Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vasile Lasarescu The Third
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Grace Young
—————————————————————
Bangunan itu megah meski tampak tua. Catnya yang berwarna putih mulai berubah kekuningan. Dua buah patung malaikat terletak di kanan kiri pintu masuknya. Meski tampak suram, bangunan berlantai lima tersebut pernah berjaya pada masanya.
Lazarescu Hotel. Kubaca papan nama dengan tulisan berukir rumit yang berada di bagian depan. Aku telah berada di tempat yang tepat.
Perlahan, kudorong salah satu daun pintu ganda yang menjadi jalan masuk. Bunyi derit keras terdengar cukup memekakkan. Seakan pintu tersebut tidak pernah dilumasi minyak selama bertahun-tahun. Atau hampir tidak pernah dibuka. Namun, dugaanku salah. Resepsionis yang berjaga di balik meja menyambut dengan sigap, berdiri tegak begitu melihatku datang. Meski hotel ini tua dan agak menyeramkan, tampaknya pelayanan masih menjadi yang utama. Lagi pula, aku tidak punya pilihan. Aku tidak memiliki budget besar untuk menginap di hotel yang mewah.
"Bună seara*." Petugas resepsionis menyapaku begitu aku tiba di hadapannya. Kubalas sapaan itu dengan senyum.
"I'm a tourist. I don't speak Romanian." Itu adalah kalimat pertama yang kuucapkan sebelum petugas tersebut bicara lebih lanjut.
