Bab Duapuluhsembilan

826 48 2
                                    

Entah berapa lama Jungkook berjalan tak tentu arah, ia memeluk sang anak dengan erat memastikan sang anak tetap hangat.

Tin tin!

Jungkook menoleh, melihat mobil yang menelaksoninya berhenti, mendekap erat sang anak. Ia takut bertemu orang jahat.

Bernafas lega saat melihat Namjoon Hyung yang keluar dari mobil itu. Berdiam diri saat Namjoon menghampirinya cemas.

"Jungkook! Kenapa disini? Dini hari seperti ini? Kau kenapa? Dimana Taehyung" Desak Namjoon menuntut penjelasan.

Jungkook hanya menggeleng lemah, "Hyung bisakah kau membawaku pergi dari sini? Sakit hyung" Lirih Jungkook, Namjoon memeluk Jungkook sayang lalu menggandeng Jungkook memasuki mobilnya. Mengambil alih tasnya.

Mobil Namjoon melaju cepat, menuju rumahnya yang tak jauh lagi dari sini. Artinya Jungkook sudah jalan begitu jauh. Sendirian.

Tak beselang lama Namjoon dan Jungkook sudah sampai dirumah Namjoon, hiasan pesta semalam juga masih terpasang pada tempatnya.

Jungkook mengekor Namjoon dibelakang, duduk di sofa ruang tengah rumah Namjoon. Masih dengan mendekap anaknya erat.

Hadleyia tampak tak terusik sama sekali, masih setia tertidur di dekapan Jungkook.

Ia tak tau kapan Seokjin hyungnya datang, memeluknya erat. Lalu Namjoon mengambil alih Hadleyia di pelukannya. Dan membawa anaknya itu tidur di kamar utama rumah itu.

Jungkook terisak hebat, Seokjin hanya memeluk membiarkan sang adik mengeluarkan tangisannya.

"Hiks— sakit hyung, bawa aku pergi dari sini"

Namjoon dan Seokjin saling memandang, lalu perlahan Seokjin melonggarkan pelukan.

"Hei? Kau sudah bisa cerita belum?" Tanya Seokjin, Jungkook mengangguk.

Menceritakan keadaan rumah tangga—nya dengan Taehyung dua tahun terakhir, hal itu membuat Seokjin dan Namjoon terkejut, terlebih lagi saat mendengar alasan Jungkook pergi dini hari seperti ini.

Mungkin jika tidak Seokjin tahan, Namjoon sudah pergi menuju rumah Taehyung.

Jungkook kini berlutut dibawah kaki Seokjin dan Namjoon yang duduk di sofa.

"Hyung, aku mohon. Tolong bawa aku pergi secepatnya dari sini. Aku tidak bisa berlama lama disini hyung, aku takut dia menemukan aku. Aku sudah lelah hyung— anakku tidak cacat seperti yang ia katakan, anakku.. Hiks"

Namjoon menarik Jungkook dalam pelukannya, lalu berkata pada Seokjin bahwa ia akan membawa Jungkook ke Busan hari ini juga. Seokjin mengangguk menyetujui itu.

Tanpa menunggu pagi menjemput, mereka membawa Jungkook dan Hadleyia ke Busan.

Hanya Namjoon dan Seokjin yang pergi, anaknya mereka tinggal dirumah bersama bibi yang bekerja di rumah keluarga Kim.

Jungkook tertidur di perjalanan, sedangkan Namjoon dan Seokjin sibuk dengan pikiran masing masing. Seokjin mendekap tubuh Hadleyia di pangkuannya. Keponakannya sudah bangun.

"Joon, sepertinya mampir di rest area sebentar. Aku akan menyuapi Hadleyia makan terlebih dahulu" Pinta Seokjin yang disetujui Namjoon. Ia memberhentikan mobilnya di rest area, lalu Seokjin membawa Hadleyia ke minimarket untuk membuat bubur instan.

Setelah setengah jam, Seokjin kembali ke mobil. Nampak Namjoon yang tengah berbicara di telfon bahwa ia tak ke kantor hari ini. Juga Jungkook yang masih setia memejamkan mata, pipi Jungkook masih merah. Membuat Seokjin menggeram kesal.

Taehyung benar benar keterlaluan.

×××

Disisi lain, tepatnya rumah keluarga Kim Taehyung. Terdengar tangisan hebat sang anak Kim Hadley yang sudah mencari keberadaan sang Dadda sejak tiga puluh menit lalu, namun tak kunjung menemukan.

Taehyung terusik, saat sang anak mengguncang tubuhnya keras keras.

"DADDY! DADDY! DADDA DAN ADIK TIDAK ADA HIKS! KEMANA MEREKA" Teriak Hadley membuat Taehyung membuka matanya.

Menatap sang bibi yang menunduk tak enak karena ia tak berhasil mencegah tuan mudanya membangunkan sang Daddy yang masih terkapar di ruang tengah.

Melihat jejak air mata di pipi anak itu membuat Taehyung terhenyuh.

"Sayang, dengar Daddy. Mungkin Dadda dan Adik sedang pergi keluar untuk berjemur" Ujar Taehyung tenang. Sepertinya ia tak mengingat apapun.

"Tidak ada! Kata paman satpam Dadda pergi sejak malam hari!" Teriak Hadley lagi. Anak itu banyak teriak pagi ini. Suaranya sudah serak.

Taehyung membeku, menatap bibi meminta penjelasan, lalu mengelus sayang surai Hadley hingga anak itu kembali tertidur, membawa anaknya ke kamarnya.

Lalu kembali menemui bibi di dapur.

"Bi, apa yang terjadi sebenarnya—"

"Tuan Jungkook pergi membawa nona muda sejak dini hari tuan, saya tidak tau apa yang terjadi. Namun tuan Jungkook berpesan agar saya menjaga tuan Hadley baik baik—" Taehyung berlari menuju kamarnya dan Jungkook.

Tersentak kala pintu lemari Jungkook terbuka, melihat baju Jungkook berantakan. Lalu matanya tertuju pada nakas yang ada kertas diatasnya. Lalu membaca kertas itu.

Hyungie, maafkan aku.

Sepertinya malam ini terlalu menyakitkan untukku, bahkan dua tahun lebih aku diam. Tidak bersuara saat kau mulai berubah.

Aku bahkan selalu berharap bahwa kau akan kembali seperti dulu, Taehyung ku yang hangat.

Aku sungguh minta maaf karena aku putri kita menderita sakit, aku juga tidak mau hal ini terjadi. Ini diluar kendali ku.

Maaf aku membuatmu malu— aku sadar. Aku dan Hadleyia tidak membuatmu bahagia.

Aku berterima kasih karena kau sempat mau mencintaiku begitu tulus, aku mencintaimu sangat. Lebih dari diriku sendiri.

Sejak kita mengucap janji suci lima tahun lalu, aku menyerahkan diriku seutuhnya untukmu.

Terima kasih sudah membuatku bahagia, memberikanku buah hati dan telah mewujudkan cita-cita ku, memiliki keluarga.

Malam ini, aku melepasmu hyung. Bukan aku tak lagi cinta. Aku masih sangat mencintaimu. Tapi kata katamu terlalu sakit untuk ku dengar.

Kau boleh menghina ku, aku memang orang tua yang buruk, tolong jangan anggap anakku — Hadleyia cacat. Ia anugerah untukku hyung.

Aku titip Hadley, aku yakin kau bisa mengurus nya dengan baik. Kau Daddy yang hebat aku percaya itu.

Mulai saat ini ayo hidup masing masing, raih bahagia mu lagi. Lupakan aku dan Hadleyia.

Aku pamit, maaf jika aku terlalu tak becus hingga kau membenciku. Aku lepas semua yang kau berikan untukku, kecuali Hadleyia.

Dari aku, Kim Jungkook yang mulai saat ini kembali menjadi Jeon Jungkook. Cicin pernikahan kita aku tinggal. Terima kasih atas semuanya, sampaikan salam sayangku pada Papi dan Papa ya. Ini permintaan terakhirku.

Jeon Jungkook,
01 September 203x

Melemas, Taehyung terhuyung terjatuh di lantai kamarnya, mengambil cicin pernikahan yang Jungkook pakai selama lima tahun terakhir.

Bergumam kata maaf seraya memeluk kertas tadi.

Taehyung menyesali perbuatannya.

Kekasihnya telah pergi.

×××

TBC

The Fearless [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang