taehyung melihat Yiya terus menatap kedai Ice Cream tersebut.

"Kau tinggal dimana nak?"

"Di Amerika!"

"Kau pendatang?"

"Tidak tau, hanya ikut Papa"

"Kalau begitu berapa umurmu"

"Eum— satu, dua, sepertinya delapan belas"

Taehyung mengangguk, mengelus sayang surai Yiya. Coba saja jika putrinya tak pergi, pasti juga sudah sebesar gadis ini kan?

Mereka menghabiskan sore itu di taman. Saling bertukar cerita, walau kadang Yiya tak menjawab atau merespon Taehyung benar.

"YIYA!" Teriak seseorang membuat keduanya menoleh.

"PAPA!" Yiya berlari masuk ke pelukan orang itu, lalu orang itu tampak membalas pelukan Yiya tak kalah erat.

Sedikit membuat Taehyung cemburu?

"Kau kemana saja, Papa bingung mencarimu" Ujar Papanya— Hoseok.

"Hehe aku lapar. Dadda tak kunjung selesai belanja, jadi aku keluar saja. Dan meminta paman itu membelikanku makanan, Papa" Yiya menunjuk Taehyung yang cukup jauh di taman.

Hoseok membawa Yiya mendekat apda Taehyung. Menjabat tangan Taehyung sebagai tanda terima kasih, lalu berbincang sedikit soal apa yang dilakukan Hadleyia.

"Maafkan merepotkanmu pak Kim. Saya benar benar berterima kasih kau menjaga anak saya dengan baik" Ujar Hoseok.

"Tidak masalah, ia seperti anakku" Ujar Taehyung membuat Hoseok mengangguk. Mungkin orang di depannya punya anak sebesar Hadleyia, jadi ia menjaga Yiya baik.

Salah satu fakta, Hoseok tak pernah tau rupa Taehyung. Namjoon dan Jungkook tak pernah memberi tahu rupa suami Jungkook.

"Kalau begitu aku pamit dulu, Hadleyia sudah dicari sejak tadi. Semua menunggu dirumah, sekali lagi terima kasih Pak Kim"

Hoseok berlalu, membawa Yiya di gandengannya. Kini Taehyung dapat melihat kedua orang itu serasi seperti ayah dn anak.

Lalu memutuskan untuk pulang, kali ini ke apartemennya dulu. Menenangkan diri.

×××

TBC

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang