Bab Tujuhbelas

2.1K 104 2
                                        

Pagi ini seperti hari hari biasanya, Jungkook dengan perut besarnya tengah sibuk di dapur. Menyiapkan sarapan dan bekal untuk sang suami.

Walaupun sang suami pernah melarangnya untuk memasak, apalagi bebersih apartemen. Namun tetap saja, Jungkook ngeyel. Katanya biar banyak gerak.

Iya sih, memang Jungkook harus banyak gerak kata dokter Hyunsik. Tapi tetap saja Taehyung khawatir melihat Jungkook dengan perut besarnya berjalan sibuk kesana kemari dengan tertatih-tatih.

"Morning sayang," Sapa Taehyung yang sudah duduk di meja makan. Menunggu Jungkook yang tengah membawa sebuah mangkuk di kedua tangannya dengan langkah kecil menghampiri sang suami.

"Morning hyungie,"

Cup!

Kecupan yang selalu Taehyung dapatkan setiap pagi. Kata Jungkook biar semangat memulai hari. Memang benar, Taehyung lebih semangat memulai hari jika dikecup.

Menarik kursi untuk Jungkook lalu menuntun sang kekasih duduk.

"Hari ini aku masak sup ayam! Hyungie mau ambil sendiri atau aku ambilkan?" Tanya Jungkook, karena akhir akhir ini Taehyung selalu menyendok makanannya sendiri.

Katanya, ia tidak ingin membuat Jungkook kelelahan.

"Ambil sendiri sayang, kamu juga aku ambilkan ya?" Jungkook mengangguk saja sambil mengelus perutnya yang kini terasa mengencang. Mungkin babies cukup lelah.

Meletakan piring untuk Jungkook yang sudah di isi oleh makanan, lalu menyeka keringat di dahi Jungkook dengan sayang.

"Kan sudah ku bilang, jangan memasak. Lihat kau pasti lelah kan sekarang?" Taehyung itu suami yang perhatian.

"Tidak apa Hyungie, lagi pula jika aku tidak memasak, kita makan apa?" Cicit Jungkook sambil menyantap makanannya.

Tak ingin berdebat, Taehyung lantas menyantap makanannya.

"Oh iya, hyungie— hari ini jadwal checkup! Satu bulan lagi mereka akan lahir"

"Aku ingat sayang, nanti siang aku jemput ya? Aku sudah menelfon dokter Hyungsik kemarin. Dan aku sudah bilang kita akan datang setelah jam makan siang"

"Baiklah hyungie—"

"Kalau begitu hyung berangkat oke? Jangan mengerjakan pekerjaan rumah! Aku memantaumu dari sana" Tunjuk Taehyung pada sudut dinding yang terdapat CCTV.

Taehyung memasangnya karena ia kerap cemas meninggalkan Jungkook yang tengah hamil tua di apartemen sendiri.

"Iya hyungie, cintamu ini akan menurut"

"Good boy," Lalu Taehyung mengecup bibir sang kekasih sekilas. Dan menunduk mensejajarkan wajahnya dengan perut besar Jungkook.

Kegiatan Taehyung setiap pagi sebelum berangkat kerja, mengajak berbicara kedua anaknya di dalam perut Jungkook.

"Good morning anak Daddy! Daddy berangkat kerja dulu ya, kalian baik baik di dalam sana. Jangan merepotkan Dadda selagi Daddy bekerja, nanti siang bertemu ya? Jangan ngumpet lagi, Daddy dan Dadda kan ingin tau jenis kelamin kalian, pintar kan"

Lalu memberi kecupan kecupan kecil membuat Jungkook tertawa geli.

"Hyungie geli, sudahlah sana berangkat" Ujar Jungkook mengelus surai sang suami.

Taehyung mengangguk, ia bangkit lalu kembali memberi kecupan sayang untuk Jungkook. "Aku berangkat ya sayang, kau istirahat dulu. Aku mencintaimu sayangku"

Setelahnya Taehyung berangkat dengan Jungkook mengantar sampai depan pintu apartemen dan menunggu Taehyung memasuki lift, kegiatan yang selalu ia lakukan.

"Baiklah babies, kita istirahat dulu ya. Dadda lelah sekali, kalian sudah sangat berat, UM" Jungkook berjalan pelan ke kamarnya, sesekali menahan perut bawahnya.

Jungkook pun memutuskan untuk tidur sebentar, karena ia merasa cukup mengantuk.

×××

"Baiklah, lihat! Mereka memberi jalan. Ini, kedua anak kalian berbeda jenis kelamin. Yang satu laki-laki dan satu lagi perempuan" Jelas dokter Hyunsik sambil menujuk layar monitor.

Kedua pasangan itu saling memandang laku tersenyum dan Jungkook mendapatkan kecupan di dahinya.

"Anak kalian sehat, pasti kalian menjaganya dengan baik" Ujar Hyunsik seraya merapihkan baju Jungkook yang ia singkap tadi.

"Dok, kira kira kapan mereka akan lahir?"

"Sekitar tanggal 24 Juni, bisa kurang atau lebih. Tetapi HPL-nya sekitar tanggal segitu"

"Begitu, baiklah terima kasih dok!" Ujar Jungkook lalu kembali mengelus perutnya.

"Apa ada keluhan akhir akhir ini?"

"Jungkook sering mengeluh perutnya mengencang dok, lalu kakinya juga membengkak" Jawab Taehyung.

"Ah itu tidak masalah, perut yang mengencang itu wajar karena usia kandungan pak Jungkook sudah matang"

"Lalu untuk kaki yang membengkak juga wajar, pak Taehyung boleh memberikan pijatan ringan pada kaki pak Jungkook yang membengkak, untuk mengurangi ngilunya"

"Baiklah dok,"

"Ini vitamin yang harus kalian tebus ya, sampai jumpa di pertemuan terakhir bulan depan, sebelum melahirkan. Checkup sesuai tanggal yang saya sudah tulis dibuku ini ya"

"Terima kasih dok" Keduanya berlalu, keluar dari ruangan dokter Hyunsik. Mereka tidak henti hentinya tersenyum. Tak sabar akan kelahiran anaknya.

"Kau ingin sesuatu tidak sayang?" Tanya Taehyung sambil mengemudi.

"Tidak hyungie, aku hanya ingin dipeluk banyak banyak!" Taehyung terkekeh dibuatnya lalu menelfon Jimin, memberi kabar bahwa ia tidak akan kembali ke kantor lagi hari ini. Jungkooknya sedang manja— walau dapat ocehan namun Jimin mengizinkan saat Taehyung memberi tau jenis kelamin anaknya.

Ingat kan? Katanya Jimin mau memberi hadiah spesial untuk anak Taehyung dan Jungkook.

Hari itu, kedua calon orang tua itu sibuk bermesraan. Saling memeluk dan Taehyung setia mengelus perut sang kekasih sayang.

"Sampai bertemu nanti sayangnya Daddy, Daddy tidak sabar menggendong kalian"

Hati Jungkook menghangat, membiarkan Taehyung terus mengoceh pada bayi mereka.

"Tuhan terima kasih, aku sangat bahagia. Sebentar lagi keinginanku akan terwujud. Mempunyai sebuah keluarga kecil. Jaga keluarga kami Tuhan,"

Jungkook bergumam dalam hati, berdoa.

Malam itu di akhiri dengan Taehyung menjenguk anak anaknya. Walaupun sempat menolak, akhirnya Jungkook pasrah.

×××

TBC

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang