Bab Sembilanbelas

2K 114 3
                                        

Hari kedua Jungkook menginap, siang ini katanya Seokjin dan Yoongi akan berkunjung. Diundang Papi Baek untuk menemani sang menantu.

Benar saja bahkan sebelum siang menjemput Seokjin dan Yoongi sudah sampai di rumah keluarga Kim. Lalu Jungkook pun memekik senang dan mulai bermanja dengan kedua hyungnya itu.

"Papi tinggal dulu ne? Ingin membeli beberapa barang bayi untuk cucuku"

Ketiga pemuda itu mengangguk, lalu setelahnya Baekhyun pergi bersama sopir.

Seokjin, Yoongi dan Jungkook kini sibuk. Menonton film di ruang keluarga. Mereka juga berbincang membicarakan pasangan mereka. Sampai tak sadar malam sudah menjemput hari itu.

Kini ruang makan keluarga Kim ramai. Ada Chanyeol dan Baekhyun selaku pemilik rumah. Namjoon dan Seokjin yang duduk bersebelahan serta di sebrang Jungkook dan Yoongi duduk bersebelahan.

Saat jam pulang kantor tiba, Namjoon dan Chanyeol datang bersamaan. Tentu saja itu perintah Baekhyun untuk makan malam bersama, ia juga meminta pasangan Kim dan Yoongi menginap.

Berakhirlah Namjoon dan Seokjin menginap dikamar Seokjin yang memang berada di rumah Kim. Di lantai dua. Lalu Yoongi yang sekamar dengan Jungkook atas permintaan Jungkook yang merengek minta ditemani.

Mereka sudah memasuki kamar masing masing. Dikamar Jungkook juga mereka — Yoongi dan Jungkook sudah bersiap untuk tidur. Yoongi bahkan sudah hampir terlelap.

Sampai akhirnya suara teriakan Jungkook membuat dirinya bangun. Mengedarkan pandangan lalu membola saat melihat Jungkook jatuh terduduk di lantai.

Dengan cepat menghampiri sang adik, lalu terkejut kala darah sudah memenuhi lantai.

Jungkook meringis, bahkan sudah mengeluarkan air mata sambil memegang perutnya, lalu terisak kencang saat perutnya terasa sangat sakit. Yoongi panik membawa Jungkook duduk di kasur. Lalu berlari keluar kamar dan menggedor pintu kamar Chanyeol dan Baekhyun di sebrang.

"Papa! Papi! Jungkook! Pendarahan!" Tanpa menanyakan apapun kedua calon kakek itu berlari memasuki kamar sang anak. Terkejut melihat Jungkook meringis di kasurnya, jangan lupakan darah yang sudah mengotori lantai kamar.

Lalu dengan cepat mereka membopong Jungkook menuju mobil, mereka harus segera ke rumah sakit.

Yoongi sendiri ini tengah menggedor pintu kamar Seokjin, lalu memberi tau soal kondisi Jungkook dan mereka bertiga bergegas menuruni tangga. Dan melihat Papa dan Papi tengah membopong Jungkook yang meringis kesakitan. Jangan tanya kenapa tidak digendong, Chanyeol sudah tidak kuat!

Namjoon pun mengambil alih tubuh Jungkook, ia menggendong tubuh sang adik dan bergegas memasuki mobilnya. Di ikuti oleh semua orang disana, Seokjin masuk dan duduk di samping Jungkook begitu pula dengan Yoongi.

Namjoon membawa mobilnya cepat menuju rumah sakit, dibelakangnya Chanyeol dan Baekhyun menyusul dengan Baekhyun membawa tas berisikan keperluan Jungkook dan bayinya.

Ia sempat mengambil barang itu kembali di kamar Jungkook.

"Chan— aku takut sekali, darahnya banyak sekali" Lirih Baekhyun.

"Tenang sayang, Jungkook dan cucu kita pasti baik baik saja. Mereka kuat" Sambil mengecup punggung tangan Baekhyun.

Sedangkan di mobil Namjoon, Tangisan Jungkook semakin kuat. Bergumam,

"Sakit hyung! Taehyungie— sakit sekali" Rasanya Seokjin dan Yoongi ingin menangis. Mereka menenangkan Jungkook dengan kata kata penenang, lalu mengelus perutnya.

Namjoon melirik dari kaca, dirinya sangat cemas. Ia menambah kecepatan mobilnya.

Mereka pun sampai dirumah sakit terdekat.

×××

"Nak! Bagaimana? Jungkook sudah ditangani?" Berselang sepuluh menit Chanyeol dan Baekhyun sampai. Melihat ketiga anaknya yang tampak cemas disana.

Seokjin beranjak memeluk Baekhyun, "Jungkook sudah masuk ruang operasi, aku takut Papi... Jungkook terus menangis dan berteriak kesakitan, ia juga memanggil Taehyung beberapa kali" Adu Seokjin pada sang Papi.

Chanyeol mengelus keduanya sayang, lalu beralih menatap Namjoon yang tengah menatap pintu oprasi cemas.

"Nak? Sudah mengabari Taehyung?" Tanya Chanyeol yang berusaha tenang, "Sudah Papa, Taehyung langsung mencari penerbangan tercepat, kemungkinan esok pagi akan sampai" Jawab Namjoon.

"Baiklah. Sudah jangan cemas, mereka pasti baik baik saja" Ujar Chanyeol, ia harus tenang agar keluarganya juga tenang.

×××

Kilas balik, sebenarnya setelah makan malam tadi Jungkook sudah merasakan perutnya keram, mengencang membuat ia sesekali meringis pelan. Namun tetap saja ia berkata aku baik baik saja jika anggota keluarga bertanya keadaannya saat ia diam.

Sebenarnya tadi Jungkook ingin ke kamar mandi, salah satu anaknya sepertinya menendang kantung kemih nya. Membuat ia kebelet pipis. Namun sayang,

Dirinya tersandung kakinya sendiri saat melangkah, terjatuh begitu saja karena tak sanggup menahan berat tubuhnya sendiri.

Berteriak kencang saat merasakan perutnya teramat sakit, sepertinya diremas kuat.

Ia juga merasakan bagian bawahnya basah. Menunduk dan melihat darah segar dibawah sana. Kemudian menangis saat Yoongi membopong tubuhnya bangkit, darahnya sangat banyak! Ia takut anaknya celaka.

Hyungie sakit, sakit sekali hiks

Kerap dalam hati memanggil Taehyung, hanya pasrah saat tubuhnya dibawa oleh Namjoon, bahkan ia sempat menggigit pundak Namjoon kala rasa sakitnya tak bisa ia tahan.

Lalu setelahnya, memasuki ruang oprasi. Disuntik bius, lalu ia tidak merasakan apapun lagi. Setengah sadar, melihat dokter sibuk membedah perutnya. Walau tertutup kain hijau di area dada. Sebagai pembatas.

Ia melihat dokter Hyunsik sibuk dengan peralatan operasi, menutup mata perlahan dengan air mata mengalir di sela matanya.

Hyungie maafkan aku tidak bisa menjaga diri dengan baik, mereka harus lahir sebelum waktunya. Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika sesuatu terjadi pada anakku.

Tuhan, tolong selamatkan mereka, jika kau beri kesempatan. Tolong selamatkan aku. Beri aku waktu untuk merawat dan membesarkan mereka.

Tolong Tuhan, aku hanya ingin keluarga yang utuh.

Itu doa Jungkook, sebelum ia menutup matanya. Ia lelah akan rasa sakitnya.

×××

TBC

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang